Berita Nasional Terkini
2 Kriteria Khusus Calon Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Dahnil: Partai Boleh Mengajukan Nama
Terdapat dua kriteria utama yang ditetapkan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam memilih kandidat menteri-menterinya.
"Saya sendiri ingin melepaskan supaya enggak ada beban juga, tapi pada saatnya beliau akan menyampaikan lah pasti saya tidak mau berandai-andai nanti kalau keliru juga enggak bagus gitu ya," ucap AHY.
Baca juga: Draft Prediksi Susunan Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Kombinasi Politisi dan Profesional
Meski begitu, AHY meyakini bahwa keputusan Prabowo soal kabinet tentu melibatkan partai-partai yang telah mendukungnya di Pilpres 2024.
"Tapi yang penting saya punya keyakinan bahwa beliau akan melibatkan kita dengan sangat baiklah," lanjutnya.
Sebanyak 61 calon menteri dan wakil menteri yang disebut-sebut masuk di kabinet Prabowo - Gibran dipastikan belum tentu lolos.
Pasalnya, Presiden 2024-2029 Prabowo Subianto disebut membentuk tim khusus untuk menelusuri rekam jejak para calon dan wakil menteri tersebut.
Artinya, keputusan soal lolos atau tidaknya para calon menteri dan wakil menteri tersebut berada di tangan Timsus.
Sejak pekan lalu, beredar di sosial media soal nama-nama calon menteri berpeluang jadi menteri di kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Ada 61 nama calon menteri, wakil menteri, dan kepala lembaga nonkementerian yang beredar.
Beberapa diantaranya sudah banyak dikenal publik namun beberapa diantaranya juga masih terdengar asing,
Presiden terpilih Prabowo Subianto disebut mempunyai tim khusus untuk menelusuri rekam jejak calon menteri.
Hal ini diungkapkan Wakil Ketua Umum PAN Bima Arya Sugiarto dalam wawancara khusus dengan Harian Kompas di kediamannya, Bogor, Jawa Barat, Senin (20/5/2024).
Baca juga: Calon Menteri di Kabinet Prabowo-GIbran, Presiden Terpilih Tegaskan 2 Syarat yang harus Dipenuhi
Ia meyakini bahwa setiap presiden memiliki tim di belakangnya untuk membantu mencari informasi.
"Setiap presiden pasti begitu, tidak mungkin sendiri, pasti dibantu untuk nyari informasi. Saya saja untuk nyari kepala dinas, itu perlu tim untuk ngecek di kepegawaian," ujar Bima, dikutip dari Kompas.id, Selasa (21/5/2024).
Menurut Bima, keberadaan tim tersebut merupakan hal wajar.
Sebab, Prabowo perlu juga mendapat pandangan lain terhadap sosok calon menterinya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.