Pilkada Bogor 2024
Hasil Survei Pilkada Bogor 2024 Terbaru, Elektabilitas Rudy Susmanto Meroket
Sejumlah hal menarik terungkap dari hasil survei Pilkada Bogor 2024 terbaru, salah satunya, elektabilitas Rudy Susmanto meroket.
TRIBUNKALTIm.CO - Sejumlah hal menarik terungkap dari hasil survei Pilkada Bogor 2024 terbaru, salah satunya, elektabilitas Rudy Susmanto meroket.
Selain itu, dua politisi Golkar dan Gerindra bersaing kuat di survei Pilkada Bogor 2024.
Dua bulan menjelang pendaftaran Pilkada 2024, elektabilitas politisi Partai Gerindra Rudy Susmanto sebagai Calon Bupati Bogor 2024 terus meroket.
Hal ini tercermin dari hasil survei Lembaga Studi Visi Nusantara (LS Vinus) pada 13-22 Juni 2024.
Baca juga: Gibran Ikut Kunjungan Pj Gubernur Jakarta, Bagi-bagi Susu dan Buku, Sinyal Pilkada Jakarta 2024?
Survei ini menempatkan politisi Golkar Jaro Ade di urutan pertama dengan elektabilitas 35,56 persen.
Rudy Susmanto yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Bogor berada di urutan kedua dengan 22,69 persen.
Posisi ketiga ditempati politisi PPP Rike Iskandar dengan 9,75 persen.
Disusul politisi Golkar Sulhajji Jompa dengan 9,06 persen dan mantan Bupati Bogor Iwan Setiawan 7,56 persen.
Ketua DPC PPP Kabupaten Bogor Elly Yasin berada di posisi keenam dengan elektabilitas 5,69 persen, diikuti Ade Wardhana 2,69 persen, Gunawan Hasan 1,56 persen, Fuad Kasyfurohman 0,69 persen dan Aep Saepudin Muchtar 0,63 persen.
Responden yang menjawab tidak tahu sebanyak 3,56 persen dan yang menjawab lainnya 0,56 persen.
Untuk posisi Calon Wakil Bupati, elektabilitas Rudy Susmanto berada di urutan teratas dengan 31,19 persen, disusul Elly Yasin 28,25 persen, Sulhajji Jompa 11,69 persen, Rike Iskandar 9,13 persen, dan Jaro Ade 3,38 persen.

Ade Wardhana berada di urutan keenam dengan elektabilitas 2,69 persen, lalu Gunawan Hasan 1,94 persen, Untung Purwadi 1,81 persen, Aep Saepudin Muchtar 0,94 persen, dan Fuad Kasyfurohman 0,81.
Sebanyak 7,63 persen menjawab tidak tahu dan 0,56 menyebut nama calon lainnya.
Pendiri LS Vinus, Yusfitriadi, mengatakan survei ini melibatkan 1.600 orang responden dengan menggunakan metode cluster random sampling.
"Jumlah responden berbasis kecamatan dan diturunkan ke desa dan kelurahan," kata Yusfitriadi dalam konferensi pers di Cibinong, Kamis (27/6/2024).
"Jumlah responden setiap kecamatan dan kelurahan berbeda disesuaikan dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT)," ujar Yusfitriadi.
Sementara teknik pengambilan data dilakukan dengan bertatapan langsung dengan responden memakai metode kontrol dokumentasi.
"Setiap aktivitas mewawancarai responden disertai tag lokasi," jelasnya.
Dalam hal bentuk kuisioner, lanjut Yusfitriadi, survei kali ini berbeda dengan survei sebelumnya.
Jika survei sebelumnya menggunakan kuisioner terbuka, maka kali ini menggunakan intrumen tertutup sehingga responden tinggal melakukan ceklist nama-nama Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Bogor.
"Survei ini tentu saja masih memberikan ruang bagi masyarakat yang akan memilih di luar nama-nama yang sudah tertulis," tutur pria yang biasa disapa Kang Yus ini, seperti dilansir WartaKotalive.com di artikel berjudul Survei Pilkada Kabupaten Bogor 2024, Elektabilitas Jaro Ade Ungguli Rudy Susmanto dan Rike Iskandar.
Tak hanya itu, pada survei kali ini, sudah mulai ditanyakan kepada responden pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupat Bogor yang akan dipilih oleh masyarakat Kabupaten Bogor pada Pilkada tahun 2024.
Baca juga: Pilkada Serentak 2024, Polda Kaltim Kerahkan Ribuan Personel dalam Operasi Mantap Praja Mahakam
"Kami menyidirkan pilihan simulasi seabanyak 40 simulasi pasangan calon sehingga melalui penggunaan instrumen tertutup ini, responden yang menjawab tidak tahu dan belum memilih semakin sedikit," tutur Yusfitriadi.
Survei ini memiliki Margin Error 2,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sosok Rudy Susmanto Panglima Perang Gerindra di Kabupaten Bogor yang Pecahkan Rekor
Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto meraih suara terbanyak di Pemilu DPRD Kabupaten Bogor.
Hal tersebut diperoleh bukan dengan mudah. Rudy membangun kepercayaan di masyarakat dengan terjun langsung ke lingkungan.
Dia berupaya keras mewujudkan keinginan masyarakat Kabupaten Bogor.
Tak hanya itu keramahannya membuat masyarakat selalu ingin dekat dengannya.
Tak ada dalam benak Rudy Susmanto ingin terjun ke dunia politik. Namun, takdir berkata lain.
Rudy Susmanto pun menjadi anggota DPRD Kabupaten Bogor 2019-2024.
Tak hanya itu, dalam usia 38 tahun Rudy Susmanto dipercaya menjadi Ketua DPRD Kabupaten Bogor.
Setelah lulus dari Universitas Muhammadiyah Surakarta, Rudy meninggalkan tempatnya di lahirkan di Sukoharjo ke Jakarta.
Anak tentara itu pergi ke Jakarta lantaran dipanggil untuk bekerja di perusahaan asing.
Ada rasa bangga saat itu dapat bekerja di perusahaan asing.
"Saya boleh dibilang hanya beberapa hari nganggur setelah mendapatkan gelar Sarjana. Terus dipanggil untuk bekerja di perusahaan asing," ujar Rudy Susmanto.
Setelah enam bulan bekerja, tanpa ada angin, ia dipanggil perusahaan milik Prabowo Subianto.
Tak disangka Prabowo Subianto yang langsung menemuinya.
"Saya bertemu Pak Prabowo. Beliau menanyakan pekerjaan orangtua saya. Saya bilang anggota Kopassus berpangkat rendah dan pasti Pak Probowo tidak mengenalnya," ujarnya.
"Pak Prabowo bilang saya pasti kenal dengan anak buah saya. Coba sebutkan namanya. Setelah saya menyebutkan nama bapak saya, Pak Prabowo langsung mengenalnya dan mengajak saya bergabung," kata Rudy.
Baca juga: DBD Mengintai Warga, Rudy Susmanto Minta Pemkab Bogor Waspada dan Siaga
Setelah mendapatkan persetujuan dari Prabowo Subianto, Rudy pun menyampaikan bahwa ia ingin pamit di tempatnya bekerja secara baik-baik.
Sejak tahun 2008 hingga 2014, ia tidak memutuskan terjun ke dunia politik.
Meski demikian ia membantu Partai Gerindra.
Baca juga: Terbaru, Survei Pilkada Tana Tidung: Elektabilitas Ibrahim Ali, Hendrik dan Said Agil Bersaing Ketat
Selain itu, ia fokus membantu Prabowo Subianto di pemilihan Presiden Indonesia.
Tapi, pada tahun 2019, Rudy akhirnya aktif dalam politik praktis. Dia mencalonkan diri menjadi anggota DPRD Kabupaten Boggor dari Partai Gerindra untuk Dapil 1 (Cibinong, Citeureup, Sukaraja, Babakan Madang, dan Klapanunggal).
Rudy pun akhirnya terpilih menjadi anggota dewan.
"Pak Prabowo bilang anak muda harus jadi penerus bangsa. Terjun ke dunia politik dan benahi Bangsa Indonesia bersama-sama," ujar Rudy Susmanto.
"Kalau bukan sekarang kapan lagi. Kalau bukan kita siapa lagi. Saya ingin membenahi dan membangun Kabupaten Bogor untuk Indonesia," tambahnya.
Lahir di Sukoharjo
Rudy Susmanto lahir di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Banyak orang menyebutnya dengan nama Solo.
Pria berperawakan tinggi besar itu lahir pada 15 Agustus 1985.
Walaupun lahir di Sukoharjo, ternyata orangtua Rudy berasal dari tanah Pajajaran.
Sang ayah asli dari Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Sedangkan ibu berasal dari Sumedang, Jawa Barat.
Rudy berasal dari keluarga besar TNI Angkatan Darat (AD). Kakeknya merupakan anggota Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD).
Sedangkan ayahnya merupakan anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Sang ayah tergabung dalam Grup 2 Kopassus.
Sebab itu lah Rudy dan keluarga berpindah tempat tinggal mengikuti tugas sang ayah.
Dari Kabupaten Sukoharjo. Lalu pindah ke Pusdik Kopassus di Batujajar, Bandung Barat, Jawa Barat.
Setelah itu pindah ke Bukit Barisan, Sumatera Selatan, dan kemudian kembali lagi ke Solo.
"Saya dari SD, SMP, SMA, dan kuliah di Solo. Orang bilang darah Pajajaran yang dibesarkan di Mataram dan pulang lagi ke Pajajaran. Sekarang saya warga Kabupaten Bogor," kata Rudy Susmanto seperti dilansir WartaKotalive.com di artikel berjudul Sosok Rudy Susmanto Panglima Perang Gerindra di Kabupaten Bogor yang Pecahkan Rekor.
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.