Berita Samarinda Terkini
Kronologi Bayi 6 Bulan Asal Bontang Meninggal di RSUD AWS Samarinda, Sempat Diare dan Muntah
RSUD AWS Samarinda memberikan penjelasan duduk perkara soal penanganan pasien bayi yang kemudian meninggal
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Budi Susilo
David mengungkapkan, sebenarnya dalam penanganannya baik pemasangan infus, vena seksi atau CPP itu bisa dilakukan hanya saja tindakan tersebut berisiko.
"Biasanya juga tindakan tersebut dilakukan bagi pasien dengan kondisi yang betul-betul fit, kalau sudah tidak fit seperti ini agak susah dan sangat beresiko," ujarnya.

Beberapa hal yang menurut David menjadi perhatian bagi pasien ini pertama kondis bayi yang sudah tidak fit, lalu kondisi gemuk sehingga vena susah dicari, kemudian kondisi pasien yang dehidrasi akibat diare terjadi kolabs dari pembuluh darah.
"Ketika terjadi kolabs dari pembuluh darah ini maka kita akan kesulitan mencari vena, walaupun juga dilakukan vena seksi pasti akan kesulitan," jelasnya.
Terkait penyebab meninggalnya bayi berusia 6 bulan tersebut, dr. David mengatan berdasarkan identifikasi awal dikarenakan dehidrasi berat akibat diare dan muntah.
"Apalagi kondisi bayi berat badannya sekitar 9 kilogram. Seharusnya di usia itu berat badan idealnya hanya sekitar 7,5 kilogram," ungkapnya.
David menegaskan ketika pasien masuk ke RSUD AWS Samarinda pihaknya dengan sigap melakukan beberapa penanganan.
Tetapi karena kondisi pasien dan proses penanganan tidak berhasil maka pasien tersebut meninggal dunia.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.