Berita Samarinda Terkini

Stok Kartu Uang Elektronik di Retail Samarinda Langka, Pemkot Mulai Terapkan Parkir Nontunai

Stok kartu uang elektronik di retail Samarinda langka seiring Pemkot yang mulai terapkan parkir nontunai.

TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA
PARKIR NON TUNAI - Penerapan parkir non-tunai di Kota Samarinda, Kalimantan Timur mulai resmi diberlakukan di beberapa tempat. Masyarakat lebih banyak favorit menggunakan kartu uang elektronik ketimbang memapai aplikasi dompet digital. Stok kartu uang elektronik di retail Samarinda langka seiring Pemkot yang mulai terapkan parkir non-tunai. 

“Saya pikir masyarakat wajib melek teknologi dan mendukung cashless. Karena sudah ada ketentuan wajib parkir nontunai,” ujar Grace.

Baca juga: BNI Luncurkan Kartu TapCash Spesial "2 Baddies" NCT 127

Grace mencatat, dalam sehari ada saja masyarakat yang mulai antusias untuk membeli Tapcash ini, meski beberapa warga di antaranya belum familiar dengan penggunaan kartu elektronik ini.

“Ada saja 1 - 3 orang perhari yang beli. Mereka tetap tertarik dan bertanya cara penggunaannya, dan kami memberikan penjelasan serta panduan,” ujarnya.

Ia menjelaskan, kartu Tapcash BNI dapat diisi ulang melalui berbagai metode seperti BNI banking, ATM, ritel Indomaret dan Alfamidi, serta platform online seperti Tokopedia.

Pengguna juga dapat memperbarui saldo mereka menggunakan aplikasi Blibli dengan fitur Tapcash Go.

Namun tidak hanya dari bank BNI saja, kartu Tapcash juga didukung oleh banyak bank lainnya, memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memilih sesuai preferensi mereka.

Menariknya, bagi calon pengguna bisa menambahkan desain kartu Tapcash sesuaikan dengan keinginannya. Dengan catatan, terdapat biaya tambahan untuk pembuatan desain.

“Untuk desain kartu juga bisa, bahkan ada yang request gambar. Jadi tidak terkesan kuno,” jelasnya.

Harga per kartu Tapcash adalah Rp 35 ribu tanpa saldo, tetapi pembeli juga bisa meminta kartu diisi saldo sesuai kebutuhan.

Grace mengingatkan pentingnya menjaga kondisi kartu agar tidak lecet atau rusak, karena hal ini dapat mempengaruhi kemampuan kartu untuk terbaca oleh sistem.

“Teman-teman perlu memperhatikan kondisi kartu juga, jangan sampai lecet karena kalau lecet dikhawatirkan tidak dapat terbaca sistemnya,” tuturnya.

Salah satu pengguna Tapcash BNI, Jay, mengaku sangat terbantu dengan penggunaan ini. Terlebih, dirinya sering kali mengunjungi mal-mal untuk berbagai keperluan.

“Enak, tinggal tap in tap out,” sebutnya.

Jay sangat mendukung kebijakan baru ini dan berharap masyarakat yang belum terbiasa dapat segera beradaptasi.

“Kalau dibilang ribet enggak, karena tanpa perlu karcis keluar dan nunggu lama. Hanya saja masyarakat belum mencoba, makanya banyak yang bilang ribet,” tuturnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved