Hasil Survei Pilkada Depok 2024, Imam Budi Hartono Calon Wali Kota dengan Elektabilitas Teratas

TRIBUNKALTIM.CO - Berikut 3 bakal calon wali kota terkuat di hasil survei Pilkada Depok 2024, siapa teratas?

Rilis hasil survei Pilkada Depok 2024 oleh lembaga survei Indikator Politik Indonesia.

Adapun hasil survei Indikator Politik Indonesia untuk Pilkada Depok  2024 itu dilakukan pada periode 14 - 22 Mei 2024.

Survei tersebut bertujuan untuk memotret peluang para bakal calon wali kota yang mulai menjadi perbincangan hangat di kota Depok menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) tahun 2024 mendatang.

Baca juga: 3 Bakal Calon Bupati Terkuat di Hasil Survei Pilkada Purwakarta 2024, Penantang Anne Ratna Mustika

Sosok Imam Budi Hartono, wakil Wali Kota Depok mendapatkan elektabilitas terkuat di survei Pilkada Depok 2024.

Selain itu, Imam Budi Hartono juga memiliki popularitas tertinggi di atas 30 persen.

Populasi survei ini adalah seluruh warga Negara Indonesia di kota Depok yang telah memiliki hak pilih dalam pemilihan umum, yaitu mereka yang telah berumur 17 tahun ke atas atau mereka yang telah menikah ketika survei dilakukan.

Survei ini mengambil sampel 400 orang responden, penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.

Dengan asumsi metode sample random sampling, ukuran sampel basis 400 orang responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) ±5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. 
 
Kendali kualitas terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check).

Dalam kendali kualitas ini tidak ditemukan kesalahan berarti.

Baca juga: Hasil Survei Pilkada Sulsel 2024, Siapa Calon Gubernur yang bisa Kalahkan Petahana Andi Sudirman?

Puas Terhadap Kinerja Wali Kota Depok

Dalam evaluasi terhadap kinerja Wali Kota Depok, Muhammad Idris, survei Indikator Politik Indonesia menemukan 78,8 persen menyatakan sangat puas / cukup puas.

Kemudian 16,1 persen menyatakan kurang puas / tidak puas sama sekali.

Responden TT/TJ 5,1 persen.