Berita Nasional Tekini
KPK Tak Tinggal Diam Penyidiknya Ditantang Megawati, Karena Sita Ponsel Hasto Terkait Harun Masiku
KPK tak tinggal diam penyidiknya ditantang Megawati, karena sita ponsel Hasto Kristiyanto terkait Harun Masiku
TRIBUNKALTIM.CO - Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK tak tinggal diam saat penyidik mereka disorot Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Sebelumnya, Megawati kesal karena Sekjend PDIP Hasto Kristiyanto diperiksa KPK terkait kasus Harun Masiku.
Kekesalan Megawati bertambah saat mengetahui penyidik Rossa Purbo Bekti menyita ponsel dan buku catatan milik Hasto Kristiyanto.
Megawati pun menyebut PDIP menjadi target kasus-kasus hukum.
Baca juga: Isu Kotak Kosong Panaskan Pilkada Kaltim, Hadi Yakin Dapat 4 Parpol, Sindir Ada yang Takut Bertarung
Diketahui, Rossa merupakan Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Penyidikan yang memburu buron sekaligus mantan kader PDIP Harun Masiku.
Baru-baru ini Megawati menantangnya menghadap dan menyebut pangkatnya cuma Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP), belum jenderal.
“Kami pimpinan yang bertanggung jawab atas kerja-kerja para kasatgas sidik,” kata Nawawi, Senin (9/7/2024).
Nawawi mengatakan, Rossa tidak bekerja memburu Harun Masiku atas kemauannya sendiri.
Ia bekerja bersama tim yang dibentuk di KPK.
Mereka memburu Harun Masiku berdasar pada Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) yang diterbitkan pimpinan KPK.
Karena itu, Nawawi memerintahkan Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Irjen Rudy Setiawan dan Direktur Penyidikan KPK Brigjen Asep Guntur Rahayu agar meminta Rossa tetap memburu Harun.
“Tanpa harus menanggapi segala hal yang bisa mengganggu kerja-kerjanya,” ujar Nawawi.
Baca juga: 8 Menteri Era Jokowi Ini Diprediksi Bisa Memertahankan Posisinya di Kabinet Prabowo-Gibran Nanti
Tak Terkait Politik
Terpisah, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyatakan pihaknya tidak menargetkan pihak-pihak tertentu yang menjadi afiliasi seorang tersangka.
Pernyataan itu Alex sampaikan saat diminta menanggapi pengakuan Megawati yang merasa menjadi target penyidik KPK setelah Sekretaris PDI-P Hasto Kristiyanto diperiksa penyidik dan handphone miliknya disita 10 Juni lalu.
“KPK dalam melakukan penanganan perkara korupsi tidak pernah, pimpinan ya, dari sisi kebijakan pimpinan tidak pernah menyinggung afiliasi politik para pihak yang kemudian menjadi tersangka atau sedang diperiksa,” kata Alex di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin.
Menurut Alex, pihaknya sudah berulang kali menjelaskan bahwa proses hukum yang berjalan tidak menyasar pihak tertentu berdasarkan warna politik.
Pimpinan lembaga antirasuah, kata dia, tidak pernah memeprtimbangkan aspek politik dalam menegakkan hukum terhadap tindak pidana korupsi.
“Bisa dipastikan dari kebijakan pimpinan kita tidak melihat atau mengaitkan penanganan perkara di KPK dengan afiliasi politik tertentu,” ujar Alex.
Baca juga: Jokowi ke Abu Dhabi Demi Kejar Komitmen Investasi Pemilik Burj Khalifa di IKN Nusantara Kaltim
Megawati Tak Terima
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengungkapkan kekesalannya atas pemeriksaan Hasto Kristiyanto oleh KPK.
Megawati bahkan menyebut kader PDIP terus menjadi target dalam kasus hukum.
Bahkan, Megawati mengaku ngamuk ke Menkumham Yasonna Laoly yang merupakan kader PDIP.
Diketahui, Sekjend PDIP Hasto Kristiyanto diperiksa KPK terkait kasus buronan Harun Masiku.
Kekesalan ini disampaikan Megawati dalam pidatonya di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (5/7/2024).
Megawati mengaku beberapa kali protes kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum HAM) Yasonna Laoly.
"Saya suka ngamuk ke dia (Yasonna) lho, jadi menteri ngapain lho, lah anak buah kita maunya ditarget melulu," kata Megawati di lokasi.
Kepada para kader, Megawati curhat bahwa dirinya tiga kali dipanggil aparat penegak hukum ketika Pemerintahan Orde Baru.
"Tiga kali jaman dulu saya dipanggil polisi, kejaksaan sekali kan orangnya tampang serem-serem," ujarnya.
Presiden kelima ini juga mengaku sudah bertanya kepada Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto yang belum lama ini diperiksa KPK.
Hasto diperiksa KPK sebagai saksi dalam kasus Harun Masiku, mantan kader PDI-P yang menjadi tersangka dugaan suap.
Menurutnya, Hasto menceritakan bahwa penyidik KPK yang melakukan penggeledahan adalah Rossa Purbo Bekti.
Baca juga: Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Usung Kaesang di Pilkada Jateng 2024, Hasto: Keputusan Ada di Bu Mega
"Enak saja emangnya siapa dia, betul enggak?
Iya orang dia manusia juga," ungkap Megawati.
Megawati menantang Rossa untuk menghadapi dirinya.
"Suruh datang Rossa hadapi aku. Lah iya gile orang KPK yang bikin KPK itu saya," tegasnya.
Hasto Siap Diperiksa Lagi
Terbaru, Hasto Kristiyanto mengaku siap jika dipanggil kembali oleh KPK untuk dimintai keterangan sebagai saksi Harun Masiku pada Juli 2024.
"Ya, siap," kata Hasto ditemui di Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (30/6/2024).
Meski demikian, Hasto menjelaskan bahwa ia akan menghadapi ujian program doktoral yang kedua, pada 4 Juli mendatang.
Selain itu masih ada sejumlah tahapan ujian lainnya yang akan dihadapi.
Namun dia memastikan ujian itu tidak akan membuat dirinya berhalangan jika diminta KPK untuk hadir sebagai saksi.
"Kemudian baru masuk ujian tertutup, baru promosi terbuka nantinya, moga-moga bisa bulan Agustus.
Sehingga di sela-sela itu tentu saja saya siap, ya, untuk menghadiri (panggilan KPK)," ungkap Hasto.
Diberitakan sebelumnya, KPK menyebutkan bahwa Hasto Kristiyanto meminta kembali diperiksa sebagai saksi Harun Masiku pada Juli mendatang.
Baca juga: Megawati Kesal Hasto Diperiksa, Bos PDIP Ngamuk ke Menkumham Yasonna Laoly dan Tantang Penyidik KPK
"Kalau enggak salah bulan Juli yang bersangkut minta dijadwalkan,” kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata saat ditemui awak media di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (12/6/2024).
Alex mengaku belum mengetahui kapan penyidik akan menjadwalkan pemeriksaan terhadap Hasto.
Namun, sejauh Alex ketahui politikus PDIP itu akan datang sendiri ke KPK.
"Pak Hasto sendiri yang akan datang sendiri jadi tidak perlu panggilan,” ujar Alex. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "KPK Jawab Megawati yang Tantang Penyidik Menghadap"
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Rincian Harga Emas Antam Hari Ini 18 Agustus 2025 di Logam Mulia Balikpapan |
![]() |
---|
Daftar 34 Kosmetik Mengandung Bahan Berbahaya Temuan BPOM, Dilarang Beredar |
![]() |
---|
Senator Asal Kaltim Yulianus Henock Minta Presiden Tunda Kenaikan PPN 12 Persen: Rakyat Belum Siap! |
![]() |
---|
Anggota DPD RI dari Kaltim Yulianus Henoch Kecam Aksi Penyerangan terhadap Warga Muara Kate Paser |
![]() |
---|
Resmi, PPN Naik Jadi 12 Persen, Sri Mulyani 'Ini Sesuai UU, Bukan Kebijakan Membabi Buta' |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.