Berita Samarinda Terkini
Lapangan Mini Soccer di Samarinda Belum Dibangun, BPKAD Kaltim Masih Konsolidasi dengan Pemkot
Papan segel yang dipasang Pemerintah Kota Samarinda Sejak 9 Januari 2023 lalu juga masih terpasang di sisi Jalan Letnan Jenderal Suprapto
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pembangunan lapangan mini soccer di kawasan Voorvo, Kota Samarinda masih terkendala sampai saat ini.
Papan segel yang dipasang Pemerintah Kota Samarinda Sejak 9 Januari 2023 lalu juga masih terpasang di sisi Jalan Letnan Jenderal Suprapto tersebut.
Segel tersebut terpasang sebab Pemkot Samarinda menilai sejumlah perizinan terkait pembangunan mini soccer tersebut belum dipenuhi Pemerintah Provinsi Kaltim.
Terbaru Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Kalimantan Timur Fahmi Prima mengatakan saat ini masih proses konsolidasi dengan Pemkot Samarinda.
Baca juga: Aplikasi yang Digunakan untuk Sewa Mini Soccer Stadion Aji Imbut di Kukar, Main 1 Jam Bonus 1 Jam
"Masih konsolidasi seperti apa approval mereka (Pemkot Samarinda). Apa syarat yang mereka berikan masih kita cek dan harus penuhi," jelas Fahmi Prima, Rabu (10/7/2024).
Meski begitu beberapa kali ia menegaskan bahwa Voorvo merupakan aset Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Menurutnya, aset tersebut sudah seharusnha dimanfaatkan untuk kepentingan publik sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Samarinda.
Ia juga menyayangkan penggunaan lahan Voorvo untuk pembangunan lapangan mini soccer yang kontroversial.
Sebab menurutnya lahan tersebut harus digunakan untuk fasilitas umum yang menguntungkan masyarakat luas.
Dia menyebutkan, apabila lahan tersebut dibangunkan mini soccer tentu tidak menjadi permasalahan karena sebelumnya juga telah ada lapangan bola yang berdiri.
Dalam rencana pembangunan lapangan bola tersebut, Fahmi menuturkan akan berbentuk outdoor yang lebih modern serta ketika nantinya dimanfaatkan oleh masyarakat bisa jauh lebih murah dari lapangan mini soccer konvensional.
Saat disinggung terkait resapan Air, Fahmi menjelaskan dalam perencanaannya juga lapangan tersebut akan dibangun menggunakan sistem drainase modern.
"Padahal lapangan itu akan kita bangun dengan drainase modern yang menggunakan pipa hdpe, sehingga sirkulasi air lebih cepat mengalir," terangnya.
Terkait masalah banjir di kawasan simpang Lembuswana, Fahmi menuturkan seharusnya yang menjadi perhatian Pemkot Samarinda adalah saluran drainasenya dan memaksimalkan kolam retensi yang tersedia.
"Jadi jika dibuat kolam retensi tidak akan ada ngaruhnya, sebab apabila debit hujan besar maka semua akan banjir karena sebagian besar kawasan di Samarinda ini adalah daerah datar," katanya.
Dia berpendapat, yang diperlukan dalam penanganan banjir di kawasan tersebut adalah sisi Sungai Karang Mumus (SKM) yang harus diturap sampai Bendungan Benanga
"Serta harus ada pintu air dan juga rumah pompa bukan hanya Karang Mumus juga Sungai Karang Asam," sebutnya.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20240710_Mini-Soccer-Kaltim-2024.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.