Pilkada Kaltim 2024
Tanggapan Warga soal Rumor Munculnya Kotak Kosong dalam Pilkada Kaltim 2024
Rumor potensi munculnya kotak kosong mengemuka dalam kontestasi Pilkada Serentak 2024 di Kalimantan Timur.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Rumor potensi munculnya kotak kosong mengemuka dalam kontestasi Pilkada Serentak 2024 di Kalimantan Timur.
Soal isu kotak kosong akan terjadi di Pilkada Kaltim 2024, masyarakat memberikan tanggapannya.
Satu di antaranya, Adrian, mahasiswa dari Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, menyatakan, bingung ketika kontestasi Pilkada terpaksa ada paslon yang melawan kotak kosong.
"Adu gagasannya jadi kurang, pro kontra juga tidak terlihat. Analisis kekurangan dan kelebihan masing–masing paslon juga tak bisa dalam," bebernya kepada TribunKaltim.co, Jumat 12 Juli 2024.
Menurut dia, jika tetap satu paslon melawan kotak kosong, secara pribadi sebagai mahasiswa, tentu saja mendukung penyelenggara.
Baca juga: Pilkada Kaltim 2024, Siapa Lawan Rudy Masud? Isran Noor, Calon Lain atau Kotak Kosong, Sikap PDIP
"Tetap datang memilih, penyelenggaran pemilu kan mahal, kalau tidak dilaksanakan buang–buang (anggaran) uang,” ungkap Adrian.
Lain lagi dengan Talita, mahasiswa dari Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, menyatakan, kontestasi menjadi tidak kompetitif, dan membuat bingung.
“Nanti ke TPS atau nggak masih bingung, mana yang mau dipilih kalau pasangan calonnya cuman satu,” ujarnya.
Sama seperti Alvie Nur Diana, warga yang tinggal di Jalan Bukit Pinang Samarinda, menyatakan, jika Pilkada memang benar hanya ada satu paslon, ia akan tetap ke TPS, tetapi nanti undecided voters.
“Menurut saya tidak kompetitif, tentu kita ingin paslon yang kompeten, punya gebrakan baru, agar ada yang menonjol untuk kinerja 5 tahun ke depan,” ujar ibu rumah tangga ini.
Baca juga: Sisi Lain Isu Kotak Kosong di Pilkada Kaltim 2024, Kejadian Tak Terduga di Sulsel, Syarat Menang
Sementara itu, Dwi Wahyuningsih, warga di Jalan Suryanata Samarinda, yang juga pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), mencermati Pilkada tentunya ingin hadir pemimpin yang bisa bawa Kaltim makin baik dan ekonomi termasuk UMKM agar meningkat.
“Warga (termasuk saya) tentu ingin pemimpin yang benar-benar bisa bawa Kaltim sejahtera, termasuk ke masyarakatnya. Kalau ditanya ada satu calon saja lawannya kolom kosong atau kotak kosong, tetap mau ke TPS karena harus ada yang dipilih,” pungkas Dwi.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.