Berita PenajamTerkini

2 RT di Lawe-lawe Penajam Paser Utara Terendam Banjir, BPBD Beberkan 2 Penyebab

Hal itu setelah hujan deras disertai angin kencang yang melanda sejumlah wilayah di Penajam Paser Utara, sejak Selasa pagi

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Budi Susilo
HO/BPBD PPU
BANJIR LAWE LAWE - Banjir yang terjadi di Kelurahan Lawe-lawe, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur pada Selasa 16 Juli 2024 malam. Tinggi muka air juga terus meningkat, hingga pukul 23.00 Wita, dan memasuki rumah warga. 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Banjir merendam  sejumlah rumah di Kelurahan Lawe-lawe, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur pada Selasa 16 Juli 2024 malam.

Hal itu setelah hujan deras disertai angin kencang yang melanda sejumlah wilayah di Penajam Paser Utara, sejak Selasa pagi.

Dalam laporannya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU, Kuncoro mengungkapkan bahwa banjir mulai terjadi sekitar pukul 18.00 Wita.

Tinggi muka air juga terus meningkat, hingga pukul 23.00 Wita, dan memasuki rumah warga.

Baca juga: Dishub Mahulu Kunjungan ke Sejumlah Pelabuhan di Long Bagun, Perbaiki Fasilitas Rusak Akibat Banjir

"Banjir ini merendam dua RT, ada di RT 1 dan RT 5 Kelurahan Lawe-lawe," ungkapnya pada Rabu (17/7/2024) di Penajam Paser Utara.

Kuncoro menjelaskan bahwa, tinggi muka air di halaman rumah warga saat malam hari, bahkan mencapai 40 hingga 80 centimeter (cm).

Kemudian perlahan masuk ke rumah warga, dengan tinggi muka air yang mencapai 20 cm.

"Ada satu rumah di RT 5 yang airnya merendam hingga ke dalam rumah," sambungnya.

Penyebab banjir selain karena intensitas hujan yang tinggi dalam waktu lama, juga disebutkan karena normalisasi sungai di daerah tersebut belum selesai dikerjakan.

Sungai yang dikerjakan itu berada dekat dengan pemukiman yang terdampak, hingga sepanjangan muara Sesumpu. 

Baca juga: Hujan Terus di IKN, Lapangan Upacara Dijamin Bebas Banjir, Siap Tampung 8.000 Orang saat HUT RI

Panjangnya yakni kurang lebih 200 meter, yang mulai dikerjakan pada 2023 lalu.

"Mohon ini diselesaikan normalisasi sungai sampai dengan muara sesumpu oleh instansi terkait untuk menghindari dampak banjir berikutnya," jelasnya.

Hingga berita ini diturunkan TribunKaltimlco, pihak BPBD PPU masih berada di lapangan, untuk memantau perkembangan.

Tinggi muka air juga sudah perlahan surut, namun masih diantisipasi untuk kondisi berikutnya.

(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved