Berita Berau Terkini
Ketua Bawaslu Berau Ira Kencana Beberkan Catatan Potensi Pelanggaran pada Pilkada 2024
Adapun money politic alias politik uang, terdapat pula kerawanan di sektor distribusi daya listrik ke setiap kampung
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Berau, Ira Kencana, membeberkan beberapa catatan potensi pelanggaran pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 ini, terlepas dari Netralitas ASN.
Contohnya Pada Pilkada 2020, distribusi listrik hingga peristiwa berdarah menjadi catatan Bawaslu.
Adapun money politic alias politik uang, terdapat pula kerawanan di sektor distribusi daya listrik ke setiap kampung.
Dimana, saat ini masih banyak kampung yang kesulitan akses listrik dan internet.
Sementara, saat Pilkada berlangsung petugas dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Berau, harus memberikan laporan secara cepat melalui jaringan internet ke server yang dikelola oleh KPU RI.
Baca juga: Bakal Tambah 500 Titik WiFi Gratis pada Tahun Depan, Diskominfo Berau Berencana Gunakan Starlink
“Ini juga menjadi kerawanan, ya. Karena akses internet masih terbatas,” ujarnya kepada Tribunkaltim.co, Rabu (17/7/2024).
Peristiwa berdarah pada Pilkada 2020 lalu pun turut menjadi catatan. Dimana peristiwa itu terjadi diakibatkan oleh gesekan masing-masing pendukung calon.
“Catatannya, kami ambil dari pengalaman pada Pilkada 2020 dan Pemilu 2024 yang baru ini dilangsungkan,” urainya.
Peristiwa itu pula yang melatari Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi lokasi dengan tingkat kerawanan tinggi.
Menurut data Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Bawaslu RI 2024, Kaltim menduduki peringkat kelima dengan poin IKP mencapai 77 persen.
“Makanya, Kaltim ini masuk dalam zona merah. Peristiwa itu yang harus kami antisipasi,” ujarnya.
“Kami juga memang melaporkan peristiwa itu ke pusat, makanya berdampak terhadap IKP di Kaltim,” imbuhnya.
Saat ini, kedewasaan para pemilih saat berselancar di sosial media menjadi faktor penting dalam menekan angka IKP di Kaltim.
Dengan jangan bersikap gegabah dan terpancing akibat dari unggahan pengguna akun sosial media yang berseliweran di jagat maya.
“Dewasa bersosial media itu penting. Jangan mudah terpancing dan termakan hoaks (berita bohong),” pesannya.
Pihaknya pun akan aktif melakukan sosialisasi kepada seluruh kalangan untuk memastikan proses pencegahan berlangsung dengan menggandeng para awak media, hingga para pengguna akun sosial media untuk berkomitmen perang melawan hoaks.
“Mudahan di Pilkada ini sudah tidak ada lagi kasus seperti itu,” harapnya. (*)
Pemkab Berau Bakal Bangun TPS3R di 13 Kecamatan dan 2 Kampung |
![]() |
---|
Kampung Suaran di Berau Kaltim Gelontorkan Rp 150 Juta Dana Karbon untuk Petambak Udang Windu |
![]() |
---|
Inflasi Berau Agustus 2025 Naik 1,87 Persen, Pangan Jadi Penyumbang Utama |
![]() |
---|
Pembangunan Pelabuhan Wisata Derawan Masuki Tahap Akhir, Diharapkan Jadi Magnet Turis Mancanegara |
![]() |
---|
5 Negara Tawarkan Kesempatan Kerja Bagi Pencari Kerja di Berau |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.