Berita Berau Terkini
Pemkab Berau Bakal Bangun TPS3R di 13 Kecamatan dan 2 Kampung
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau, Kalimantan Timur terus mendorong pengelolaan sampah yang lebih bijak dan berkelanjutan di kawasan wisata
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau, Kalimantan Timur terus mendorong pengelolaan sampah yang lebih bijak dan berkelanjutan di kawasan wisata.
Salah satu langkah konkrit yang akan diambil adalah pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di 13 kecamatan ditambah 2 kampung.
Hal itu disampaikan langsung oleh Wakil Bupati Berau, Gamalis usai melakukan groundbreaking TPS3R di Pulau Derawan.
Disampaikannya TPS3R pertama yang dibangun berada di Pulau Derawan dan merupakan pilot project.
TPS3R tersebut diharapkan dapat menjadi percontohan untuk wilayah-wilayah wisata lainnya di Berau.
Baca juga: Ketua DPRD Berau Dorong Modernisasi TPS3R untuk Ubah Sampah Jadi Bernilai Ekonomi
“Karena kebersihan merupakan aspek penting yang tidak bisa dipisahkan dari pengembangan pariwisata,” ucapnya.
Dengan begitu, kawasan wisata seperti Pulau Derawan harus memiliki sistem pengelolaan sampah yang memadai dan representatif.
TPS3R ini menjadi bagian penting dalam mendukung kawasan wisata agar tetap bersih dan terjaga.
“Kami menargetkan pembangunan TPS3R ini selesai dalam empat bulan,” ungkapnya.
Tidak hanya di Pulau Derawan, Pemkab juga menargetkan pembangunan TPS3R di seluruh kecamatan di Berau, termasuk dua kampung khusus, yakni Kampung Pulau Derawan dan Maratua.
Pembangunan ini tidak hanya didanai oleh APBD Berau, tetapi juga melibatkan kerja sama dengan pihak ketiga. Di Pulau Derawan, misalnya, Pemkab Berau bekerja sama dengan World Wide Fund for Nature (WWF).
“Saya berharap TPS3R ini bisa menjadi solusi pengelolaan sampah di kawasan wisata, dan menjadi pionir untuk diterapkan di destinasi-destinasi lainnya di Berau, mengingat potensi wisata kita sangat beragam,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Kampung Pulau Derawan, Indra Mahardika, mengungkapkan, kondisi pengelolaan sampah di Pulau Derawan saat ini belum optimal.
Sampah-sampah masih dikumpulkan di satu titik dan hanya diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjung Batu dua kali dalam seminggu.
“Kondisi ini menyebabkan terjadinya penumpukan sampah di Pulau Derawan, yang berpotensi mengancam kesehatan masyarakat, mencemari lingkungan, serta merusak ekosistem laut. Ini tentu berdampak negatif pada keberlanjutan wisata bahari kita,” ujarnya.
Kampung Suaran di Berau Kaltim Gelontorkan Rp 150 Juta Dana Karbon untuk Petambak Udang Windu |
![]() |
---|
Inflasi Berau Agustus 2025 Naik 1,87 Persen, Pangan Jadi Penyumbang Utama |
![]() |
---|
Pembangunan Pelabuhan Wisata Derawan Masuki Tahap Akhir, Diharapkan Jadi Magnet Turis Mancanegara |
![]() |
---|
5 Negara Tawarkan Kesempatan Kerja Bagi Pencari Kerja di Berau |
![]() |
---|
Dari Pilih-pilih Lauk hingga Dibawa Pulang, Begini Cerita MBG di SD Negeri 020 Berau |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.