Berita Nasioal Terkini

Thomas Djiwandono dan Sudaryono Diprediksi Isi Kabinet Prabowo-Gibran, Disebut Magang di KIM

Dua sosok 'orang' Prabowo, Thomas Djiwandono dan Sudaryono dinilai dimagangkan di kabinet Jokowi yang tersisa 3 bulan lagi.

Editor: Heriani AM
AFP/YASUYOSHI CHIBA
KABINET PRABOWO GIBRAN - Wakil Menteri Keuangan yang baru dilantik Thomas Djiwandono (tengah), keponakan Menteri Pertahanan Indonesia dan Presiden terpilih Prabowo Subianto, berbicara kepada media setelah pelantikannya di Istana Kepresidenan di Jakarta pada 18 Juli 2024. (Photo by Yasuyoshi CHIBA / AFP) 

TRIBUNKALTIM.CO - Dua sosok 'orang' Prabowo, Thomas Djiwandono dan Sudaryono dinilai dimagangkan di kabinet Jokowi yang tersisa 3 bulan lagi.

Banyak yang memprediksi, Thomas Djiwandono dan Sudaryono akan mengisi kabinet Prabowo-Gibran ke depan.

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menganalisis bahwa pelantikan dua orang dekat Prabowo Subianto sebagai wakil menteri bertujuan untuk menambah pengalaman.

Thomas Djiwandono adalah keponakan Prabowo.

Baca juga: Alasan Ekonom Sebut Investor Bakal Ketar Ketir Bila Sri Mulyani Tak Masuk Kabinet Prabowo Gibran

Sedangkan Sudaryono yang dilantik menjadi Wamentan adalah mantan sekretaris pribadi (sespri) Prabowo.

Ujang pun menduga bahwa pengalaman itu diperlukan karena kemungkinan keduanya bakal ambil peranan dalam kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ke depannya.

"Pelantikan dua kader dari Gerindra itu orangnya prabowo ya untuk magang mreka, agar punya portofolio.

Agar punya pengalaman di pemerintahan sehingga bisa jadi nanti di kabinet Prabowo-Gibran mereka akan diposisikan sebagai menteri di posisinya masing-masing,” kata Ujang, Jumat (19/7/2024).

“Ini selain untuk memuluskan masa transisi pemerintahan, juga proses magang buat mereka untuk disiapkan jadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran.

Bisa jadi seperti itu karena tidak mungkin ujug-ujug dilantik kalau tidak ada maksud dan tujuan,” ujarnya lagi.

Namun, dia menyayangkan pelantikan wamen yang dilakukan Presiden Jokowi karena dilakukan jelang tiga bulan masa pemerintahannya berakhir.

Sebab, kinerja para wamen tersebut akhirnya jadi tidak terlihat.

Meskipun, Ujang mengatakan, pelantikan menteri atau wamen adalah hak prerogatif dari presiden sehingga bisa kapan pun mengangkat pembantunya di pemerintahan.

Baca juga: Hasil Survei Elektabilitas di Pilkada Bali 2024 Versi LKPP, Siapa Calon Gubernur Terkuat?

“Jadi tidak ada ukuran memang. Tapi kan ada ukuran standar kebijakan dan kebajikan bersama.

Ukurannya misalkan, mustinya jauh-jauh hari, satu tahun sebelumnya agar bisa misalkan kerjanya bagus, agar bisa terlihat kinerjanya dan produknya apa yang dilakukan.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved