Kepala Bagian SDA Setkab Kutim Sebut Rasio Desa Berlistrik di Kutim Capai 80,14 Persen

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Kabupaten Kutai Timur yang memiliki 18 kecamatan dengan 139 desa.

2 kelurahan serta 113 desa persiapan telah teraliri listrik hingga 80,14 persen per bulan Juni 2024.

Demikian berdasarkan laporan Kepala Bagian Sumber Daya Alam (SDA) Setkab Kutim, Arif Nur Wahyuni, bahwa rasio desa berlistrik di Kutai Timur mencapai 80,14 persen untuk desa yang teraliri listrik PLN.

Sedangkan, untuk desa yang masih menggunakan sumber listrik non PLN sebesar 19,86 persen.

"Pemkab Kutim terus bersinergi dengan PT PLN untuk memastikan aliran listrik yang lebih merata dan stabil, dimana beberapa bulan mendatang, ada beberapa desa lain yang akan segera terhubung dengan listrik PLN 24 jam," ujar Arif, Jumat (26/7/2024).

Baca juga: Informasi dan Tahapan Lomba Bedah Data APBD 2024, SMA Negeri 1 Sangatta Utara Lolos Nasional

Lanjutnya, dalam upaya mendukung elektrifikasi, beberapa desa di Kutim telah memanfaatkan energi baru terbarukan.

Misalnya, Desa Tepian Terap di Kecamatan Sangkulirang telah menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang memanfaatkan arus mata air Jiwata.

Tak hanya itu, ada tiga desa lainnya, seperti Desa Pulau Miang di Kecamatan Sangkulirang, Desa Tadoan dan Desa Sandaran di Kecamatan Sandaran yang telah mengadopsi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat.

"Awalnya, dari total 139 desa dan 2 kelurahan yang ada di Kutim masih tersisa 33 desa yang belum merasakan manfaat elektrifikasi PLN," imbuhnya.

Akan tetapi dengan progress listrik di Desa Bukit Permata Kecamatan Kaubun dan Sekerat Kecamatan Bengalon, maka jumlah tersebut terus berkurang.

Hingga Juni 2024 ini, sebanyak 113 desa di Kutim telah teraliri listrik oleh PLN, sementara 28 desa lainnya masih mengandalkan sumber listrik non-PLN.

"Ini adalah harapan besar bagi banyak orang, yang kini menantikan kegelapan yang perlahan sirna digantikan oleh benderang lampu listrik," pungkasnya.(*)