Berita Samarinda Terkini
Tanggapan Pengamat Ekonomi Unmul Terkait PKL Eks Pasar Tumpah Samarinda Seberang Tolak Relokasi
sebagian besar Pedagang Kaki Lima (PKL) eks pasar tumpah Samarinda Seberang menolak tawaran relokasi tersebut
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Meski sudah mendapatkan opsi relokasi dari Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, yakni Pasar Harapan Baru di Kecamatan Loa Janan Ilir, namun sebagian besar Pedagang Kaki Lima (PKL) eks pasar tumpah Samarinda Seberang menolak tawaran tersebut.
Alasannya, karena jarak tempuh dan akses yang terlampau jauh. Di samping itu, kekhawatiran kehilangan pelanggan juga menjadi pertimbangan para PKL untuk enggan menempati Pasar Harapan Baru.
Pengamat Ekonomi Unmul, Purwadi Purwoharsojo, memberikan pandangannya terhadap kebijakan relokasi ini. Menurutnya, perencanaan yang kurang matang menjadi penyebab utama kegagalan relokasi.
Baca juga: Daftar 15 Hotel dan Guest House Terdekat dari Lokasi Konser Sheila On 7 di Samarinda
"Pemkot sebenarnya sukses merelokasi, tapi gagal dalam hal penempatan para pedagang," tegas Purwadi (26/7/2024).
Lebih lanjut, Purwadi menjelaskan bahwa perencanaan yang matang sangat krusial dalam setiap program, termasuk relokasi. Ia mencontohkan kasus Pasar Segiri yang mengalami penurunan omzet setelah relokasi pedagang Pasar Pagi, tentunya dampak dari rencana revitalisasi Pasar Pagi.
“Apalagi ini warga Seberang direlokasi ke tempat yang lumayan jauh, jadi remote area mempertahankan konsumen lama berat bagi mereka,” ujar Purwadi.
Menurutnya, mempertahankan pelanggan lama jauh lebih sulit dibandingkan menjaring pelanggan baru. Namun, para PKL cenderung mempertahankan pelanggan lama lantaran sudah memiliki basis pelanggan yang loyal.
Dampak ekonomi pun menjadi salah satu pertimbangan utama. Purwadi khawatir jika relokasi dilakukan, omzet para pedagang akan menurun drastis, terutama jika mereka harus bersaing dengan pedagang yang sudah ada di lokasi baru.
“Otomatis pasar yang dipilih pemerintah untuk relokasi menjadi kompetitor juga bagi mereka. Kalau omzet turun hanya 10-20 persen itu masih tidak masalah, yang masalah jika persentasenya sampai 50 persen,” jelas Purwadi.
Diketahui, saat ini beberapa PKL eks pasar tumpah pun juga mencari lapak yang tak jauh dari lokasi sebelumnya. Hal ini pun tak dipungkiri oleh Purwadi. Belum lagi, kawasan pasar yang kini bertempat di belakang kantor PDAM Jalan Sultan Hasanuddin kabarnya juga akan disasar pemerintah untuk penertiban.
Sebab itu ia menyarankan agar pemkot dapat memberikan wadah relokasi yang lebih mumpuni, tentu dengan jarak yang tak terlampau jauh.
“Akhirnya kan jadi gusur menggusur dan geser menggeser. Tapi akhirnya ada kabar akan direlokasi lagi. Jadi tidak sehat siklusnya. Harusnya pemerintah lebih bijak, mungkin mereka bisa di berikan relokasi semi permanen yang tidak jauh dari remote perekonomian mereka,” pungkasnya.(*)
Simpang Lembuswana Samarinda jadi Simbol Persatuan, Ribuan Warga Hening Ikut Upacara HUT RI |
![]() |
---|
9.611 Warga Binaan di Kaltimtara Terima Remisi HUT ke-80 RI, 311 lainnya Langsung Bebas |
![]() |
---|
Kapolda Kaltim Hadiri Upacara HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Stadion Gelora Kadrie Oening Samarinda |
![]() |
---|
Perayaan HUT ke-80 RI di Samarinda Dipastikan Beda, Lomba dan Kemeriahan Sampai ke Tingkat RT |
![]() |
---|
Pimpin Apel Kehormatan di Taman Makam Pahlawan, Ini Pesan Pangdam VI/Mulawarman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.