Pilkada Kaltim 2024

PDIP dan Demokrat Jadi Kunci Isran Noor di Pilkada Kaltim 2024, Kans Rudy Mas'ud Lawan Kotak Kosong

PDIP dan Demokrat jadi kunci bagi Isran Noor untuk bisa maju di Pilkada Kaltim 2024. Sementara Rudy Mas'ud punya peluang melawan kotak kosong.

Kolase Ilustrasi kompas.com/Dok TribunKaltim.co
PILKADA KALTIM 2024 - Peluang Isran Noor maju di Pilkada Kaltim 2024 dan kans Rudy Mas'ud melawan kotak kosong. PDIP dan Demokrat jadi kunci bagi Isran Noor untuk bisa maju di Pilkada Kaltim 2024. Sementara Rudy Mas'ud punya peluang melawan kotak kosong. 

TRIBUNKALTIM.CO - Kini hanya tersisa dua partai yakni PDIP dan Demokrat yang belum tentukan calon yang akan didukung di Pilkada Kaltim 2024

Dua parpol tersebut yaitu PDIP dan Demokrat menjadi penentu nasib Isran Noor, mantan Gubernur Kalimantan Timur untuk bisa maju di Pilkada Kaltim 2024 karena partai lainnya telah menyatakan dukungan untuk Rudy Mas'ud.

Pasangan Rudy Mas'ud - Seno Aji sudah mengantongi dukungan 44 kursi dari 7 parpol yakni PPP (2 kursi), Golkar (15 kursi), PAN (4 kursi), PKB (6 kursi), Gerindra (10 kursi), Nasdem (3 kursi)  dan PKS (4 kursi) untuk maju di Pilkada Kaltim 2024.

Masifnya dukungan partai ini membuat Rudy Mas'ud - Seno Aji berpeluang melawan kotak kosong di Pilkada Kaltim 2024.

Baca juga: Isran Noor-Hadi Mulyadi Kurang Gesit, Skenario Calon Tunggal di Pilkada Kaltim 2024 Jadi Kenyataan?

Baca juga: Ada Isran Noor di Pilkada Kaltim 2024? Megawati Umumkan Nama Calon Kepala Daerah PDIP Akhir Juli

Baca juga: PPP Resmi Melabuhkan Dukungan ke Rudy Mas’ud-Seno Aji di Pilkada Kaltim 2024

Hanya PDIP dan Demokrat yang belum menentukan sikap di Pilkada Kaltim 2024 dan hanya koalisi kedua partai ini yang memungkinkan untuk bisa mengusung calon.

Diketahui ambang batas pencalonan 20 persen dari jumlah kursi di DPRD Kaltim adalah 11 kursi.

Untuk bisa memunculkan calon penantang Rudy Mas'ud di Pilkada Kaltim 2024, PDIP (9 kursi) harus berkoalisi dengan Demokrat (2 kursi). 

Lalu bagaimana sikap PDIP dan Demokrat dengan perkembangan terbaru di Pilkada Kaltim 2024?

Sikap PDIP dan Demokrat Kaltim

PDIP Kaltim memberi isyarat tidak menginginkan Pilkada Kaltim 2024 berjalan hambar dengan adanya pasangan calon (paslon) yang melawan kotak kosong.

PDIP Kaltim menekankan pentingnya proses penjaringan yang kini tengah berlangsung di DPP PDIP

Ketua DPD PDIP Kaltim, Irjen Pol (Purn) Safaruddin, menegaskan partainya tidak menginginkan Pilkada Kaltim 2024 hanya melawan kotak kosong.

PILKADA KALTIM 2024 - Rudy Mas'ud akan menantang kotak kosong atau Isran Noor di Pilkada Kaltim 2024? Koalisi partai pendukung Rudy Mas'ud makin gemuk, peluang Isran Noor maju di Pilkada Kaltim 2024.
PILKADA KALTIM 2024 - Rudy Mas'ud akan menantang kotak kosong atau Isran Noor di Pilkada Kaltim 2024? PDIP dan Demokrat jadi kunci bagi Isran Noor untuk bisa maju di Pilkada Kaltim 2024. (Kolase Instagram/TribunKaltim.co/kpu.go.id)

Arah dukungan partai banteng kepada petahana Isran Noor–Hadi Mulyadi sudah mencuat, dan harus mengamankan satu lagi partai tersisa yakni Partai Demokrat.

Pentingnya mendengarkan suara akar rumput sebelum menentukan sikap untuk Pilkada Kaltim 2024 juga dilihat oleh PDIP Kaltim.

Baca juga: Kaesang Pangarep Resmi Dukung Rudy Masud di Pilkada Kaltim 2024, PSI Tak Lirik Kekuatan Isran Noor

“Bagi PDI Perjuangan Kaltim, proses dukungan kepada Pak Isran Noor masih berlangsung,” tegasnya. 

Safaruddin juga menegaskan bahwa semua keputusan terkait siapa bakal pasangan calon (bapaslon) yang akan diusung dan didukung partai banteng moncong putih berada di tangan Ketua Umum DPP PDIP.

“Silakan tafsirkan sendiri (PDIP tak mau ada kotak kosong pada Pilkada Kaltim 2024).

Saya sebagai ketua DPD mengusulkan nama bacalon, dan DPP yang akan memproses.

Kita tidak bisa memaksakan kehendak, keputusan final ada pada tanda tangan Ibu Ketua Umum (Megawati Soekarnoputri),” tegasnya.

Safaruddin menyampaikan tetap akan mendukung Isran Noor, dan hal ini telah disampaikan kepada DPP PDIP.

Rekomendasi dari DPP PDIP, nantinya akan disampaikan langsung oleh Megawati Soekarnoputri.

"Kami menginginkan masyarakat dalam pilkada mendatang itu punya pilihan, tidak melawan kotak kosong, kasihan masyarakat kalau tidak memiliki pilihan," tegas Safaruddin.

Terpisah, Sekretaris DPD Partai Demokrat Kaltim, Wibowo Handoko mengatakan, saat ini untuk rekomendasi Pilkada Kaltim dari partainya belum keluar.

Baca juga: Rudy Masud - Seno Aji Berpeluang Lawan Kotak Kosong di Pilkada Kaltim 2024, KIPP: Merusak Demokrasi

Dijelaskannya, berkenaan dengan perkembangan Pilkada 2024 di Provinsi Kaltim secara keseluruhan semua tahapan dan prosedur sebagaimana diatur dlm AD/ART dan Peraturan Organisasi Partai Demokrat saat ini tengah berjalan.

“Semua kandidat paslon Pilkada se-Kaltim yg telah mendaftar ke DPC maupun DPD Partai Demokrat berkas administrasi dan kelengkapan pendaftaran kandidat telah dikirim ke DPP Partai Demokrat,” jelasnya.

Dari pantauan dan informasi yang dihimpun Tribunkaltim.co, DPP Partai Demokrat sendiri juga terus berproses dalam memberikan dukungan terkait Pilkada serentak 2024.

Di Kaltim, baru dua paslon yang telah menerima rekomendasi partai mercy, Kutai Barat dan Mahakam Ulu (Mahulu).

Pengumuman dukungan resmi yang disampaikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga disebarluaskan melalui kanal–kanal resmi partai Demokrat.

“Selanjutnya tinggal menunggu keputusan dari DPP Partai Demokrat terkait Rekomendasi Pilkada,” tegas Wibowo Handoko.

Calon Tunggal Peringatan untuk Demokrasi Kita

Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Fadli Ramadhanil menanggapi fenomena calon tunggal atau melawan kotak kosong pada Pilkada 2024 semakin mengkhawatirkan. 

Menurutnya, hal ini menunjukkan kualitas demokrasi di tanah air cenderung menurun.

Baca juga: Borong Partai ala Rudy Masud-Seno Aji di Pilkada Kaltim 2024, Kami Tidak Memaksa

“Hal ini jadi fakta yang mengkhawatirkan bagi demokrasi kita. Karena semakin ke sini, jumlah pasangan calon tunggal semakin meningkat,” jelasnya dalam keterangan tertulis.

Fenomena pasangan calon tunggal melawan kolom kosong atau kotak kosong dianggap sebagai tanda peringatan bahaya bagi kelangsungan demokrasi di Indonesia. 

Pasalnya, salah satu fondasi dasar demokrasi ialah terbukanya kemungkinan pilihan yang beragam bagi masyarakat dalam proses memilih calon pemimpin.

Ia menyambung, bahwa ada tiga sebab munculnya fenomena calon tunggal. 

Pertama, sistem kaderisasi dan rekrutmen parpol belum berjalan dengan baik dan maksimal. 

Kedua, adanya ketentuan ambang batas pencalonan kepala daerah. 

Ketiga adalah syarat untuk calon perseorangan yang sangat berat.

“Alarm bahaya sebenarnya bagi demokrasi kita.

Esensi dari demokrasi adalah hadirnya alternatif pilihan yang dapat dipilih oleh masyarakat dalam proses dialog dan komunikasi.

Paslon tunggal semakin menggerus hal itu,” pungkasnya.

Baca juga: Tanggapan Warga soal Rumor Munculnya Kotak Kosong dalam Pilkada Kaltim 2024

(TribunKaltim.co/Mohammad Fairoussaniy)

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved