Ibu Kota Negara
Rute Wisata Kapal Pinisi ke IKN Kaltim, Mulai Berlayar 1 Agustus 2024, Menhub Siapkan 1 Kapal Lagi
Berikut rute wisata kapal pinisi ke IKN Kaltim yang akan mulai berlayar 1 Agustus 2024. Menhub akan siapkan 1 kapal lagi.
Sawerigading membuat kapal ini untuk berlayar menuju negeri Tiongkok, dengan tujuan utama merantau dan meminang We Cudai, seorang putri Tiongkok.
Setelah menikah dan menetap di negeri Tiongkok, Sawerigading pun rindu dan memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya.
Baca juga: 4 Kepala Daerah Kaltim Jadi Tamu Resmi Kedua Jokowi Berkantor di IKN Nusantara, Tak Ada Bupati Kukar
Namun dalam perjalanan Sawerigading saat pulang ke Luwu, kapal ini menghadapi badai dan pecah menjadi tiga bagian.
Ketiga pecahan kapal milik Sawerigading menyebar ke daerah Ara, Tanah Lemo, dan Bira di wilayah Kabupaten Bulukumba.
Tiga daerah ini dipercaya sebagai cikal bakal kelahiran Kapal Pinisi, karena di tiga tempat tersebut pecahan kapal Sawerigading dirakit kembali.
Kapal baru Sawerigading yang telah dirakit itulah yang saat ini disebut sebagai Kapal Pinisi.
Ciri Khas Kapal Pinisi
Kapal pinisi sangat mudah dikenali di perairan karena memiliki ciri khas yang membedakan dengan kapal tradisional jenis lain.
Ciri khas tersebut bisa dilihat dari penggunaan tujuh buah layar, serta dua tiang utama pada bagian di depan dan belakang kapal.
Selain itu, kapal tradisional khas Suku Bugis ini juga seluruhnya terbuat dari kayu.
Terdapat empat jenis kayu yang biasanya digunakan untuk membuat kapal pinisi, yaitu kayu besi, kayu bitti, kayu kandole/punaga, dan kayu jati.
Mulanya Kapal Pinisi digunakan sebagai kapal dagang, namun saat ini juga digunakan sebagai kapal wisata.
Lokasi dan Proses Pembuatan Kapal Pinisi
Lokasi pembuatan Kapal Pinisi berada di berada di tiga desa, yaitu Desa Tana Beru, Bira, dan Batu Licin, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Pembuatan kapal ini dilakukan dengan cara tradisional, menggunakan teknologi yang berkembang sejak 3.000 tahun, berdasarkan teknologi dalam membangun perahu lesung menjadi perahu bercadik.
Semua proses dikerjakan secara tradisional dengan mengandalkan ilmu yang diwariskan oleh nenek moyang mereka secara turun-temurun, tanpa gambar maupun alat-alat modern.
Kepiawaian kepiawaian para pengrajin atau pekerja perahu (Panrita Lopi) ini juga tidak lepas dari tradisi, di mana pembuatan kapal pinisi tidak bisa dilakukan sembarangan.
Diseleksi Ketat, 100 Personel Polda Kaltim Digembleng jadi Pasukan Upacara Perdana HUT RI di IKN |
![]() |
---|
Uji Coba Taksi Terbang IKN Nusantara di Samarinda Ternyata Tanpa Awak, Cek Kecepatan dan Ketinggian |
![]() |
---|
Plt Kepala OIKN Basuki Sebut Ada 2 Poin Utama Arahan Presiden Jokowi di Hari Pertama Ngantor di IKN |
![]() |
---|
Diboyong Jokowi ke IKN Kaltim, Influencer tak bisa Bedakan Istana Negara dan Kantor Presiden |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.