Berita Internasional Terkini
Fakta Mengenai Ismail Haniyeh, Pemimpin Hamas yang Dibunuh di Iran
fakta yang perlu diketahui mengenai Pemimpin tertinggi Hamas, Ismail Haniyeh tewas karena serangan Israel di ibu kota Iran, Teheran.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Amelia Mutia Rachmah
TRIBUNKALTIM.CO - Pemimpin tertinggi Hamas, Ismail Haniyeh tewas karena serangan Israel di ibu kota Iran, Tehran pada Rabu (31/7/2024).
Laporan itu dikatakan oleh kelompok Hamas pada sebuah pernyataan yang dikutip dari AFP.
Menurut kelompok itu, kediaman Haniyeh yang berada di Teheran diserang oleh Israel dan ia terbunuh bersama dengan pengawalnya.
Pembunuhan itu menyebabkan ketegangan di Timur tengah yang diikuti oleh terganggunya perundingan yang sudah dibicarakan sebelumnya untuk menghentikan perang di Gaza.
Berikut fakta yang perlu diketahui mengenai Ismail Haniyeh yang sudah dirangkum oleh Tribunkaltim.
Baca juga: Israel Mengaku Bertanggung Jawab atas Terbunuhnya Ismail Haniyeh, Iran Gelar Rapat Darurat
Siapa itu Haniyeh?
Sebelumnya 3 anak dan 4 cucu Ismail Haniyeh terbunuh dalam serangan Israel pada 10 April 2024.
Haniyeh lahir di sebuah kamp pengungsi didekat kota Gaza pada tahun 1962.
Sebagai pemimpin Hamas, ia mengenyam pendidikan di sekolah Pengungsi Palestina yang dikelola oleh Badan Kemanusiaan PBB.
Setelahnya, Haniyeh melanjutkan jenjang pendidikan tinggi nya di Islamic University of Gaza di bidang Sastra Arab pada tahun 1981.
Sebelumnya, pada tahun 1980 ia bergabung dengan Hamas selama Intifada Pertama atau pemberontakan.
Baca juga: Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Tewas dalam Serangan di Teheran oleh Pasukan Israel
Ketika Hamas semakin berkuasa, Haniyeh pun naik pangkat menjadi bagian dari kepemimpinan kolektif rahasia pada tahun 2004.
Ia sudah seringkali ditangkap oleh Israel, seperti pada tahun 1988 ia dipenjara oleh Israel selama enam bulan atas keterlibatannya dalam peristiwa Intifada atau pemberontakan melawan Israel.
Kemudian ia ditangkap kembali oada tahun 1989 kemudian dideportasi ke Lebanon pada tahun 1992 bersama dengan 400 orang tahanan lainnya.
Hingga akhirnya ia bisa kembali lagi ke Gaza pada tahun 1993 setelah perjanjian Oslo setelah kembali ke Gaza, ia pun diangkat sebagai dekan Islamic University of Gaza.
Pernah Menjadi Percobaan Pembunuhan
Haniyeh pernah menjadi target percobaan pembunuhan pada tahun 2003 bersama dengan Yassin ketika ia menjadi sekretaris pribadinya.
Tuntut PM Anwar Ibrahim Mundur, Demo Malaysia Dipicu Meningkatnya Biaya Hidup, 'Turun Anwar' |
![]() |
---|
Demo Malaysia, Tuntut Anwar Ibrahim Mundur Imbas Biaya Hidup Melambung, Pemerintah Kucurkan Bansos |
![]() |
---|
Mengenal Kuil Preah Vihear yang Jadi Penyebab Perang Thailand vs Kamboja |
![]() |
---|
Update Perang Thailand vs Kamboja: Jet Tempur Dikerahkan, 16 Tewas, 120 Ribu Mengungsi |
![]() |
---|
Dampak Perang Thailand vs Kamboja, Pengamat Militer Sebut Indonesia Sangat Berpeluang Mendamaikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.