Pilkada Kaltim 2024
Pandangan Gen Z di Samarinda Atas Pilkada 2024, Ikuti Pilihan Nenek hingga Tidak Tahu Isu Politik
Pandangan generasi Z di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur atas Pilkada langsung tahun 2024. Di Kalimantan Timur akan dilakukan pemilihan.
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pandangan generasi Z di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur atas Pilkada langsung tahun 2024. Di Kalimantan Timur akan dilakukan pemilihan bupati-wakil bupati, walikota-wakil walikota hingga pemilihan gubernur dan wakilnya.
Mereka kaum muda generasi Z memberikan pandangannya terhadap Pilkada 2024 kali ini.
Satu di antaranya Jibran, merasa tidak tertarik untuk memilih di Pilkada 2024. Lantaran mengaku tidak mengetahui calon pemimpin dan kebijakannya.
"Jujur belum tahu siapa saja, karena memang gak ikutin soal politik," ujarnya kepada TribunKaltim pada Selasa (31/7/2024) di Samarinda.
Baca juga: Hasil Simulasi Pilkada Kaltim 2024: Rudy Masud-Seno Aji Kuasai 68 Persen Suara, Nasib Isran-Hadi?
Namun, ada juga sebagian yang antusias dan melihat pilkada sebagai momen penting untuk menentukan masa depan daerah.
Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan yang berbeda perlu dilakukan untuk melibatkan seluruh kalangan Gen Z. Seperti yang diakui oleh Nabila Maulidya, yang kini menjadi mahasiswa baru di salah satu kampus di Samarinda.
"Ini tahun pertama saya dalam memilih. Sudah ada pilihan siapa pemimpinnya, tapi saya ikuti pilihan nenek saya. Harapannya yang saya pilih nanti bisa jadi pemimpin yang adil dan lebih mempertimbangkan pendapat masyarakat,” tuturnya.
Berbeda halnya dengan Sefty, selaku mahasiswa yang juga aktif berorganisasi, berpendapat bahwa pilkada bukan hanya sekadar pesta demokrasi, tetapi juga momen krusial untuk menentukan arah pembangunan daerah. Oleh karena itu, ia sangat selektif dalam memilih calon pemimpin.
“Harapannya mampu mampu bertanggung jawab atas amanat yang telah diberikan. Yang jelas sosoknya harus mampu membawa perubahan untuk Kota Samarinda,” pungkasnya.
Mengutip dari KPU Samarinda belum lama ini, generasi Z di Kalimantan Timur dengan kecakapan digitalnya yang tinggi, memiliki potensi besar untuk meningkatkan partisipasi pemilih dalam Pilkada Kaltim 2024.
Namun, kurangnya pemahaman Gen Z, khususnya di Kota Samarinda tentang politik dan pendekatan kampanye yang kurang menarik membuat potensi ini belum termaksimalkan.
Baca juga: PDIP dan Demokrat Jadi Kunci Isran Noor di Pilkada Kaltim 2024, Kans Rudy Masud Lawan Kotak Kosong
Demikian dipaparkan oleh Komisioner KPU Samarinda Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia Yustiani, membeberkan, berdasarkan catatan KPU Kota Samarinda pada pengalaman pilkada tahun 2020, hanya 52,26 persen masyarakat yang menyalurkan hak pilihnya.
Dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) berjumlah 576.981 orang, hanya 301.555 orang turut berpartisipasi. Bahkan pengalaman ini tidak jauh berbeda dengan kontestasi pilkada tahun 2015, Kota Samarinda juga mendapatkan predikat terendah yang hanya mencapai 49,76 persen.
Kekhawatiran ini sebenarnya sudah terlihat sejak pengalaman pilkada lima tahun sebelumnya, sebab tercatat tingkat partisipasi di Kota Samarinda hanya berada di angka 49,76 persen.
Atas hal ini, peluang yang dapat di domplang untuk meningkatkan partisipasi pemilih adalah para pemilih pemula, yang berusia 17 sampai 26 tahun.
"Kurangnya minat Gen Z terhadap pilkada November mendatang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kurangnya informasi, sikap skeptis terhadap politik, dan kesibukan dengan aktivitas sehari-hari," ujarnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.