Kereta Tanpa Rel Tiba di Balikpapan

Kereta Tanpa Rel Gunakan Teknologi Tinggi, 25 Menit Pengisian Daya Mampu Tempuh Jarak 35 Km  

Kereta tanpa rel gunakan teknologi tinggi, pengisian daya 25 Menit mampu tempuh jarak hingga 35 km.

Penulis: Ardiana | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Dwi Ardianto
Alat pengisian daya kereta tanpa rel saat tiba di Pelabuhan Semayang Balikpapan, Kamis (1/8/2024) hari ini. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Rangkaian kereta tanpa rel atau autonomous rail transit (ART) yang akan menjadi moda transportasi di IKN telah tiba di Pelabuhan Semayang Balikpapan, Kamis (1/8/2024) hari ini.

Menggunakan kapal kargo United Heavy Lift (UHL) Fierce, rupanya tak hanya aksesoris dan sparepart saja yang datang.

Kapal berbendera Portugal itu juga membawa 1 unit alat pengisian daya

Salah Satu Tim CRRC Sifang, anak perusahaan CRRC Corp., Ltd yang menjadi produsen sarana perkeretaapian, Mr. Li yang didampingi penerjemah Rani Munte mengatakan bahwa pengisian daya tersebut berteknologi tinggi.

Bagaimana tidak, dengan pengisian 25 menit, kereta tanpa rel itu dapat menempuh jarak hingga 35 kilometer. 

"Kereta ini akan disimpan di depo atau terminal station di IKN," ungkapnya. 

Baca juga: Barang Haram 3,9 Kilogram Asal Bulungan Kalimantan Utara Nyaris Beredar di Balikpapan

Untuk diketahui, sebelumnya rangkaian atau trainset kereta tanpa rel dengan jenis yang sama telah tiba di Pelabuhan Peti Kemas Kariangau, Selasa (30/7/2024).

"Yang di Kariangau itu dari CRRC Zhuzhou Locomotive. Jenisnya sama, sama-sama ART," pungkasnya. 

Menurut informasi yang dihimpun, kereta ini berjumlah satu trainset yang terdiri atas tiga gerbong.

Dengan total berat kereta keseluruhan 34 ton, berkapasitas 302 penumpang, dan memiliki kecepatan maksimal 40-70 km/jam. 

Sementara unjuk kerja kendaraan cerdas ini akan dilaksanakan pada Oktober hingga Desember 2024 di IKN. 

Baca juga: DPRD Balikpapan Carikan Solusi Pedagang yang Berjualan di Luar Pasar Pandansari

Selain itu, Trem Otonom Baru ini merupakan lompatan penggunaan teknologi baru dalam dunia transportasi di Indonesia. 

Pengoperasiannya menggunakan baterai dan dipandu melalui pembacaan marka jalan melalui sensor. 

Kendaraan itu diklaim ampuh untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan pemakaian energi fosil di ibu kota negara yang baru. (*) 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved