Berita Nasional Terkini
Pengamat Ungkap di Balik Pernyataan Megawati akan Temui Kapolri Bila Hasto Diangkut Polisi
Pengamat ungkap dibalik pernyataan Megawati akan temui Kapolri bila Hasto Kristiyanto diangkut polisi
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Briandena Silvania Sestiani
TRIBUNKALTIM.CO - Megawati disebut sedang melancarkan perang psikologis kepada institusi hukum yakni Kepolisian dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ketua Umum PDIP tersebut tampak pasang badan untuk Sekjennya, Hasto Kristiyanto.
Diketahui, Hasto Kristiyanto tersangkut beberapa kasus hukum.
Mulai korupsi kereta api, buronan Harun Masiku, hingga dugaan penyebaran berita bohong.
Pengamat Politik Ujang Komaruddin menilai pernyataan Megawati Soekarnoputri atas kasus yang menjerat Hasto Kristiyanto terkesan perang psikologi dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Pernyataan Megawati tersebut sebagai bentuk upaya intervensi proses hukum yang sedang berlangsung.
Baca juga: Semua Partai Pengusung Anies Ingin Gabung ke Kabinet Prabowo-Gibran, PKB Tegas Minta Jatah Menteri
Apabila memang Hasto tidak diduga terlibat tentu tidak akan dipanggil KPK untuk menjalani proses pemeriksaan penyidikan.
“Dalam konteks itu, saya melihat kalau mendatangi Kapolri itu bagian dari perang psikologi antara Megawati dengan institusi hukum khususnya dengan kepolisian.
Harusnya, ya biarkan kepolisian bertindak sesuai hukum, karena bagaimana pun hukum tidak boleh diintervensi oleh siapapun,” kata Ujang, Rabu (31/7/2024).
Ujang menyayangkan pernyataan Megawati tersebut yang dianggap telah meremehkan proses hukum yang sedang berjalan.
Menurut Ujang, hukum dan keadilan patut ditegakkan.
“PDIP partai penguasa selama 9 tahun ini juga banyak persoalan, soal Sekjen PDIP Hasto kembalikan ke mekanisme hukum.
Harus ditegakkan pada tingkat kesalahannya ya harus dihukum, kalau tidak salah ya dibebaskan, hal itu menjaga roh sebagai hukum,” tegas Ujang.
Baca juga: 4 Hasil Survei Terbaru Pilkada Jabar 2024, Elektabilitas Cagub Terkuat Mulai Disusul, Selisih Tipis!
Megawati Ancam Temui Kapolri
Sebelumnya dalam acara Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Perindo 2024 yang digelar di Jakarta, Selasa (30/7/2024), Megawati bersuara lantang atas keberatannya dengan proses hukum yang diduga melibatkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
“Saya bilang ke Hasto, udah ngga usah takut, nanti kalau kamu diambil, aku pergi ke Kapolri, coba pengen ngomong apa itu si Kapolri,” kata Mega.
Megawati juga meragukan proses penyidikan yang dilakukan oleh penyidik KPK AKBP Rossa Purbo Bekti yang dianggap tidak sesuai aturan yang berlaku ketika memeriksa Hasto Kristiyanto.
“Loh iya, saya ngga takut waktu Pak Hasto dipanggil.
Menurut saya, tidak sesuai. Sama Rossa, saya ngomong ke Rossa, kamu siapa?
Jangan hanya karena kamu KPK lho. Iya, saya ngga takut. Gile!,” kata Mega.
Baca juga: Ramalan Standard and Poors, Defisit Anggaran Dialami Kabinet Prabowo-Gibran Hingga Batas Legal
Kasus Berita Bohong dan Harun Masiku dan Korupsi
Sebagaimana diberitakan, Hasto menjalani pemeriksaan selama dua jam di Polda Metro Jaya pada 4 Juni 2024.
Dia diperiksa terkait kasus dugaan penyebaran berita hoaks atau bohong ketika diwawancara oleh SCTV pada Kamis (16/3/2024) dan Kompas TV pada Selasa (26/4/2024).
Laporan terhadap Hasto dilakukan Hendra dan Bayu Setiawan. Pelaporan itu teregister dalam laporan bernomor LP/B/1735/III/2024/SPKT/Polda Metro Jaya pada Selasa (26/3/2024) dan LP/B/1812/III/2024/SPKT/Polda Metro pada Minggu, 31 Maret 2024.
Hasto diduga melakukan penghasutan dan/atau menyebarkan informasi elektronik atau dokumen elektronik yang membuat berita bohong sebagaimana diatur dalam Pasal 160 KUHP dan/atau Pasal 28 Ayat 3 jo Pasal 45A Ayat 3 Undang-Undang (UU) Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Selain itu, Hasto juga pernah diperiksa KPK sebagai saksi kasus dugaan suap terkait penetapan calon anggota DPR RI terpilih periode 2019-2024 dengan tersangka Harun Masiku yang hampir lima tahun berstatus buron.
Pemeriksaan terhadap Hasto yang berlangsung pada Senin, 10 Juni 2024, berakhir cukup panas.
Karena penyidik KPK melakukan penyitaan terhadap dua handphone dan buku catatan milik politikus PDIP tersebut.
Kemudian, KPK juga menjadwalkan pemeriksaan terhadap Hasto sebagai saksi dugaan korupsi pembangunan dan perawatan jalur kereta di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Baca juga: KPK Dalami Pasal Perintangan Penyidikan Kasus Harun Masiku, 5 Orang Dicekal Termasuk Staf Hasto
Namun, Hasto diketahui tidak memenuhi panggilan pemeriksaan oleh KPK pada Jumat, 19 Juli 2024.
Oleh karenanya, KPK bakal melakukan panggilan ulang terhadap Hasto guna dimintai keterangan dalam kasus dugaan korupsi yang berawal dari perkara penyuapan oleh Direktur PT Istana Putra Agung (IPA) Dion Renato Sugiarto terhadap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Semarang, Bernard Hasibuan dan Kepala BTP Kelas 1 Semarang, Putu Sumarjaya.
Perkara itu kemudian terus berkembang hingga proyek-proyek pembangunan jalur kereta di Jawa Barat, Sumatera, dan Sulawesi.
Suap yang diberikan bervariasi yang mengacu pada persentase dari nilai proyek yang mencapai puluhan hingga ratusan miliar. (*)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Megawati Bakal Temui Kapolri Jika Hasto Ditangkap, Pengamat Sebut Upaya Perang Psikologi
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Inilah Daftar Jenderal Purnawirawan yang Jadi Petinggi BGN |
![]() |
---|
Seruan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Pengamat: Ada Dua Tujuan |
![]() |
---|
Bukan Mardiono, Agus Suparmanto Resmi Jadi Ketua Umum PPP, Janjikan Partai Bisa Kembali ke Senayan |
![]() |
---|
Sosok Mardiono yang Klaim Terpilih Jadi Ketua Umum PPP Periode 2025-2030 Secara Aklamasi |
![]() |
---|
Sosok 3 Calon Ketum PPP yang Menguat dan Agenda Muktamar PPP 2025, Nama Jokowi Sempat Mengemuka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.