Berita DPRD Kukar

DPRD Kukar Sorot Tingginya Kasus Demam Berdarah di Muara Muntai Kutai Kartanegara

Ketua Komisi II DPRD Kutai Kartanegara (Kukar), Sopan Sopian menyoroti tingginya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Muara Muntai

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
HO/DPRD Kukar
DEMAM BERDARAH KUKAR - Puskesmas Muara Muntai langsung menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) yang dihadiri langsung Camat Muara Muntai, Mulyadi, Ketua Komisi II DPRD Kukar Sopan Sopian, penyebab utama masifnya kasus DBD. Pertama, kesadaran masyarakat mengenai kebersihan lingkungan masih minim. 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Ketua Komisi II DPRD Kutai Kartanegara (Kukar), Sopan Sopian menyoroti tingginya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur

Berdasarkan data yang disampaikan Puskesmas Muara Muntai, jumlah masyarakat terjangkit DBD di Kecamatan Muara Muntai, Kabupaten Kukar sejak Januari hingga Agustus mencapai 106 orang dan 1 orang meninggal dunia.

Menyikapi ini, Puskesmas Muara Muntai langsung menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) yang dihadiri langsung Camat Muara Muntai, Mulyadi, Ketua Komisi II DPRD Kukar Sopan Sopian.

Politikus Partai Gerindra itu menuturkan, rapat koordinasi yang dilaksanakan oleh Puskesmas Muara Muntai bukanlah rapat biasa, namun darurat dan harus segera disikapi bersama.

Baca juga: DPRD Kukar Turut Berduka Cita Atas Wafatnya Dayang Kartini binti Awang Bustani

"Kita semua harus segera mencarikan solusi untuk mengatasi pandemi yang disebabkan virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Peningkatan kasus DBD terus terjadi terutama saat musim hujan," katanya, Senin (5/8/2024).

Ia menjelaskan, penyebab utama masifnya kasus DBD. Pertama, kesadaran masyarakat mengenai kebersihan lingkungan masih minim.

Kedua, intensitas hujan yang tinggi menimbulkan genangan di sekitar permukiman.

Selain itu, kebiasaan warga menampung air di tempat tidak tertutup ikut menjadi penyebab kasus DBD meningkat.

Nyamuk juga hidup berkembang biak di penampungan air bersih. Ini terjadi karena nyamuk demam berdarah kerap bermutasi.

Baca juga: Sekretariat DPRD Kukar Ikut di Ajang MTQ Antar Perangkat Daerah

"Kami sepakat, setiap RT di Muara Muntai harus gotong-royong membersihkan lingkungan," bebernya.

Diimbau juga untuk menimbun barang bekas yang tidak terpakai. "Menghilangkan genangan air dan menaburkan bubuk abate,” pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved