Berita Viral
Joni Pemanjat Tiang Bendera yang Viral Gagal Tes TNI Lanjut Ikuti Seleksi, Bakal Terapi Tinggi Badan
Yohanes Gama Marchal Lau alias Joni bakal lakukan seleksi lanjutan untuk masuk TNI usai nasibnya viral.
TRIBUNKALTIM.CO - Yohanes Gama Marchal Lau alias Joni bakal lakukan seleksi lanjutan untuk masuk TNI usai nasibnya viral.
Sebagai informasi, Joni pemanjat tiang bendera ini mulanya viral saat HUT ke-73 RI lalu, berhasil menyelamatkan bendera yang nyaris jatuh ketika upacara di Pantai Motaain, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sosoknya yang pemberani membuat Joni viral saat itu.
Kini, pemuda 19 tahun itu telah mengikuti tes seleksi prajurit yang digelar di Korem 161 Wira Sakti Kupang, NTT, sejak 14 Juli 2024.
Namun, sayangnya ia dinyatakan gugur karena tinggi badannya tidak memenuhi syarat.
Baca juga: Kegagalannya Viral, Joni Pemanjat Tiang Bendera Kini Dipanggil untuk Lanjutkan Seleksi TNI
Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Joao Xavier Barreto Nunes menyatakan siap membina Yohanes Ande Kalla atau Joni yang terkenal karena bendera merah putih, agar bisa lolos seleksi menjadi prajurit TNI.
“Saya akan bina dia, saya akan mempersiapkan dia nanti kemudian kita tanya dia, dia mau tes dimana, kan kita ada Bintara, ada Tamtama dan ada Wamil, nah kalau mau Wamil kita akan arahkan ke Universitas Pertahanan Atambua, nanti akan kita arahkan,” katanya, dilansir dari Antara.

Dia mengatakan Joni dalam hal fisik akan diberikan terapi khusus sehingga bisa meningkatkan tinggi badannya dalam beberapa centimeter sehingga kelak bisa lolos masuk TNI.
“Ada terapi yang akan diberikan, saya sudah tanya-tanya dan bisa untuk meningkatkan tinggi badan, nanti akan kita terapkan ke Joni,” ujar dia.
Dipanggil TNI AD
Kisah Joni tengah viral di media sosial dan menyita perhatian publik.
Kini, Markas Besar TNI AD pun kembali menghubungi Joni untuk kembali mengikui tes.
Kabar tersebut dibenarkan Kepala Penerangan Komando Daerah Militer IX/Udayana Kolonel Infantri Udayana.
"Iya benar, kemarin setelah kita dapat informasi itu, kita langsung laporkan ke Mabes AD, akhirnya diberikan kesempatan lagi untuk tes," kata Agung saat dihubungi melalui telepon, Selasa (6/8/2024), dikutip dari Kompas.com.
Agung mengatakan, pertimbangannya karena Joni mendapatkan penghargaan dari Panglima TNI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terkait aksi heroik yang dilakukannya dalam upacara bendera pada 2018 lalu.
Menurutnya, nanti saat Joni mengikuti tes akan dilihat dan digali lagi kelebihan atau potensi yang dimilikinya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.