Pilkada Jakarta 2024
Bye PKS Trending X Imbas Opsi Merapat ke KIM Plus dan Tinggalkan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta
'Bye PKS' trending di X imbas merapat ke KIM Plus dan tinggalkan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.
TRIBUNKALTIM.CO -- 'Bye PKS' trending di X imbas merapat ke KIM Plus dan tinggalkan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.
Sejak semalam hingga pagi ini Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi sorotan.
Bahkan goodbye atau bye PKS menjadi trending di media sosial X.
Hingga berita ini ditulis, ada 1.357 tweet terkait Bye PKS ini.
Hal ini imbas keputusan PKS untuk memulai opsi merapat ke Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus dan meninggalkan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.
Baca juga: Elektabilitas Anies Baswedan Capai 46,4 Persen, 6 Hasil Survei Terbaru Pilkada Jakarta 2024
Pengamat politik, Refly Harun menyebut hak PKS untuk meninggalkan Anies.
"Kalau PKS mau begitu terserah dia, itu partai-partai dia. Kita kan cuma pemilih. Tapi yang bisa dilakukan pemilih ya tidak memilihnya lagi. Selesai," tanda Refly Harun di kanal YouTubenya, Refly Harun.

PKS menyatakan bahwa dukungan untuk pasangan Anies Baswedan-Sohibul Imam di Pilgub Jakarta, telah melewati tenggat waktu, untuk mereka mendapatkan kendaraan atau dukungan partai politik lain.
Juru bicara PKS Muhammad Kholid buka suara terkait hal itu.
Partainya, kata dia, saat ini tengah memulai opsi kedua, yakni untuk merapat dengan Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus yang diketahui mengusung Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta.
"Sekarang kami mendalami komunikasi di opsi yang kedua--lebih mendalami opsi kedua ini dengan pimpinan KIM," jelas Kholid di DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu (10/8/2024).
Kholid menjelaskan dukungan PKS untuk Anies-Sohibul hanya berlaku dalam rentang waktu 25 Juni hingga 4 Agustus 2024.
Baca juga: Jika PKS Gabung KIM Plus, Relawan Dorong Wakilnya Anies dari PDIP di Pilkada Jakarta 2024
Namun, selama periode tersebut belum ada satu pun rekomendasi dari partai lain yang mendukung pasangan tersebut.
"Kandidat yang kami usung tidak bisa berlayar hingga saat ini. Oleh karena itu, DPP PKS membahas dan mengkaji opsi alternatif ketika opsi pertama ini tidak berjalan," imbuhnya.
Kholid menjelaskan bahwa partainya tetap mengedepankan komunikasi dengan kader di akar rumput yang masih menginginkan Anies maju sebagai calon gubernur.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.