Pilkada Jakarta 2024

Bye PKS Trending X Imbas Opsi Merapat ke KIM Plus dan Tinggalkan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta

'Bye PKS' trending di X imbas merapat ke KIM Plus dan tinggalkan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.

KOMPAS.com/RAMA PARAMAHAMSA
Anies Baswedan dalam jumpa pers di Jakarta International Stadium (JIS), Sabtu (10/8/2024). 

TRIBUNKALTIM.CO -- 'Bye PKS' trending di X imbas merapat ke KIM Plus dan tinggalkan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.

Sejak semalam hingga pagi ini Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi sorotan.

Bahkan goodbye atau bye PKS menjadi trending di media sosial X.

Hingga berita ini ditulis, ada 1.357 tweet terkait Bye PKS ini.

Hal ini imbas keputusan PKS untuk memulai opsi merapat ke Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus dan meninggalkan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.

Baca juga: Elektabilitas Anies Baswedan Capai 46,4 Persen, 6 Hasil Survei Terbaru Pilkada Jakarta 2024

Pengamat politik, Refly Harun menyebut hak PKS untuk meninggalkan Anies.

"Kalau PKS mau begitu terserah dia, itu partai-partai dia. Kita kan cuma pemilih. Tapi yang bisa dilakukan pemilih ya tidak memilihnya lagi. Selesai," tanda Refly Harun di kanal YouTubenya, Refly Harun.

Bye PKS trending di X pagi ini, Minggu (11/8/2024).
Bye PKS trending di X pagi ini, Minggu (11/8/2024). (X)

PKS menyatakan bahwa dukungan untuk pasangan Anies Baswedan-Sohibul Imam di Pilgub Jakarta, telah melewati tenggat waktu, untuk mereka mendapatkan kendaraan atau dukungan partai politik lain.

Juru bicara PKS Muhammad Kholid buka suara terkait hal itu.

Partainya, kata dia, saat ini tengah memulai opsi kedua, yakni untuk merapat dengan Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus yang diketahui mengusung Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta.

"Sekarang kami mendalami komunikasi di opsi yang kedua--lebih mendalami opsi kedua ini dengan pimpinan KIM," jelas Kholid di DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu (10/8/2024).

Kholid menjelaskan dukungan PKS untuk Anies-Sohibul hanya berlaku dalam rentang waktu 25 Juni hingga 4 Agustus 2024. 

Baca juga: Jika PKS Gabung KIM Plus, Relawan Dorong Wakilnya Anies dari PDIP di Pilkada Jakarta 2024

Namun, selama periode tersebut belum ada satu pun rekomendasi dari partai lain yang mendukung pasangan tersebut.

"Kandidat yang kami usung tidak bisa berlayar hingga saat ini. Oleh karena itu, DPP PKS membahas dan mengkaji opsi alternatif ketika opsi pertama ini tidak berjalan," imbuhnya.

Kholid menjelaskan bahwa partainya tetap mengedepankan komunikasi dengan kader di akar rumput yang masih menginginkan Anies maju sebagai calon gubernur.

Namun di sisi lain, Kholid menyebut DPP PKS telah membuka peluang untuk mengambilnya langkah alternatif bersama KIM Plus.

"Pimpinan kami berkomunikasi dengan pimpinan parpol lain, termasuk dengan Koalisi Indonesia Maju," jelas Kholid.  

Anies Baswedan di Akademi Bela Negara NasDem, Jakarta, Kamis (8/8/2024) - Anies Baswedan terancam ditinggalkan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Anies Baswedan di Akademi Bela Negara NasDem, Jakarta, Kamis (8/8/2024) - Anies Baswedan terancam ditinggalkan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Pilkada DKI Jakarta 2024. (Tribunnews.com/Rahmat W. Nugraha)

Anies Hormati Keputusan PKS

Anies Baswedan menyampaikan, dirinya menghormati langkah PKS yang menjajaki komunikasi dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) soal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.

"Pokoknya kita hormati proses yang ada di setiap partai. Saya akan menghormati putusan yang akan datang, sebagaimana saya menghormati putusan yang kemarin," jelas Anies saat ditemui di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, Sabtu (10/8/2024).

Meski begitu, Anies masih yakin tak ada perubahan apa pun terkait pencalonan dirinya pada Pilkada Jakarta 2024.

Dia merasa partai-partai politik yang sudah menyatakan dukungan kepadanya untuk maju pada Pilkada Jakarta masih terus mendukung.

"Masing-masing partai seharusnya belum ada perubahan keputusan. Jadi, sebelum ada perubahan keputusan ya berarti masih sama semuanya," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, PKS kini menjajaki opsi kedua untuk berkomunikasi dengan KIM setelah tenggat waktu pengusungan Anies Baswedan-Sohibul Iman berakhir pada 4 Agustus lalu.

Juru Bicara PKS Muhammad Kholid mengatakan, hingga 4 Agustus, tidak ada satu pun parpol yang memberikan dukungan secara resmi kepada pasangan yang diusung PKS per 25 Juni tersebut.

 "Ketika tenggat waktu 4 Agustus itu sudah lewat, maka opsi kedua inilah yang akan kita kaji, kita bahas dan kita perdalam. Itulah kemudian pimpinan kami berkomunikasi dengan pimpinan parpol lain termasuk dengan Koalisi Indonesia Maju," kata Kholid di DPP PKS, Jalan Tb Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu.

Kholid menuturkan, PKS masih terus mendalami komunikasi yang telah terjalin.

Baca juga: Kelakar Anies Respons Skenario Penjegalan di Pilkada Jakarta 2024, Sudah Diprediksi Refly Harun

Ia pun enggan menegaskan bagaimana nasib Anies Baswedan ketika PKS akhirnya melanjutkan opsi kedua lewat komunikasi dengan parpol lain.

Ia hanya memastikan, komunikasi dengan Anies yang notabene mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga masih berlanjut hingga kini.

"Sampai detik ini kita juga masih membangun komunikasi dengan Mas Anies. Dan opsi kedua sudah berjalan saat ini. Kalau sebelumnya kerangka kerja kita tanggal 25 Juni hingga 4 Agustus itu opsi satu saja," jelasnya.

"Sekarang kita mendalami komunikasi di opsi yang kedua. Lebih mendalami opsi kedua ini dengan pimpinan KIM," bebernya.

Sebagai informasi, PKS sebelumnya mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Iman sebagai bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur pada Pilkada Jakarta pada 25 Juni 2024.

Anies kemudian diberikan tenggat waktu selama 40 hari atau sampai 4 Agustus 2024 untuk mencari dukungan tambahan pada Pilkada Jakarta.

Hal ini karena PKS masih kekurangan 4 kursi untuk mengusung calon gubernur karena hanya memiliki 18 kursi. (*)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Duet Anies-Sohibul Gagal Berlayar di Pilgub Jakarta, PKS Pertimbangkan Gabung KIM Usung Ridwan Kamil dan Kompas.com 

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved