Dinamika Partai Golkar
Sikap Golkar Kaltim Usai Airlangga Mundur sebagai Ketua Umum, Pendaftaran Pilkada 2024 Jadi Sorotan
Sikap Golkar Kaltim usai Airlangga munsur sebagai Ketua Umum. Pendaftaran Pilkada 2024 menjadi sorotan pengamat.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO - Mundurnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar menjadi sorotan publik termasuk di Kalimantan Timur (Kaltim).
Apalagi mundurnya Airlangga dari jabatan Ketua Umum Golkar ini mendekati pendaftaran Pilkada 2024 yang jadwal pendaftaran akan berlangsung 27-29 Agustus 2024.
Diketahui, video pernyataan Airlangga Hartarto mengumumkan mundur dari Ketua Umum Golkar ini beredar Minggu (11/8/2024).
Dalam pernyataannya, Airlangga menyebut pengunduran diri secara resmi ini mulai Sabtu (10/8/2024).
Baca juga: Setelah Mundur sebagai Ketua Umum Golkar, Airlangga ke IKN Kaltim, Makan Malam bareng Jokowi
Baca juga: Bukan Tersandera Korupsi, Golkar Bocorkan Alasan Airlangga Mundur, Kawal Transisi ke Kabinet Prabowo
Baca juga: Beredar Poster Deklarasi Gibran Rakabuming Calon Ketum Golkar Usai Airlangga Hartanto Resmi Mundur
Rencananya, pengumuman resmi bakal disampaikan Airlangga Hartarto pada rapat pleno, Selasa 13 Agustus 2024.
Namun, DPD I Golkar Kaltim belum mau memberikan pernyataan terkait kabar mengejutkan Airlangga Hartarto.
Ketua DPD Partai Golkar Kaltim, Rudy Mas’ud maupun Sekretarisnya M. Husni Fahruddin tidak menjawab saat dihubungi TribunKaltim.co.
Dari pesan yang dikirim melalui grup media, M. Husni Fahruddin hanya menjawab singkat.
“Gak bisa komentar. Sabar ya," tulisnya di pesan tersebut, petang ini.
Pendaftaran Pilkada Last Minute
Pengamat Politik sekaligus Akademisi Universitas Mulawarman (Unmul), Budiman Chosiah menilai mundurnya Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto karena desakan faksi-faksi yang dengan kepemimpinannya.
Keputusan politik yang diambil khususnya dalam kontestasi politik tentu juga mempengaruhi.

Banyak nama–nama dikaitkan seperti Presiden Joko Widodo, kemudian putranya Gibran Rakabuming Raka untuk menjadi pucuk di partai beringin, termasuk Bahlil Lahadalia.
“Ketika ada pergantian dari Airlangga kepada siapapun, bisa merusak konstelasi.
Baca juga: Bikin Video Khusus! Luhut Pasang Badan Jaga Airlangga Hartarto yang Digoyang Isu Munaslub Golkar
Berarti di Golkar muncul banyak faksi.
Pertanyaannya sekarang, apakah munculnya figur–figur pengganti itu, menjamin untuk diusung Golkar?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.