Berita Pemkab Kukar
Resmikan Posyandu Mawar Desa Perian, Bupati Kukar Berikan Makanan Tambahan Bergizi untuk Balita
Resmikan Posyandu Mawar Desa Perian, Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah berikan makanan tambahan bergizi untuk balita.
Penulis: Iklan Tribun Kaltim | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Arianto, dan Direktur RSUD AM Parikesit meresmikan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Desa Perian Kecamatan Muara Muntai, pekan tadi.
Peresmian ditandai pengguntingan pita dan peninjauan ruangan gedung.
Selain meresmikan posyandu, pada kesempatan yang sama Bupati Edi Damansyah juga memberikan secara langsung (menyuapkan) makanan tambahan bergizi kepada para balita Desa Perian.
“Saya minta kepada Kepala Desa dan tim penggerak PKK desa (ibu kepala desa) untuk mengawal dan melaksanakan pemberian makan tambahan bergizi kepada para balita dengan baik,” pinta Edi Damansyah.
Baca juga: Kukar Raih Paritrana Award 2024 Terbaik III Kategori Pemerintah Daerah
Bupati mengapresiasi Kades Perian, karena dari sekian desa yang sudah Ia kunjungi baru Kades Perian yang hafal data terkait stunting di desanya.
Edi berharap dengan sudah selesainya bangunan posyandu, para kader dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat lebih maksimal, apalagi sarana dan prasarana sudah lengkap.
Walau pelayanan posyandu buka sebulan sekali, tetapi pemberian makanan tambahan dilaksanakan setiap hari secara terus menerus selama 8 minggu atau dua bulan.
“Jadi saya minta tolong pak Kades, ibu – ibu PKK desa dan pimpinan Puskesmas, jadi mulai besok terus diberikan selama delapan minggu, pemberian makanan tambahan harus di Posyandu jangan diberikan di rumah, nanti setelah itu kita lihat perkembangannya,” pintanya.
Baca juga: Dibantu Komputer dan Laptop, Edi Harapkan Kinerja Pemerintah 138 Desa di Kukar Meningkat
Terkait balita kurang gizi dan berat badan kurang harus mendapatkan perhatian khusus karena akan berpotensi stunting.
“Ini harus ditangani dengan cepat agar tidak stunting, terkait yang sudah stunting harus ditangani dokter spesialis, jadi tidak bisa lagi ditangani di posyandu” ujarnya.
Edi menyebutkan penanganan stunting sangat penting karena terkait generasi penerus, karena kalau sudah stunting sulit penanganannya, dan memerlukan waktu yang lama.
“Terkait hal ini saya minta kepada pak Camat untuk mensupervisi kegiatan ini, karena penanganan stunting tidak bisa hanya dilakukan oleh dinas kesehatan saja, kita harus kerja bersama semua pemangku kepentingan,” pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.