Ibu Kota Negara
Dampak IKN Nusantara, Jumlah Kendaraan dan Penduduk Meningkat di Balikpapan, Air Bersih Jadi Soal?
Tengok dampak IKN Nusantara Kaltim. Jumlah kendaraan meningkat 90 persen di Balikpapan, Kalimantan Timur. Total 82 ribu unit kendaraan di tahun 2023.
TRIBUNKALTIM.CO - Pembangunan ibu kota negara alias IKN Nusantara di Kaltim berdampak pada segala aspek kehidupan masyarakat, teak terkecuali Balikpapan.
Tengok dampak IKN Nusantara Kaltim, jumlah kendaraan meningkat 90 persen di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Total 82 ribu unit kendaraan di Balikpapan pada tahun 2023.
Pelonjakan jumlah kendaraan di Balikpapan bahkan hampir menembus 100 persen dari tahun sebelumnya.
Belum lagi soal lonjakan jumlah penduduk yang juga meroket.
Hal tersebut juga bersinggungan dengan isu soal air bersih di Balikpapan yang jadi sorotan masyarakat.
Beberapa hal tersebut ditengarai akibat dampak adanya pembangunan IKN Nusantara di Kaltim.
Baca juga: Dampak IKN Nusantara di Kaltim, Kampung Nelayan Jenebora Digusur, Pemerintah Relokasi Rumah Warga
Hadirnya megaproyek, pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur menstimulasi pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor.
Demikian dibeberkan oleh Kasatlantas Polresta Balikpapan, Kompol Ropiyani pada Senin (15/7/2024) di Balikpapan.
Dia beberkan, jumlah kendaraan di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, melonjak 90 persen setelah adanya pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur yang diberinama Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara.
Data Satlantas Polresta Balikpapan menunjukkan bahwa pada tahun 2022 jumlah kendaraan total 43.332 unit, dan tahun 2023 mencapai 82.256 unit.
Baca juga: 4 Tahun Bangun IKN Nusantara di Kaltim, Jokowi Habiskan Rp 83,4 Triliun, Total 106 Paket Pekerjaan
Hal ini diiringi dengan peningkatan jumlah pelanggaran lalu lintas. Pada tahun 2022, jumlah pelanggaran mencapai 7.022 pelanggaran, sementara pada tahun 2023 tercatat 7.177 pelanggaran.
Kasatlantas Polresta Balikpapan, Kompol Ropiyani mengatakan, kehadiran megaproyek IKN Nusantara telah menstimulasi pertumbuhan populasi yang juga berdampak pada pertambahan kendaraan sebagai sarana mobilitas sehari-hari.
Meski jumlah kecelakaan terus menurun dari 76 luka ringan dan 16 luka berat dengan fatalitas meninggal dunia 68 jiwa pada 2022, dan 41 luka ringan serta 12 luka berat dengan fatalitas meninggal dunia 52 jiwa, namun harus dilakukan tindakan pre-eventif, preventif, dan kuratif (atau penindakan).
"Ini yang harus diantisipasi, agar lalu-lintas di Balikpapan bisa dimonitor supaya para pengendara tertib, berdisiplin, dan kecelakaan dapat diminimalisasi," ujar Ropiyani kepada Kompas.com, Senin (15/7/2024).
Di sisi lain, Ropiyani mengungkapkan, kapasitas dan panjang jalan di Kota Balikpapan dengan status Nasional dan kota mencapai 570,57 kilometer.
Oleh karena itu, dia berharap ada jalinan kerja sama sinergis dan harmonis antar stakeholder terkait seperti dengan Pemerintah Kota Balikpapan dalam hal ini Dinas Perhubungan, dan Dinas Pekerjaan Umum.
Kerja sama dimaksud tak hanya dalam hal tataran kebijakan, penegakkan aturan, melainkan juga penambahan sarana, dan prasarana (infrastruktur) seperti kamera CCTV, juga peningkatan kapasitas jalan.
Adapun mulai Senin 15 Juli 2024, Polresta Balikpapan menjalankan Operasi Patuh Mahakam 2024 yang melibatkan 74 personel selama 14 hari hingga Minggu 28 Juli 2024.
Baca juga: Terjawab Jumlah Uang Negara yang Sudah Terpakai untuk IKN Nusantara, Didesain Buat 2 Juta Orang
Lonjakan Penduduk Meningkat, Air Bersih Jadi Soal?
Lonjakan penduduk imbas IKN di Kaltim, defisit air bersih di Balikpapan makin meningkat, apa upaya Pemkot Balikpapan?
Salah satu imbas adanya Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur adalah lonjakan penduduk di kota Balikpapan.
Sebagai kota penyangga IKN dan terdekat dengan IKN di Penajam Paser Utara, Balikpapan jadi kota yang banyak didatangi warga baru.
Hal ini berimbas pada kebutuhan air bersih di Balikpapan.
Sebelum ada IKN pun, Balikpapan sudah sering mengalami krisis air.
Kini dengan adanya lonjakan jumlah penduduk, defisit air bersih di Balikpapan terus meningkat.
Lantas apa upaya Pemkot Balikpapan mengatasi masalah menahun yang kini makin meningkat?
Baca juga: DPRD Balikpapan Soroti Kinerja PDAM yang tak Membaik, Budiono: Malah Apeksi Habiskan Rp16 Miliar
Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan berencana melakukan desalinasi air payau di kawasan Balikpapan Barat.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitan dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Balikpapan, Murni mengatakan, langkah tersebut diambil untuk mengatasi krisis air baku di Balikpapan.
Selain itu, mengingat semakin besarnya jumlah defisit air, terutama setelah perpindahan ibu kota nusantara (IKN) di Kaltim.
"Itu membuat lonjakan penduduk cukup tajam di Balikpapan, sehingga membuat kebutuhan air juga meningkat," ujar Murni, Senin (24/6/2024).

Ia membeberkan, defisit air mulai terasa dalam kurun waktu 3 tahun terakhir.
Dengan adanya jumlah pendatang yang semakin besar, tumbuhnya kebutuhan hunian membuat kebutuhan air turut meningkat.
Murni menyampaikan bahwa pada tahun 2022 lalu, defisit air masih berkisar sekitar 600 liter per detik.
Kemudian menjadi 800 liter per detik pada 2023.
Adapun kini defisit air baku mencapai 900 liter per detik.
"Untuk menutupi kebutuhan ini sama saja seperti perlu membangun Waduk Manggar yang memiliki kapasitas 1.100 liter per detik," tandasnya.
Baca juga: Polresta Balikpapan Intensifkan Pengawasan Judi Online di Ponsel Anggota Polisi
Murni menambahkan, pada 2030 mendatang defisit air bahkan diperkirakan mencapai 1.600 liter per detik.
Hal itu berdasarkan proyeksi jumlah penduduk yang dilakukan perumda tirta manuntung Balikpapan (PTMB).
Demikian dengan Embung Aji Raden yang kini masih dalam proses pembebasan lahan yang membutuhkan waktu tidak sebentar, mengingat proses ini melibatkan lahan orang lain.
Dalam artian, pemerintah daerah harus melakukan tahap pembebasan lahan terlebih dahulu, yang memakan waktu cukup lama hingga benar-benar rampung.
"Karena tidak berurusan hanya dengan satu keluarga, ada juga dengan pewaris lain dan lainnya," tambah Murni.
Ia menyampaikan, perencanaan pembangunan Embung Aji Raden sudah berjalan sejak 10 tahun lalu.
Ketika itu kondisi Balikpapan belum mengalami defisit air baku.
Baca juga: Gasak Barang Elektronik saat Rumah Kosong, Kawanan Pria Pengangguran di Balikpapan Diamankan Polisi
Kata Murni, pihaknya berupaya mencari segala sumber air baku dan semua sambil berproses.
Adapun tahap awal dalam desalinasi air payau berkapasitas 120 liter per detik ini akan tersambung ke sistem IPA Kampung Baru, Balikpapan Barat.
Nantinya air hasil desalinasi ini untuk memenuhi kebutuhan warga di seluruh wilayah Barat, dan sebagian tengah.
"(Desalinasi air payau) ini sebagai solusi jangka pendek yang bisa dilakukan secepatnya untuk mengatasi krisis air baku (di Balikpapan Barat)," pungkasnya.
"Karena kebutuhan desilinasinya (Pertamina) adalah untuk menggerakkan turbin, untuk lampu dan fasum sekitarnya," ujar Rita.
Baca juga: Hati-hati Krisis Air Bersih Bisa Picu Stres, Ini Kata Psikolog Rumah Sakit Siloam Balikpapan
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ada IKN, Jumlah Kendaraan di Balikpapan Melonjak 90 Persen."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.