Ibu Kota Negara

Respons Sultan Kukar tak Diundang Upacara di IKN Nusantara, Jokowi Tampil PD Pakai Baju Adat Kutai

Respons Sultan Kutai Kartanegara (Kukar) tak diundang upacara kemerdekaan di IKN Nusantara. Presiden Joko Widodo alias Jokowi PD pakai baju adat Kutai

|
Kolase Tribun Kaltim
Sultan Kutai dan Bupati Kukar (kiri) Jokowi dan Iriana (kanan) - Respons Sultan Kutai Kartanegara (Kukar) tak diundang upacara kemerdekaan di IKN Nusantara. Presiden Joko Widodo alias Jokowi PD pakai baju adat Kutai 

Penampilan juga dilengkapi degan hiasan kepala berwarna hitam beludru yang dihias ukiran emas, dengan detail bulu-bulu yang mewarnai bagian atasnya.

Busana yang sama juga dikenakan Iriana Jokowi.

Dia mengenakan kebaya beludru berwarna hitam dengan ukiran emas.

Kebaya itu dipadukan dengan bawahan berupa kain batik dan hiasan kepala.

Baju adat kustin sendiri merupakan warisan Kesultanan Kutai Kertanegara yang memiliki makna kebesaran.

Baca juga: Pelaku UMKM, Petani hingga Nelayan di Kukar Dapat Pinjaman Tanpa Bunga

Pada masanya, baju adat Kustin hanya dikenakan oleh raja dan keturunannya. Tak heran jika baju ini dikenal sebagai baju bangsawan ala Kalimantan Timur.

Namun seiring waktu, baju adat kustin juga dikenakan oleh masyarakat umum pada momen-momen tertentu.

Meski tak mendapat undangan, Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Sultan Adji Muhammad Arifin mempersilakan Presiden Jokowi menggunakan pakaian adat kesultanan.

"Silakan saja dipakai, pakaian kesultanan dipakai untuk menghormati peringatan 17 Agustus, bukan dipakai setiap hari," ucap Sultan Adji Muhammad Arifin.

"Pakaian ini dikategorikan pakaian di dalam keraton. Filosofinya, orang yang pakai betul-betul sebagai raja, bukan sembarang orang. Sebelumnya mereka juga sudah ada izin," sambungnya.

Terakhir pada momentum kemerdekaan ini, Sultan Adji Muhammad Arifin juga berharap agar keberadaan IKN dapat membawa kemajuan bagi Indonesia.

Selain itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mempererat rasa persatuan dan kesatuan agar tidak terjadi polemik yang kemudian memecah belah bangsa.

“Saya harap mudah-mudahan ke depan lebih baik, supaya kita rukun damai dan tentram dengan suku-suku yang ada di Indonesia. Saya ingin IKN membawa kemajuan,” tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved