Ibu Kota Negara
8 Fakta Aksi Protes IKN dan Spanduk Indonesia is Not For Sale hingga 14 Orang Dibawa Polisi
8 fakta aksi protes IKN dan spanduk bertulisan Indonesia is not for sale hingga 14 orang dibawa polisi.
Penulis: Aro | Editor: Heriani AM
"Syukurnya, ponsel kami tidak diperiksa," tutup Yuda.
6. Aparat represif
Sekretaris AJI Balikpapan, Niken Dwi Sitoningrum, menyesalkan tindakan aparat terhadap para jurnalis dan aktivis tersebut.
Baca juga: 7 Fakta Sultan Kukar tak diundang ke Upacara HUT RI di IKN Kaltim, Jokowi Kenakan Baju Raja Kutai
"Ini menurut saya adalah bentuk pemerintah yang mencederai kebebasan berekspresi dan juga kebebasan pers," ulas Niken.
Niken menambahkan bahwa perlakuan represif ini tidak dapat dibenarkan.
Dia menegaskan bahwa mereka mengecam keras sikap represif yang dilakukan oleh pemerintah, khususnya aparat penegak hukum.
"Kami juga mendapatkan cerita bahwa beberapa aktivis sempat mengalami kekerasan, intimidasi, sampai pingsan.
Untuk apa sampai seperti itu?" sesalnya.
Ia juga menyatakan solidaritasnya kepada para aktivis yang terlibat dalam aksi tersebut.
Niken menegaskan bahwa mereka menyatakan solidaritas kepada semua pihak, baik yang terlibat maupun yang tidak terlibat, tetapi tetap menghadapi dampak dari pembangunan IKN yang terlihat kontras.
"Kemarin, kita melihat peringatan yang digelar secara megah di istana baru, sedangkan upacara yang dilakukan warga dilaksanakan secara sederhana," kata Niken.
7. Nggak ditahan cuma makan-makan
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Yuliyanto, membantah perilaku intimidatif yang dilakukan oleh sejumlah aparat terhadap para jurnalis dan aktivis.
"Nggak lah," singkat Kombes Yuliyanto kepada TribunKaltim.co, Minggu (18/8/2024) sore.
Dia membenarkan 14 aktivis itu digiring menuju Mapolres PPU bersama pendaping hukumnya.
Namun bukan untuk alasan penahanan.
Sedangkan rombongan jurnalis telah lebih dulu kembali ke BAlikpapan menggunakan kapal.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.