Pilkada Jakarta 2024

Alasan Fahri Hamzah Sebut Pilkada Jakarta 2024 Tak Perlu, Ridwan Kamil-Suswono Bisa Menang Aklamasi

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menyatakan bahwa Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Jakarta 2024 sebenarnya tak perlu digelar.  

Editor: Doan Pardede
Tangkapan Layar YouTube Kompas TV
PILKADA JAKARTA 2024 - Fahri Hamzah terima penghargaan dari Presiden Jokowi. Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menyatakan bahwa Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Jakarta 2024 sebenarnya tak perlu digelar.   

TRIBUNKALTIM.CO - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menyatakan bahwa Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Jakarta 2024 sebenarnya tak perlu digelar.  

Alasannya, menurut Fahri Hamzah, Ridwan Kamil dan Suswono seharusnya bisa langsung dipilih secara aklamasi dalam pilkada mendatang. 

Pernyataan ini disampaikan Fahri Hamzah dalam deklarasi Ridwan Kamil-Suswono sebagai calon Pilkada DKI Jakarta 2024 di Hotel Sultan, Jakarta, pada Senin (19/8/2024).

Sebagai informasi, Ridwan Kamil-Suswono didukung oleh 12 partai untuk maju dalam Pilkada Jakarta, termasuk Gerindra, Golkar, PKS, Nasdem, PKB, PSI, Demokrat, PAN, Garuda, Gelora, Perindo, dan PPP.

Baca juga: Survei Terbaru Pilkada Jakarta 2024, Anies Baswedan Unggul jika Head to Head dengan Ridwan Kamil

Dengan demikian, ini berarti PDI-P akan sendirian di Pilkada Jakarta. 

"Sebaiknya ini adalah rekonsiliasi berikutnya. Yang artinya sebenarnya Jakarta tidak memerlukan pilkada, harusnya kita bisa aklamasi untuk memilih Ridwan Kamil dan Suswono dalam pilkada yang akan datang. Karena ini adalah kelanjutan dari keinginan kuat kita untuk bersatu," ujar Fahri Hamzah dalam sambutannya.

Fahri Hamzah kemudian membahas singkatan yang mungkin digunakan untuk Ridwan Kamil dan Suswono.

Beberapa usulan seperti "Ridho" dan "Rawon" telah disampaikan, namun Fahri Hamzah mengusulkan singkatan "Rindu".

Menurutnya, masyarakat Jakarta merindukan pemimpin yang fokus menjalankan tugas sebagai gubernur, bukan yang sibuk berpolitik.

"Saya lihat ada rindu di sini. Rindu dari penduduk Jakarta yang melihat gubernurnya itu tidak fokus melaksanakan tugas-tugas sebagai Gubernur Jakarta, tapi lebih sibuk berpolitik dan bahkan berkompetisi dengan pemerintah pusat," jelasnya, seperti dilansir Kompas.com

Fahri Hamzah mengaku mengenal Suswono dengan baik dan berharap tidak ada konflik di antara Ridwan Kamil dan Suswono jika terpilih nanti.

PILKADA JAKARTA 2024 - Bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta Ridwan Kamil-Suswono saat tiba di venue deklarasi Pilkada Jakarta, di The Sultan Hotel, Senayan, Jakarta, Senin (19/8/2024).
PILKADA JAKARTA 2024 - Bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta Ridwan Kamil-Suswono saat tiba di venue deklarasi Pilkada Jakarta, di The Sultan Hotel, Senayan, Jakarta, Senin (19/8/2024). (Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra)

Sedangkan Ridwan Kamil, Fahri menganggapnya sebagai calon gubernur terbaik untuk Jakarta saat ini.

Dia pun memaparkan pengalaman Ridwan Kamil, baik sebagai arsitek dan kurator IKN, hingga kepemimpinannya di Bandung dan Jawa Barat.

"Pernah memimpin Bandung, salah satu kota besar di indonesia, memimpin Jawa Barat. Dan sekarang kita diberi anugerah oleh Allah, dia akan memimpin transformasi dari ibu kota menjadi kota yang tadi dikatakan Sekjen Golkar, kota bisnis," imbuh Fahri Hamzah

Pesan Khusus Soal Pilpres ke Ridwan Kamil

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengungkapkan, koalisi menginginkan agar Presiden terpilih Prabowo Subianto menjabat selama dua periode.

Fahri lantas mengingatkan Ridwan Kamil untuk tidak tergoda mengambil celah memanfaatkan jabatan Gubernur Jakarta maju ke pilpres selanjutnya. 

Hal tersebut Fahri sampaikan dalam deklarasi Ridwan Kamil-Suswono maju Pilkada Jakarta 2024 di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (19/8/2024).

"Kepada Pak Ridwan Kamil, saya mohon ingin mengatakan jujur di forum kita ini. Karena bisa jadi ada godaan yang kuat untuk mengambil celah. Kami terus terang di koalisi menginginkan agar Pak Pabowo memimpin kita selama dua periode. Jadi jangan tergoda," ujar Fahri Hamzah.

Fahri Hamzah menyampaikan, berdasarkan UU dan sistem pemerintah di Indonesia, gubernur merupakan kepanjangan tangan dari pemerintah pusat.

Dia menyebut, gubernur harus fokus menjadi pelaksana agenda pemerintah pusat di daerah.

Lebih jauh, Fahri Hamzah berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden terpilih Prabowo Subianto karena telah melakukan terobosan politik yang besar.

Sebab, melalui terobosan tersebut, rekonsiliasi nasional bisa terbangun di Indonesia.

Baca juga: Beredar Flyer Duet Anies Baswedan-Rano Karno di Pilkada Jakarta, PDIP: Itu Aspirasi Akar Rumput

"Sehingga nuansa keinginan kuat untuk bersatu di masa-masa yang akan datang semakin besar di tubuh bangsa kita. Keinginan bersatu lebih besar daripada keinginan untuk terpecah belah. Dan ini tidak lain dan tidak bukan adalah karena dua anak bangsa yang dua kali bertempur dalam pemilu yang berdarah-darah rela untuk melepaskan egonya untuk bersatu menyusun kekuatan besar bangsa ini yang tercerai berai," papar dia.  

"Dan akhirnya memenangkan pemilu Presiden dan Wapres mengantarkan Pak Prabowo Subianto dan Mas Gibran menjadi Presiden kita yang akan datang. Kita harus akui bahwa jasa Pak Jokowi sangat besar sekali dalam membangun rekonsiliasi besar itu," kata Fahri, seperti dilansir Kompas.com.  

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved