Pilkada Jateng 2024

Survei Pilkada Jateng 2024, PDIP Utus Andika Perkasa-Hendi Lawan Jagoan KIM Ahmad Luthfi-Taj Yasin

PDIP mengutus Andika Perkasa dan Hendrar Priadi untuk melawan jagoan dari KIM tersebut. Siapakah yang lebih unggul?

Editor: Heriani AM
Tribunnews.com/Mario Suamampow/Istimewa/DPP PDIP
Ketua DPC PDIP Kota Semarang Hendrar Prihadi ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (9/9/2023) (Kiri) dan Andika Perkasa (Kanan). PDIP mengutus Andika Perkasa dan Hendrar Priadi untuk melawan jagoan dari KIM tersebut. Siapakah yang lebih unggul? 

Akankah kekuatan elektabilitas Ahmad Luthfi dan Taj Yasin bisa memenangkan pilgub Jateng?

Selain itu, PDIP mengutus Andika Perkasa dan Hendrar Priadi untuk melawan jagoan dari KIM tersebut. Siapakah yang lebih unggul?

Berikut rincian hasil survei:

Hasil Survei Litbang Kompas

Inilah hasil survei Litbang Kompas yang digelar pada 20-25 Juni 2024 dengan melibatkan 500 responden yang dipilih secara acak sederhana dari 35 kota/kabupaten di Jawa Tengah.

survei dilakukan dengan wawancara tatap muka. Adapun margin of error survei berada di angka +/- 4,4 persen. Dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Berikut ini elektabilitas lengkapnya:

Kaesang Pangarep 7 persen 
Ahmad Luthfi 6,8 persen 
Taj Yasin Maimoen 3,2 persen 
Raffi Ahmad 2,8 persen 
Dico Ganinduto 2,6 persen 
Bibit Waluyo 2,4 persen 
Hendrar Prihadi 2 persen 
Muhammad Yusuf Chudlori 1,2 persen 
Bambang Wuryanto 1,2 persen 
Sudirman Said 0,8 % 
Lainnya 6 % 
TT/TJ 64 %

Survei Lembaga ARCHI Research and Strategy

survei elektabilitas kembali dikeluarkan oleh Lembaga ARCHI Research and Strategy, kali ini berkaitan dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah tahun 2024.

Dalam hasil survei elektabilitas yang dikeluarkan oleh Archi, nama Taj Yasin menduduki posisi keempat calon gubernur (Cagub) Jateng 2024 mengungguli nama tokoh lainnya.

Taj Yasin yang saat ini menduduki posisi kelima berhasil mengungguli empat nama cagub lainnya.

Hadi Kusuma, CEO ARCHI Research and Strategy kepada wartawan pada Rabu (27/3/2024), mengatakan lima provinsi ini menjadi barometer peta politik nasional.

"Lima provinsi besar menjadi barometer suara nasional. Kami menelepon responden untuk opini publik," ujarnya.

Metode survei ini menggunakan metode sampling dengan sekitar 400 responden dengan engambilan data melalui telesurvei.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved