Tingkatkan Produksi Pertanian, Pemkab PPU Jalin Kerja Sama dengan Korea Selatan
Tingkatkan produksi pertanian, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menjalin kerja sama dengan Korea Selatan.
Penulis: Nita Rahayu | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU) menjalin kerja sama dengan Korea Selatan dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian.
Penjabat (Pj) Bupati PPU Makmur Marbun mengatakan, kerja sama iti ditandai dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara kedua belah pihak.
“Kita ingin mengembangkan program smart farming dan menyelesaikan sejumlah persoalan yang dihadapi para petani,” ungkapnya pada Selasa (27/8/2024).
Pj Bupati juga menjelaskan, pemerintah daerah berkomitmen untuk memajukan sektor pertanian yang ada.
Baca juga: Pj Bupati Makmur Marbun Ingatkan ASN dan THL Jaga Netralitas selama Pilkada PPU 2024
Mengingat, cita-cita besar PPU adalah menjadi penopang atau lumbung pangan di Ibu Kota Nusantara (IKN) serta daerah lainnya di Kalimantan Timur (Kaltim).
“Ini adalah salah satu upaya kita untuk betul-betul serius memajukan bidang pertanian sebagai lumbung Kaltim, sekaligus penopang sektor pangan untuk IKN dengan pengembangan pertanian dengan teknologi yang ada,” jelasnya.
MoU ini, kata Pj Bupati, sangat mendukung kemajuan sektor pertanian.
Paling utama, yakni mendukung kesejahteraan para petani yang selama ini sering mengalami banyak kesulitan baik itu pada kondisi tanah pertanian, air, hingga pupuk.
Baca juga: Pemkab PPU Serahkan Bantuan Uang Tunai Rp95 Juta pada Korban Kebakaran di Petung
Smart farming ini adalah upaya untuk mencoba terobosan baru dalam menghadapi berbagai tantangan pertanian.
Sehingga, dengan pengembangan teknologi yang ada, dapat meningkatkan hasil produksi dan hasil pendapatan para petani kita dibanding sebelumnya.
"Kita punya potensi dan wilayah kita terdekat dari IKN, sehingga ini harus kita kembangkan dan petani kita harus memperoleh dampak positif dari IKN dengan pengembangan komoditi pangan yang ada. Sehingga hasil pertanian kita bisa langsung kita suplai ke IKN dan ini juga berdampak pada kesejahteraan petani kita,” ujarnya.
“Semoga langkah maju ini terus berlanjut dan semakin berkembang. Apalagi, sebelumnya kita telah mengujicobakan perangkat pertanian baik cairan organik, penetralisir, keasaman tanah, air dan pengganti pupuk pestisida dan hasilnya baik bahkan melebihi dari hasil sebelumnya,” pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.