Pilkada 2024

Nasib Anies di Pilgub DKI Jakarta, Sederet Tokoh yang Terkena Dampak Putusan MK tentang Pilkada 2024

Inilah sederet tokoh yang terkena dampak Putusan MK tentang Pilkada 2024, Anies Baswedan gagal di Pilgub DKI Jakarta.

Editor: Doan Pardede
Warta Kota/Yolanda Putri Dewanti
PUTUSAN MK TERBARU - Inilah sederet tokoh yang terkena dampak Putusan MK tentang Pilkada 2024, Anies Baswedan gagal di Pilgub DKI Jakarta. 

TRIBUNKALTIM.CO - Inilah sederet tokoh yang terkena dampak Putusan MK tentang Pilkada 2024, Anies Baswedan gagal di Pilgub DKI Jakarta. 

Putusan MK tentang Pilkada 2024 yang mengubah syarat pencalonan kepala daerah, sukses menghadirkan banyak kejutan di Pilkada serentak 2024.

Keinginan partai politik pendukung presiden dan wakil residen terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk lanjut berkoalisi di Pilkada tak sepenuhnya terealisasi.

Upaya mengajak partai di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk bergabung dan menjadi KIM Plus, juga tampak tak berjalan sesuai rencana di Pilkada serentak 2024.

Baca juga: Pengamat: Sudah Saatnya Anies Baswedan jadi Kader Partai Demi Dukungan Politik yang Maksimal

Partai yang diharapkan bergabung, ataupun yang sebelumnya berada di dalam koalisi, justru berpencar dan mengusung kandidat jagoannya sendiri.

Hal itu tidak terlepas dari perubahan ambang batas pencalonan kepala daerah, yang memungkinkan sejumlah partai mengusung kandidatnya sendiri tanpa harus berkoalisi.

Kini, pendaftaran pasangan calon kepala daerah di Pilkada serentak 2024 yang berlangsung sejak 27-29 Agustus telah ditutup.

Menghasilkan berbagai kandidat calon kepala yang sebelumnya tak disangka-sangka bakal berlaga di Pilkada.

Balik Arah Golkar Usung Airin-Ade di Banten

Pencalonan Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi pada Pilkada Banten 2024 menjadi salah satu contoh.

Airin yang merupakan kader Golkar, memilih maju bersama Ade selaku Ketua DPD PDI-P Banten.

PDI-P sendiri menjadi salah satu partai di Banten yang memenuhi syarat minimal ambang batas atau threshold untuk mencalonkan pasangan kandidat di Pilgub Banten.

PUTUSAN MK TERBARU - Ilustrasi Gedung Mahkamah Konstitusi.
PUTUSAN MK TERBARU - Ilustrasi Gedung Mahkamah Konstitusi. (KOMPAS.COM/Sandro Gatra)

Golkar yang sebelumnya bersikeras ingin mengusung pasangan Andra Soni-Dimyati Natakusuma bersama KIM Plus, akhirnya berbalik mendukung Airin-Ade bersama PDI-P. 

“Ibu Airin adalah anak dari kandung Partai Golkar, sebagai ibu daripada anak yang dilahirkan dan dibesarkan, rasanya tidak pas kalau tidak diantarkan oleh ibunya untuk ikut berkompetisi,” ujar Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Selasa (27/8/2024) lalu.

Menurut Bahlil, langkah itu menunjukkan bahwa Golkar adalah partai yang terbuka dan inklusif.

Hal ini sesuai dengan pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo.

Di samping itu, Bahlil mengeklaim bahwa Prabowo memang menyerahkan semua keputusan politik di Pilkada kepada masing-masing partai di KIM. 

“Sekalipun kita berbeda kemudian dalam keputusan dan ini adalah salah satu bentuk, bukti nyata bahwa memang kita boleh berbeda,” ucap Bahlil.

Airin-Ade pun sudah resmi mendaftarkan ke KPU Banten pada Rabu (28/8/2024) dan tinggal menunggu jadwal pemeriksaan kesehatan pasangan calon kepala daerah.

PDI-P batal dukung Anies di Jakarta

Utak atik pasangan calon kepala daerah oleh partai politik juga terjadi pada Pilkada Jakarta 2024.

PDI-P yang akhirnya bisa mengusung kandidat setelah aturan ambang batas diubah, resmi mencalonkan Pramono Anung-Rano Karno. 

Kehadiran Sekretaris Kabinet dan eks Gubernur Banten ini menjadi kejutan tersendiri di Pilkada Jakarta 2024.

Sebab, PDI-P sebelumnya santer disebut-sebut bakal mengusung Anies Baswedan.

"Saya bertemu ibu Mega, ibu Mega menyampaikan 'Pram, final'. Karena amanah ini saya bilang sama beliau, 'Mbak, baik. Bismilah saya maju sama Rano, saya minta doa restunya'," kata Pramono.

Pramono dan Rano pun telah resmi mendaftar sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur ke KPU Jakarta pada Kamis (28/8/2024).

Sebelumnya, isu pencalonan Anies muncul setelah MK mengubah ambang batas pencalonan yang memungkinkan PDI-P mengusung kandidat, meski tak punya koalisi di Jakarta.

Pencalonan Anies semakin santer setelah eks gubernur Jakarta itu berkunjung ke kantor DPD dan DPP PDI-P, untuk bertemu dengan elite partai banteng tersebut.

Namun, sampai 27 Agustus 2024, sejumlah elite PDI-P selalu menegaskan bahwa pihaknya belum pasti mengusung Anies di Pilkada Jakarta 2024.

"Kalau soal Anies dan sebagainya, itu kan isunya ya. Tapi kita jangan bicara isu, tapi faktanya adalah DPP PDI Perjuangan belum memutuskan untuk Jakarta," kata Ketua Tim Pemenangan Pilkada PDI-P Adian Napitupulu saat ditemui di kantornya, Senin (26/8/2024) seperti dilansir Kompas.com

Pada akhirnya, memang bukan Anies yang diusung oleh PDI-P.

Baca juga: Elektabilitasnya Paling Tinggi Menurut Survei, Jalan Terjal Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Khofifah, Risma dan Luluk di Jatim

Pilkada Jawa Timur juga diprediksi bakal menyuguhkan persaingan menarik karena tiga calon gubernur yang berlaga semuanya adalah perempuan.

Pasangan yang pertama mendaftar adalah pasangan petahana yang disokong oleh KIM, yakni Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak.

Secara total, pasangan ini mendapatkan dukungan dari 15 partai, yakni PSI, Nasdem, Demokrat, Gerindra, Golkar, PAN, Perindo, PPP, dan PKS. 

Ditambah PBB, Partai Garuda, Partai Buruh, Partai Gelora, PKN dan Prima.

Pada hari terakhir pendaftaran, Kamis (29/8/2024), PDI-P akhirnya resmi mengusung arah dukungannya ke Menteri Sosial Tri Rismaharini dan KH Zahrul Azhar Asad atau Gus Han.

Nama Risma memang sudah santer disebut-sebut sosok yang akan dicalonkan PDI-P di Pilkada Jatim, meski sosok wakilnya baru terungkap pada hari pendaftaran.

Sebelum resmi mencalonkan pasangan Risma-Gus Han, PDI-P juga sempat membuka komunikasi dengan PKB untuk bekerja sama di Pilgub Jatim.

Namun, kesepakatan berkoalisi tak terwujud.

Sehari sebelum PDI-P mengumumkan Risma-Gus Han, PKB pun mengumumkan bakal mengusung kadernya, yakni Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Khakim.

Pengumuman ini pun sekaligus memastikan bahwa PKB tak ikut bergabung dengan KIM, seperti di sejumlah daerah lain.

Pasangan Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Khakim yang sebelumnya tak muncul dalam bursa pencalonan kandidat di Jatim ini, akhirnya mendaftar ke KPU Jatim pada Kamis malam.

Isu pencalonan Anies hingga Sandiaga di Jabar

Pada menit-menit terakhir pendaftaran Pilkada serentak 2024, PDI-P resmi mengusung Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja untuk berkontestasi Pilgub Jawa Barat (Jabar) Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat ini mendaftar ke KPU Jabar pada Kamis malam.

Sebelum pasangan tersebut resmi mendaftarkan ke KPU, muncul kabar bahwa PDI-P menawarkan Anies maju di Pilkada Jabar, setelah batal mengusung di Jakarta.

Ketua DPP PDI-P Puan Maharani tak menampik kabar tersebut.

Namun, dia meminta semua pihak menunggu keputusan final pada Kami sore. 

"(Soal Anies pada Pilkada Jabar) kita lihat sampai nanti sore, kan waktu pendaftarannya masih sampai sore," kata Puan menjawab pertanyaan awak media di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (29/8/2024).

Pada Kamis malam, Juru Bicara Anies Baswedan, Sahrin Hamid menjelaskan bahwa Anies tidak akan maju di Pilkada Jabar.

Pertimbangan utamanya karena tidak ada aspirasi dari masyarakat Jabar.

Selain Anies, nama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno juga santer disebut-sebut maju di Pilgub Jabar.

Sayangnya, Sandiaga memutuskan untuk tidak ikut berkontestasi, meski mendapatkan tawaran dukungan dari PKB. 

Baca juga: Disebut Ada Tangan yang tak Setuju PDIP Dukung Anies Baswedan, Ono Surono: Mulyono dan Geng

“Setelah mempertimbangkan secara seksama, merenungkan perjalanan politik kami, diskusi bersama keluarga, dan di ujungnya saya melakukan istikarah. Berikut hasil perenungan dan jawaban saya,” ujar Sandiaga dalam keterangannya, Kamis (29/8/2024).

“Saya menyampaikan untuk saat ini, mengucapkan selamat berkompetisi kepada sahabat-sahabat saya di Jawa Barat,” sambungnya.

Selain Jeje-Ronal, kandidat lain yang akan bersaing pada Pilkada Jabar adalah Dedi Mulyadi-Erwan Hermawan yang diusung KIM, Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie yang diusung PKS dan Nasdem, serta Acep Adang Ruchiat-Gitalis Dwi Natarina yang diusung PKB.

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved