Kesehatan
Pakar Bidang Stem Cell Sandy Qlintang Bongkar Penyebab Anak-anak Bisa Kena Gagal Ginjal
Salah satu pakar stem cell Indonesia, dr. Sandy Qlintang baru-baru ini mengungkap faktor-faktor risiko yang dapat menyebabkan anak-anak mengalami
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
TRIBUNKALTIM.CO - Salah satu pakar Stem Cell Indonesia, dr. Sandy Qlintang baru-baru ini mengungkap faktor-faktor risiko yang dapat menyebabkan anak-anak mengalami gagal ginjal.
Seperti diketahui, kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak balita hingga remaja ramai diperbincangkan di media sosial.
Tentu saja ada beberapa kebiasaan yang dapat membahayakan kesehatan anak-anak, salah satunya adalah memakan makanan cepat saji secara berlebihan.
Menurut dr. Sandy Qlintang, mengonsumsi makanan dan minuman instan secara berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada anak-anak, seperti gagal ginjal, penyakit degeneratif, hingga obesitas.
Dalam podcast terbaru Kasisolusi, dr. Sandy Qlintang yang merupakan direktur ReGenic dan juga salah satu pakar di bidang Stem Cell di Indonesia membeberkan mengapa ada banyak anak-anak yang mengalami gagal ginjal.
"Pankreas kan mengeluarkan insulin, tapi kalau orang tersebut minum minuman yang bergula tinggi, soft drink lama-lama kan pankreasnya akan bekerja terus mengeluarnya insulinnya," kata dr. Sandy Qlintang dikutip TribunKaltim.co dari channel YouTube Kasisolusi, Sabtu (31/8/2024).

"Suatu hari pankreasnya sudah kelelahan, sel-sel yang mengeluarkan beta pankreas, dimana yang mengeluarkan insulin itu akan capek dan berhenti mengeluarkan, gulanya naik diabetes jadinya," jelas Sandy.
Lebih lanjut, Sandy menjelaskan bagaimana untuk bisa menjaga kesehatan tak lain cukup mudah, yakni dengan menjaga pola makan dan pola hidup sehat.
"Karena itu bagaimana caranya supaya kita bisa menjaga kesehatan, ya itu tadi pola hidup atau pola makan, gaya hidup kita," ucap Sandy.
Selain itu, Sandy juga mengatakan jika pola hidup sehat kini telah berubah usai terjadinya COVID-19.
"Nah, yang menjadi sulitnya sekarang ini pasca COVID-19. Terjadinya perubahan gaya hidup dimana sekarang lebih banyak working from home (WFH), lebih banyak semuanya pake gadget, webinar, game online.
"Anak anak sekarang kan kalau mau makan tinggal pencet makanan langsung keluar, kan. Dari restaurant-restaurant, junk food, ini cikal bakal di masa depan yang di depan mata sudah ya, penyakit degeneratif akan lebih tinggi lagi," terang Sandy.
"Anda ingin mengtakan bahwa di zaman sekarnag dengan zaman dului beda, dok? Sehingga dengan pindahnya abad ya istilahnya berarti Stem Cell sudah pasti menurun?" tanya Dery selaku founder dan CEO dari Kasisolusi.
"Ya menurun karena Stem Cell akan bekerja lebih keras lagi untuk menghadapi kerusakan-kerusakan akibat tadi makanan nggak sehat, sedentery (tidak banyak bergerak)," jawab Sandy.
Sandy juga membandingkan bagaimana anak-anak terdahulu yang lebih aktif dan banyak gerak lebih jarang terjangkit suatu penyakit.
14 Manfaat Donor Darah untuk Kesehatan, dari Imun hingga jantung |
![]() |
---|
5 Rekomendasi Camilan Sehat untuk Penderita Diabetes, Cegah Lonjakan Gula Darah |
![]() |
---|
Ingin Berhenti Merokok? Coba 10 Tips Efektif Ini untuk Lawan Kecanduan Nikotin |
![]() |
---|
6 Manfaat Tauge untuk Kesehatan, Cegah Stroke hingga Tingkatkan Daya Tahan Tubuh |
![]() |
---|
Waspada, 8 Dampak Negatif Minum Soda Terlalu Sering bagi Kesehatan Tubuh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.