Pilkada Jateng 2024

Prediksi Pilkada Jateng 2024: Luthfi-Yasin Unggul di Atas Kertas dan Potensi Besar Andika-Hendi

Prediksi Pilkada Jateng 2024: Luthfi-Yasin unggul di atas kertas dan potensi besar Andika-Hendi.

Kolase TribunKaltim.co/ Sumber: IST/Tribunnews/TribunJateng
Pilkada Jateng 2024 - Prediksi Pilkada Jateng 2024: Luthfi-Yasin unggul di atas kertas dan potensi besar Andika-Hendi. 

TRIBUNKALTIM.CO - Prediksi Pilkada Jateng 2024: Luthfi-Yasin unggul di atas kertas dan potensi besar Andika-Hendi.

Pilkada Jawa Tengah 2024 diprediksi bakal jadi kontestasi pemilihan kepala daerah yang seru.

Kontestasi tahun ini di Jateng merupakan pertempuran KIM Plus vs PDIP.

Pilkada Jateng 2024 ini sekaligus jadi ajang pembuktian apakah daerah yang terkenal sebagai kandang banteng ini kembali akan dipimpin oleh kader PDIP atau tidak.

Ditambah lagi, dua calon yang maju di Pilgub Jateng ini sama-sama berpangkat jenderal.

Bahkan duel di Pilkada Jateng ini disebut-sebut sebagai perang bintang.

Baca juga: Profil Andika Perkasa, Diusung PDIP di Pilkada Jateng 2024, Rekam Jejak dan Kehidupan Pribadinya

Bagaimana prediksi Pilkada Jateng ini?

Pasangan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen dinilai unggul di atas kertas daripada pasangan Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah 2024.

“(Luthfi-Yasin) di atas kertas lebih unggul dari infrastruktur politik dan infrastruktur jaringan non-politik yakni organisasi keagamaan,” kata Dosen Ilmu Politik dan Studi Internasional Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam di sela kunjungan di SMA Taruna Nusantara Magelang, Jawa Tengah, Senin (2/9/2024).

Umam memaparkan, Luthfi dan Gus Yasin mengantongi dukungan partai yang menguasai sekitar 75 persen kursi DPRD Jateng.

Bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jateng ini didukung Partai Golkar, PKS, Partai Nasdem, PKB, PAN, PPP, Partai Demokrat, PSI, Partai Buruh, PBB, dan Partai Garuda.

Sementara itu, Andika dan Hendi–sapaan Hendrar Prihadi–hanya diusung PDIP yang bisa mencalonkan pasangan sendiri setelah ada putusan MK nomor 60/PUU-XXII/2024 yang mengubah ambang batas pencalonan kepala daerah dan wakil kepala daerah.

Dosen Ilmu Politik dan Studi Internasional Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam saat memberikan keterangan, Senin (2/9/2024).
Dosen Ilmu Politik dan Studi Internasional Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam saat memberikan keterangan, Senin (2/9/2024). (KOMPAS.com/Egadia Birru)

Aspek keunggulan lain dari Luthfi dan Gus Yasin, menurut Umam, adalah adanya representasi santri melalui profil Gus Yasin.

Umam bilang, komposisi pemenang Pilkada Jateng terakhir berupa nasionalis-santri.

Baca juga: Tak Jadi Gandeng Kaesang, Cek Hasil Survei Elektabilitas Ahmad Luthfi di Pilkada Jateng 2024

 “Andika dan Hendi di ceruk basis pemilih loyal yang sama, yaitu PDIP. Sementara, kalau mau menang, segmen non-nasionalis harus diperkuat,” cetusnya.

Dia menyebutkan, Luthfi diuntungkan melalui profil Gus Yasin yang diketahui anak ulama mendiang Maimoen Zubair atau Mbah Moen.

Mbah Moen mempunyai jaringan santri yang kuat seperti di Demak, Jepara, Kudus, Rembang, Pati.

 “Kalau misalnya komposisinya begini ada potensi Pak Luthfi mendekati titik kemenangan lebih besar,” tandasnya. 

Pertempuran dua jenderal KIM vs PDIP di Pilkada Jateng 2024, diprediksi akan berlangsung sengit.

Peneliti SMRC, Saidiman Ahmad membahas adanya potensi besar Andika Perkasa bisa menyusul elektabilitas Luthfi di Pilkada Jateng 2024.

Menurutnya, situasi politik yang hangat tersebut akan terus bergulir sampai tiba di waktu pemilihan.

Pengamat politik UNDIP, Nur Hidayat Sardini, memprediksi persaingan Pilgub Jawa Tengah antara dua jenderal, Komjen Ahmad Luthfi dan mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Andika Perkasa, akan berlangsung ketat dan menaikkan suhu politik Jawa Tengah.

Dalam kalkulasi Nur Hidayat Sardini, Ahmad Luthfi sudah lebih maju dalam segi popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas, sehingga Andika harus mengejar capaian Luthfi.

Andika Angkasa: Bukan Perang Bintang

Andika Perkasa enggan menyepakati adanya istilah 'Perang Bintang' pada di Pilkada Jateng 2024

Adapun, munculnya istilah perang bintang tak lain karena kemunculan dua sosok yang maju menjadi calon gubernur Jateng dalam kontestasi itu.

Mereka adalah Andika Perkasa dan Ahmad Luthfi.

Baca juga: 1 Putaran? Hasil Survei Pilkada Jateng 2024, Andika Perkasa-Hendrar vs Cagub KIM Plus Bersaing Ketat

Andika Perkasa merupakan mantan Panglima TNI.

Sementara, Ahmad Luthfi adalah mantan Kapolda Jateng.

Andika Perkasa memberi respons munculnya istilah 'Perang Bintang' di Pilkada Jateng 2024.

"Ya saya merasa bahwa apa yang akan dilakukan oleh saya Mas Hendi, Mas Luthfi, Gus Yasin juga pasti yang terbaik," tegas Andika saat ditemui di sela safari politiknya di Kota Solo, Minggu (1/9/2024).

Ahmad Luthfi dan Andika Perkasa
Ahmad Luthfi dan Andika Perkasa (Kolase Tribun Kaltim)

Andika juga menjelaskan baik dirinya maupun Hendrar Prihadi sebagai pasangan dan juga Ahmad Luthfi dan Taj Yasin sebagai lawan politik berpandangan ingin memajukan Jateng hingga akhirnya mengambil keputusan maju di Pilkada serentak 2024.

"Kami berdua juga pasti memiliki keinginan membawa Jateng lebih maju sama seperti mas Luthfi dan Gus Yasin," kata dia.

Lebih lanjut, Andika pun menampik adanya potensi perang bintang di Pilkada Jateng 2024.

 Ia menegaskan bahwa Pilgub Jateng 2024 kali ini murni perang ide gagasan memajukan Jawa Tengah.

"Jadi perang ini adalah perang ide, saya tidak melihatnya sebagai perang bintang," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Koalisi Indonesia Maju resmi mengusung mantan Kapolda Jateng, Komjen Pol Ahmad Luthfi di Pilkada Jateng.

Sedangkan PDIP secara resmi memberikan dukungan untuk mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi alias Hendi sebagai bakal Calon Gubernur Jawa Tengah dan Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng) 2024. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Pilkada Jateng 2024, Andika Perkasa: Bukan Perang Bintang dan Kompas.com

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved