Penetapan Tarif Bus Bacitra Balikpapan Ditargetkan Oktober

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kehadiran Balikpapan City Trans (Bacitra) sebagai respon pemerintah terhadap permintaan masyarakat terkait pemenuhan kebutuhan sarana transportasi massal.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Balikpapan Adwar Skenda Putra mengatakan, penggunaan sarana transportasi massal dalam rangka mengurangi kemacetan lalu lintas.

"Tersedia sarana angkutan umum yang memadai, kita sediakan, itu kan fungsi pemerintah," ujar Edo, sapaan akrabnya, Rabu (4/9/2024).

Kini, terdapat 17 bus Bacitra yang aktif beroperasi. Kemudian dua unit bus tercatat sebagai cadangan. Di mana, setiap armada dijalankan oleh dua shift sopir.

Baca juga: Walikota Rahmad Masud Ajak Para ASN Balikpapan Jajal Bus Bacitra

Evaluasi uji coba masih terus dilakukan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) selaku operator.

Meski operasional Bacitra sempat terhenti beriringan dengan penolakan operasi dari para sopir angkutan kota (angkot). Hal ini juga merujuk penetapan tarif.

Berdasarkan catatan data Dishub Balikpapan, pengguna Bacitra sudah tembus mencapai 32 ribu orang.

Demikian Edo menyebut, penambahan unit dan koridor akan dipertimbangkan. Hal ini jika uji coba pelaksanaan operasional Bacitra berjalan lancar.

"Kalau dari sisi operator sudah siap, bahkan hitungan operator itu minimal Balikpapan punya 100 armada bus," imbuhnya.

Baca juga: Viral Sopir Bus Bacitra Dipersekusi oleh Terduga Sopir Angkot, Jangan Sentuh, Sama-sama Cari Makan

Ada pun penetapan tarif, masih menunggu keputusan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Dengan melihat hasil survei terkait biaya operasional per kilometer.

"Rencana awal Oktober ini sudah mulai dikenakan tarif. Mungkin tarifnya tidak jauh dari kota-kota lain. Semoga tidak ada masalah lagi," pungkasnya. (*)