Berita Nasional Terkini
Terjawab Berapa Hari Lagi Maulid Nabi 2024, Cek Juga Sejarah Peringatan Hari Kelahiran Nabi Muhammad
Terjawab berapa hari lagi Maulid Nabi 2024. Cek juga sejarah peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
TRIBUNKALTIM.CO - Terjawab berapa hari lagi Maulid Nabi 2024. Cek juga sejarah peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 2024 akan jatuh pada bulan September.
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, pemerintah telah menetapkan tanggal 16 September 2024 sebagai hari libur nasional dalam rangka memperingati Maulid Nabi.
Itu artinya Maulid Nabi 2024 tersisa 8 hari lagi.
Tanggal 16 September 2024 yang jatuh pada hari Senin ditetapkan sebagai hari libur nasional untuk menghormati peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Baca juga: 10 Contoh Teks Pildacil Maulid Nabi 2024 Lucu, Singkat, dan Mudah Dihafal, Cocok untuk Lomba
Adapun secara historis, perayaan Maulid Nabi telah dirayakan oleh bangsa Arab sejak abad ke-2 H atau abad ke-8 M, dan tradisi ini kemudian menyebar ke berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.
Penetapan ini juga sesuai dengan Kalender Hijriah Indonesia tahun 2024.
Kalender diterbitkan oleh Kementerian Agama yang menunjukkan bahwa Maulid Nabi Muhammad SAW bertepatan dengan 12 Rabiul Awal 1446 Hijriah.
Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW
Peringatan hari lahir Nabi Muhammad atau Maulid Nabi Muhammad SAW diyakini telah dikenal oleh masyarakat muslim Arab, setidaknya sejak tahun kedua hijriah.
Namun ada pula yang meyakininya peringatan Maulid Nabi telah ada sejak zaman Nabi SAW.
Terdapat beragam versi mengenai awal mula peringatan Maulid Nabi SAW.
Baca juga: 5 Contoh Surat Undangan Maulid Nabi 2024 Lengkap Susunan Acara untuk di Sekolah
Melansir dari baznas.go.id, sebagian berpendapat, peringatan tersebut dilakukan pertama kali pada saat dinasti Fatimiyah berkuasa.
Tapi ada pula yang berpendapat dimulai sejak masa Salahudin Al-Ayyubi.
Salah satu pendapat disampaikan oleh Ahmad Tsauri dalam buku Sejarah Maulid Nabi yang terbit pada tahun 2015.
Menurutnya perayaan maulid Nabi SAW sudah dilakukan masyarakat muslim sejak tahun kedua Hijriah.
Catatan tersebut merujuk pada kitab Wafa’ul Wafa bi Akhbar Darul Mustafa karangan Nuruddin Ali.
Disebutkan, Khaizuran atau Jurasyiyah binti 'Atha (170 H/786 M) yang merupakan istri Khalifah al-Mahdi bin Mansur al-Abbas juga ibu dari Amirul Mukminin Musa al-Hadi dan al-Rasyid datang ke Madinah.
Khaizuran memerintahkan agar penduduk Madinah mengadakan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi.
Dari Madinah, Khaizuran kemudian pergi ke Mekah dan melakukan perintah yang sama kepada penduduk Mekah untuk merayakan Maulid Nabi SAW di rumah-rumah.
Karena pengaruhnya yang besar itu, Khaizuran mampu menggerakkan masyarakat muslim Arab untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Hal ini dilakukan agar teladan, ajaran dan kepemimpinan Nabi SAW dapat terus menginspirasi umat Islam.
Sebagian besar ulama meyakini, Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada tanggal 12 Rabiul Awwal, Tahun Gajah (570 M). Maka setiap tanggal tersebut diperingati dengan Maulid Nabi SAW.
Peringatan Maulid Nabi di Indonesia
Diketahui Maulid Nabi SAW juga diperingati oleh sebagian kaum muslim di dunia, termasuk Indonesia.
Peringatan Maulid Nabi SAW biasa dilakukan dengan berbagai cara dan ekspresi.
Baca juga: Kapan Libur Maulid Nabi 2024? Cek Jadwal dan Daftar Hari Besar Nasional Bulan September
Dalam masyarakat Jawa misalnya, Maulid Nabi dirayakan dengan membaca manakib Nabi SAW di dalam sejumlah kitab seperti Barzanji, Simthud Durar, Diba’, Syaroful Anam, Burdah, dan lainnya.
Selesai itu, biasanya masyarakat menyantap makanan bersama-sama yang disediakan secara gotong royong oleh warga.
Masyarakat Muslim tidak hanya bergembira merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW, tapi juga bersyukur atas teladan, jalan hidup dan tuntunan yang dibawa oleh beliau.
Di sejumlah tempat, seperti di keraton-keraton di Jawa, peringatan Maulid Nabi biasa disebut dengan Grebeg Mulud.
Di Sulawesi Selatan, Maulid Nabi SAW dirayakan dengan istilah Maudu Lompoa atau Maulid Akbar.
Perayaan ini diselenggarakan bahkan lebih ramai daripada hari raya Idul Fitri.
Dalam perayaan tersebut, warga mengarak replika perahu Pinisi yang dihias dengan beraneka ragam kain sarung dan dipamerkan di tepi sungai.
Sejumlah daerah telah terbiasa merayakan Maulid Nabi di sana.
Seperti Desa Cikoang, Kecamatan Laikang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
Setelah dipamerkan, replika perahu diarak warga keliling desa.
Sepanjang acara tersebut tetabuhan gendang atau seni musik Gandra Bulo khas masyarakat lokal terus diperdengarkan.
Maudu Lompoa melambangkan sejarah masuknya Islam di wilayah selatan pulau Sulawesi yang dibawa oleh para pedagang Arab.
Meskipun masih terdapat perdebatan di kalangan ulama terkait perayaan Maulid Nabi ini, tapi bagi kebanyakan umat Islam merayakan Maulid Nabi mempunyai makna spiritual dan edukasi.
Momentum ini menjadi kesempatan bagi kaum muslimin untuk mempelajari lebih jauh tentang kehidupan dan ajaran Nabi Muhammad SAW. (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.
berapa hari lagi maulid nabi
Maulid Nabi 2024
Maulid Nabi 2024 jatuh pada hari apa
Nabi Muhammad
sejarah
Putusan MK: Wamen Dilarang Rangkap Jabatan sebagai Komisaris BUMN, Beri Tenggat 2 Tahun untuk Mundur |
![]() |
---|
Link Daftar TKM Pemula 2025 dan Cara Bikin Akun SIAPKerja Kemnaker, Dapat Bantuan Modal Rp 5 Juta |
![]() |
---|
MK Sebut Gugatan Rangkap Jabatan Wamen Tidak Dapat Diterima |
![]() |
---|
Menjelajahi Cita Rasa Kopi Indonesia, 8 Pilihan Unggulan dari Sabang sampai Merauke |
![]() |
---|
Prabowo soal Immanuel Ebenezer Ditangkap KPK: Dia Belum jadi Kader Gerindra, Tapi Saya Tetap Malu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.