Berita Nasional Terkini

PKB tak Berharap Dapat Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Cak Imin Sebut Belum Ditawari

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, mengatakan pihaknya tak ikut campur soal komposisi kursi menteri kabinet Prabowo-Gibran

Editor: Heriani AM
BPMI - Sekretariat Wakil Presiden RI
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar saat berpidato pada pembukaan Muktamar VI PKB di Bali Nusa Dua Convention Center, Sabtu (24/8/2024). Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, mengatakan pihaknya tak ikut campur soal komposisi kursi menteri kabinet Prabowo-Gibran. 

Menurut Dradjad, proses penyetoran nama-nama untuk disaring menjadi menteri dari partai politik (parpol) yang menyatakan mendukung pemerintahan belum dilakukan.

Namun, dia mengungkapkan, khusus nama-nama ketua umum (ketum) dan sejumlah nama senior-senior sudah diserahkan.

“Bahwa proses pembicaraannya mulai mengerucut, iya, gitu ya. Cuma sampai ke arah setor-setor nama setahu saja sih belum, kecuali baru nama ketum dan yang paling senior-senior sajalah yang paling itu,” kata Dradjad dalam program Gaspol Kompas.com yang tayang di YouTube Kompas.com pada 16 September 2024.

Dia pun mencontohkan nama Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan nama Ketua Umum Partai Golkar.

Bahkan, menurut Dradjad, para ketua umum partai parlemen yang dari awal mengawal Prabowo-Gibran masuk dalam jajaran kabinet Prabowo mendatang. 

"Kalau ketum sih rasanya akan masuk ya semua, semua ketum akan masuk. Ketum parpol parlemen. Kalau ketum parpol non parlemen saya enggak tahu. Itu di luar yuridiksi saya. Saya kan bukan di level ketum. Ketum kan di atas lagi,” ujarnya.

Diketahui, ada empat parpol yang dari awal mendukung Prabowo-Gibran dan lolos ke parlemen, yakni PAN, Partai Golkar, Demokrat, dan Gerindra.  

Kabinet zaken

Lebih lanjut, Dradjad juga memastikan bahwa arah pembentukan kabinet sudah dispakati kepada kabinet zaken atau kabinet kerja.

“Kalau konsepnya adalah memang ingin kabinet yang betul-betul ahli, itu iya. Itu sudah ada kesepahaman ke arah sana gitu,” katanya.

Bahkan, dia menyakini bahwa kabinet ahli tersebut tetap bisa terbentuk meski bakal mengakomodasi parpol.

Sebab, banyak ahli dan teknokrat yang menjadi kader partai.

“Banyak ahli di parpol itu, jangan meremehkan parpol. Di parpol itu banyak orang yang latar belakangnya profesional ya. Lihat saja partai-partai, jenderal profesional banyak, profesor banyak, ahli keuangan banyak, ahli hukum banyak,” ujarnya.

Namun, dia mengatakan, kemungkinan bakal dibedakan antara ahli atau profesional yang terafiliasi parpol dan yang tidak.

Baca juga: Pengamat Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Presiden Terpilih Dominan, tak Ada Tarik Menarik yang Kuat

Jatah partai baru 

Dalam kesempatan itu, Dradjad lantas berbicara mengenai jatah menteri untuk parpol yang baru bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) atau koalisi pendukung Prabowo-Gibran setelah hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Menurut dia, tidak ada masalah dengan jatah untuk parpol baru tersebut. Tetapi, pasti akan dibicarakan dan diatur kembali dalam koalisi.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved