Sigit Alfian Tinggalkan Najirah-Aswar di Pilkada Bontang 2024, Pilih Bersandar ke Neni-Agus Haris

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG – Sosok Sigit Alfian tinggalkan Najirah-Aswar di Pilkada Bontang 2024.

Kabar terbaru, Sigit Alfian Pilih bersandar ke pasangan calon Neni Moerniaeni dan Agus Haris.

Keputusan Sigit Alfian mengejutkan banyak pihak.

Ia mendukung pasangan calon Neni Moerniaeni dan Agus Haris, meski sebelumnya ia diisukan akan merapat ke pasangan Najirah Muhammad Aswar. 

Baca juga: Sigit Alfian Lompat Dukung Neni-Agus, Keputusan tak Terduga di Pilkada Bontang

Keputusan tersebut diumumkan secara resmi oleh Sigit Alfian dalam pernyataan kepada Tribunkaltim.co pada Rabu (18/9/2024). 

"Kami sudah memutuskan untuk mendukung Neni dan Agus Haris dalam Pilkada ini," ujar mantan Kepala Kesbangpol Kota Bontang ini.

Langkah dukungan itu menunjukkan adanya perubahan strategi politik dari Sigit Alfian, yang sebelumnya digadang-gadang akan mencalonkan diri sebagai calon Wali Kota Bontang dengan nama besar Ikatan Paguyuban Keluarga Tanah Jawi (Ikapakarti), tetapi kemudian memilih untuk bergabung dengan pasangan Neni-Agus. 

Menurut Sigit dukungan ini tidak hanya berbicara tentang aliansi politik, tetapi juga tentang keselarasan visi dalam perbaikan kota Bontang. Sigit Alfian menilai bahwa visi dan misi Neni Moerniaeni dan Agus Haris sejalan dengan gagasan program yang telah ia susun, dan memiliki kapasitas yang terbukti. 

"Bu Neni memiliki pengalaman politik yang luas, dari Wakil DPRD hingga Wali Kota Bontang. Rekam jejaknya yang solid menjadi salah satu pertimbangan utama kami," tambahnya.

Baca juga: Akhirnya Basri Rase Angkat Bicara Soal Timsesnya di Pilkada Bontang 2024 Dipolisikan Neni Moerniaeni

Dalam langkah berikutnya, tim Sigit Alfian akan aktif melakukan sosialisasi ke masyarakat mulai besok. 

Tidak hanya menargetkan etnis Jawa, kampanye ini akan menjangkau berbagai kalangan, termasuk etnis Manado dan Batak. 

"Kami ingin memastikan bahwa dukungan kami merangkul semua lapisan masyarakat, bukan hanya satu kelompok etnis," pungkasnya. (*)