Pilkada Jakarta 2024
Hasil Survei Elektabilitas Pilkada Jakarta 2024, Pramono Anung Adaptasi Gaya Kampanye Anies Baswedan
Berikut hasil survei Pilkada Jakarta 2024, Pramono Anung bakal adaptasi gaya kampanye Anies Baswedan.
"Sementara itu, pasangan Pramono Anung dan Rano Karno membuat kejutan dengan elektabilitas yang berhasil menembus angka 24,5 persen," papar Whima.
Untuk diketahui, survei dilakukan pada periode 30 Agustus-6 September 2024 di seluruh wilayah Jakarta yang terdistribusi secara proporsional. Populasi survei ini adalah seluruh warga Jakarta, yang punya hak pilih dalam pilihan gubernur.
Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka terhadap 800 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan tingkat kesalahan/Margin of Error 3,46 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Sumber dana penelitian ini adalah mandiri.
Sementara itu, untuk pertanyaan paslon pilihan responden, hasilnya tidak jauh berbeda.
Keseriusan Dharma-Kun Jadi Kunci
Pengamat politik Yunarto Wijaya menyampaikan kedua paslon sama-sama memiliki peluang menang satu putaran di Pilkada Jakarta 2024.
Dalam pernyataannya, Yunarto Wijaya mengatakan hal ini sangat mungkin.
Hanya saja, target tersebut masih bergantung pada Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto.
"Sangat mungkin ya walaupun kita bicara secara matematika, walaupun tiga pasang ini tidak mudah mendapatkan 50 persen," ucapnya dikutip dari Kompas TV, Rabu (18/9/2024).
Alasannya, muncul keraguan pada publik terkait dengan pasangan calon (paslon) Dharma-Kun di Pilkada Jakarta 2024.
Pencalonan paslon berlatar pensiunan Polri dan akademisi itu dilatari berbagai narasi negatif, dari mulai calon boneka hingga pencatutan KTP untuk syarat dukungan.
Baca juga: Survei Pilkada Jakarta 2024, Cagub Terkuat Agustus-September: Ridwan Kamil, Pramono Anung, Dharma
Jika benar, Dharma-Kun tidak serius mengikuti Pilkada Jakarta, maka pertarungan sesungguhnya hanya lah antara Ridwan Kamil-Suswono dan Pramono Anung-Rano Karno.
"Tapi pertanyaannya adalah apakah pasangan independen ini serius. Karena ada pertanyaan dari publik, ketika kemudian ada permasalahan dalam verifikasi, ada banyak KTP bodong, bahkan sempat dianggap calon bonekanya Ridwan Kamil saja," lanjutnya.
Sehingga keseriusan pasangan Dharma-Kun menjadi penentu Pilkada Jakarta berlangsung satu putaran atau tidak.
"Akan bergantung dari keseriusan Dharma-Kun ini. Pasangan independen ini akan betul-betul pasangan yang ingin bertarung atau memang atau memang sesuai dengan prediksi atau kecurigaan sebagian kalangan masyarakat. Tadinya disiapkan dalam waktu hanya menggantikan kotak kosong," pungkasnya.
Di sisi lain, pengamat politik Ujang Komarudin menilai target Pilkada Jakarta satu putaran bakalan berat.
Namun hal ini dikatakannya bukan suatu hal yang mustahil.
"Menang satu putaran mungkin, tapi berat. Pertama punya pengalaman di Pilkada Jakarta 3 pasang, yang lalu 2017 2 putaran. Kedua di zaman Pak Foke koalisi besar juga susah untuk bisa menang bahkan kalah masuk 2 putaran," jelasnya dikutip dari Metro TV, Selasa (17/9/2024).
Sama seperti Pilkada 2017, tahun ini, juga diikuti tiga pasangan calon (paslon).
Ujang menyebut ketiganya pasti bakal mengerahkan upayanya untuk bisa unggul dan menang. Sehingga satu putaran lagi-lagi menjadi berat di Pilkada 2024.
"Kalau kita bicara soal Pilkada itu kan figuritas jadi banyaknya partai koalisi yang besar itu memang memungkinkan untuk bisa menang, tetapi agak berat karena yang diutamakan bagi publik bagi warga Jakarta dalam pilkada soal figur mau ke tokoh dari kandidat itu," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dua Survei Terbaru Pilgub Jakarta, Ridwan Kamil Sementara Unggul tapi Dharma-Kun Bisa Jadi Penentu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pramono Anung Akan Adaptasi Gaya Kampanye Anies Baswedan dalam Pilgub Jakarta"
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.