Pilkada Sumut 2024

Paslon Saling Sindir, Hasil Survei Pilkada Sumut 2024 Terbaru Bobby Nasution vs Edy Rahmayadi Sengit

Dua paslon saling sindir, hasil survei Pilkada Sumut 2024 terbaru, persaingan Bobby Nasution vs Edy Rahmayadi diprediksi makin sengit.

Editor: Amalia Husnul A
Instagram kpuprovsumutofficial
PILKADA SUMUT 2024 - Dua paslon Pilkada Sumut 2024, Bobby Nasution-Surya dan Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala. Dua paslon saling sindir, hasil survei Pilkada Sumut 2024 terbaru, persaingan Bobby Nasution vs Edy Rahmayadi diprediksi makin sengit. 

TRIBUNKALTIM.CO - Gelaran Pilkada Sumut 2024 sudah diwarnai saling sindir saat kedua paslon, Bobby Nasution-Surya dan Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala bertemu saat pengundian nomor urut, Senin (23/9/2024).

Jalannya Pilkada Sumut 2024 diprediksi bakal menjadi persaiangan sengit antara Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi seperti yang tergambar dari sejumlah survei.

Hingga September 2024, persaingan Bobby Nasution vs Edy Rahmayadi di Pilkada Sumut 2024 diprediksi masih ketat.

Hasil pengundian nomor urut Pilkada Sumut 2024:

Baca juga: Kode Ahok Tolak Diduetkan dengan Kaesang di Pilkada Jakarta 2024, Singgung Gibran dan Bobby Nasution

Baca juga: Golkar Ajukan Bupati Asahan Jadi Cawagub Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024, Respons Mantu Jokowi

Baca juga: PDIP Pastikan Bobby Nasution Tak Lawan Kotak Kosong di Pilkada Sumut, Djarot: Gajah Lawan Semut

1. Nomor urut 1 Bobby Nasution-Surya

2. Nomor urut 2 Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala

Bobby Nasution Sindir Jalan Rusak di Sumut 

Dalam sambutannya usai pengundian nomor urut Pilkada Sumut 2024, Bobby Nasution menyebut ada kisah klasik yang mengatakan bahwa jalan di perbatasan Sumut sangat bagus, baik itu di Provinsi Sumatera Barat maupun Aceh.

Namun, ketika masuk ke Sumut, kualitas jalan menurun drastis.

"Kalau kita jalan-jalan dari Aceh dari Sumatera Barat, kalau kita naik mobil kalau disopirin.

 Kalau tujuannya ke Sumut, tahu kita kapan sampainya, pas kepala kita kejedot di mobil," ujar Bobby Nasution dalam sambutannya.

"Artinya apa? bagus jalan di Aceh, bagus jalan di Sumatera Barat, begitu masuk Sumut, kejedot kepala kita, benjol kepala kita, karena infrastruktur di Sumut, mungkin belum merata," tambahnya.

PILKADA SUMUT 2024 - Dua paslon di Pilkada Sumut 2024, Bobby Nasution-Surya dan Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala memamerkan nomor urut masing-masing, Senin (23/9/2024). Pilkada Sumut 2024 sudah diwarnai saling sindir. Bobby Nasution singgung jalan rusak, Edy Rahmayadi sebut itu jalan Jokowi.
PILKADA SUMUT 2024 - Dua paslon di Pilkada Sumut 2024, Bobby Nasution-Surya dan Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala memamerkan nomor urut masing-masing, Senin (23/9/2024). Pilkada Sumut 2024 sudah diwarnai saling sindir. Bobby Nasution singgung jalan rusak, Edy Rahmayadi sebut itu jalan Jokowi. (Kompas.com/Rahmat Utomo)

Bobby Nasution juga menyindir nomor urut 2 yang didapat Edy dan Hasan, yang menurutnya identik dengan proyek Rp 2,7 triliun multi-years di masa pemerintahan Edy Rahmayadi untuk pembangunan infrastruktur.

"Saya sangat setuju kita dapat nomor urut satu Pak Surya, dan Pak Edy dan Pak Hasan, karena kita ingat Rp 2,7 triliun," ujarnya.

Baca juga: Jokowi dan Zulhas Respons Djarot PDIP soal Dukungan Partai bagi Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024

Bobby Nasution menambahkan, pembangunan infrastruktur memang membutuhkan pembiayaan.

Namun menurutnya, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di Sumut seharusnya cukup untuk memperbaiki infrastruktur.

"Tapi harusnya dengan Rp 14 triliun lebih satu tahun Rp 2,7 triliun untuk jalan, kalau bisa selesai proyek itu, mungkin agak sedikit enak.

Tapi kalau tak selesai, agak berat juga jalanan di Sumatera Utara," katanya seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.

Balasan Edy Rahmayadi: Jalan Jokowi

Calon gubernur Sumatera Utara (Sumut) nomor urut 2, Edy Rahmayadi, menjawab kritik soal jalan rusak yang disampaikan lawannya, Bobby Nasution

Edy Rahmayadi menyatakan, jalan yang rusak tersebut berada di perbatasan Sumut dan merupakan jalan nasional, bukan jalan provinsi. 

"Dalam masalah infrastruktur yang disebut oleh Bobby itu, yang disebut tadi perbatasan itu, jalan nasional, itu jalan-jalan Jokowi, yang belum terselesaikan, Mulyono," ujar Edy Rahmayadi saat diwawancarai wartawan usai menghadiri pencabutan nomor urut calon gubernur di 

Dalam pencabutan nomor urut tersebut, Edy dan pasangannya, Hasan Basri, mendapat nomor urut 2.

Saat memberi sambutan, mantan Pangkostrad itu juga merespons pernyataan Bobby yang menyebut dirinya tidak mampu menyelesaikan proyek infrastruktur multi-years senilai Rp2,7 triliun.

"Itu, tadi disinggung ada jalan yang belum selesai, justru belum selesai itu kami akan kembali menjadi gubernur untuk menyelesaikan.

Ini yang saya sampaikan, yang belum pernah punya rencana tunggu dulu berikutnya, nanti baru bisa," ujar Edy. 

Survei Pilkada Sumut 2024

Terkini, survei Pilkada Sumut 2024 dirilis Katadata Telco Survey oleh Katadata Insight Center (KIC) ini menggambarkan persaingan Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi hingga September ini.

Survei dari KIC ini digelar dalam periode 4-9 September 2024.

Selain elektabilitas, analisis survei juga dilakukan dengan kacamata telco behavior.

Segmentasi pemilih dipilah berdasarkan pola perilaku pemilih dalam penggunaan telekomunikasi.

Baca juga: Blak-blakan Airlangga Bocorkan Cawagub Golkar Buat Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024

Pemilahan ini membentuk 12 segmentasi yang menjadi dasar untuk menganalisis elektabilitas para pasangan calon di tiap provinsi, (sebagai catatan KIC menggelar survei di 6 provinsi di Indonesia termasuk Sumatera Utara salah satunya).

Survey Manager KIC, Satria Triputra Wisnumurti, dalam rilisnya, Kamis (19/9/2024 ) mengatakan, survei pilkada di enam provinsi bertujuan melihat elektabilitas pasangan calon melalui analisis telco behavior.

Analisis elektabilitas melalui segmentasi pemilih telco akan menjembatani strategi meraup suara melalui ranah digital.

Hal ini diperkuat dengan enam provinsi tersebut merupakan wilayah besar dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) terbanyak.

Hasil Survei Pilkada Sumut 2024 Terbaru seperti dikutip TribunKaltim.co dari kontan.co.id:

  • Elektabilitas

- Bobby Nasution 35 persen

- Edy Rahmayadi 17 persen

  • Popularitas 

- Bobby Nasution 67 persen

- Edy Rahmayadi 63 persen

4 Survei Pilkada Sumut 2024 Sebelumnya

1. LSI

Baca juga: Respons Bobby Nasution Usai PKB Usulkan Nagita Slavina sebagai Calon Wagubnya di Pilkada Sumut 2024

Terbaru, Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terbaru atas elektabilitas bakal calon Gubernur Sumatera Utara pada Pilkada Sumut 2024.

Hasilnya, hanya dua nama yakni Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi, bersaing ketat dalam persaingan Pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2024.

Dalam pernyataan top of mind, Bobby Nasution memiliki tingkat elektabilitas sebesar 34,2 persen.

Sementara itu, Edy Rahmayadi menempati posisi kedua dengan elektabilitas 15,1 persen.

Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan, dalam rilis bertajuk 'Peta Pilkada Menjelang Pendaftaran: Siapa Unggul di Sumatera Utara', secara daring pada Minggu (28/7/2024).

"Dimulai dari pertanyaan top of mind, di sini kita lihat untuk sementara yang unggul adalah Bobby Afif Nasution dengan 34 persen, disusul oleh Edy Rahmyadi 15,1 persen," ungkap Djayadi.

Djayadi menyebut nama-nama lain masih memiliki tingkat elektabilitas di bawah 10 persen.

Misalnya Musa Rajekshah (4,0 persen), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (3,3 persen), Darma Wijaya (1,1 persen), dan Nikson Nababan (1,0 persen).

"Jadi, kalau kita lihat dari top of mind-nya ada dua nama yang memuncaki pertarungan yaitu Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi," ujar Djayadi.

Sementara itu, dalam pertanyaan simulasi semi terbuka 23 nama, nama Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi masih menempati posisi teratas.

Bobby meraih elektabilitas sebesar 41,2 persen, dan Edy mendapatkan 21,1 persen.

"Kalau kita lihat di semi terbuka 23 nama, kondisinya hampir sama, dua nama teratas Bobby Afif Nasution dan Edy Rahmayadi. Jarak antara Bobby dan Edy juga mirip. Kalau di sini sekitar 20 persen, di semi terbuka juga 20 persen, jadi sama-sama naik 6 persen," ujar Djayadi.

Sementara itu, nama Ahok dalam simulasi semi terbuka 23 nama, Ahok meraih elektabilitas 7,3 persen.

"Demikian juga Musa Rajekshah yang menjadi wakil gubernur di masa Edy Rahmayadi itu masih di bawah 10 persen," ucapnya.

"Jadi sama dengan top of mind didominiasi oleh dua nama Bobby Afif Nasution dan Eddy Rahmayadi," pungkasnya.

Adapun jajak pendapat Lembaga Survei Indonesia dilaksanakan pada 7-17 Juli 2024. Sebanyak 800 responden yang tinggal di Sumatra Utara terlibat dalam survei ini melalui metode wawancara.

Metode yang digunakan dalam survei ini yakni simple random sampling, dengan margin of error survei sebanyak 3,5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

2. Litbang Kompas

Salah satu hal yang menarik dalam hasil survei itu adalah soal 'Jokowi Effect' di Pilkada 2024.

Sesuai hasil survei Litbang Kompas terbaru, Presiden Joko Widodo atau Jokowi disebut masih memiliki pamor atau pengaruh besar dalam Pilkada 2024.

Hal tersebut disampaikan oleh Peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu terkait pengaruh Jokowi pada Pilkada 2024.

"Kalau berdasarkan survei kompas Juni 2024, pamor Presiden Jokowi masih terjaga," kata Yohan pada KompasTV.

Berdasarkan survei yang dilakukan Litbang Kompas, sebanyak 54 persen publik akan memilih sosok yang dekat dengan Presiden Jokowi.

"Dari survei kita tanyakan apakah responden akan mempertimbangkan pilihan pilkada itu dengan sosok atau pasangan calon yang dekat dengan Pak Jokowi atau pasangan calon yang mungkin didukung Pak Jokowi, itu 54 persen lebih mengatakan akan mempertimbangkan," jelas Yohan.

Dari gambaran tersebut, Yohan mengatakan variabel Jokowi effect pada Pilkada 2024 tidak jauh berbeda dengan ketika Pilpres.

"Artinya ada sikap yang menjadikan variabel Pak Jokowi, itu menjadi pertimbangan seseorang untuk memilih di Pilkada," ungkapnya.

3. Survei KIC

Berdasarkan survei yang dirilis KIC, elektabilitas Bobby mencapai 42,1 persen atau di atas Edy Rahmayadi yang merupakan petahana.

Dalam survei yang dilakukan di sejumlah Provinsi di Indonesia itu, Edy bersama petahana gubernur lainnya seperti Anies Baswedan dan Wahidin Halim merupakan tiga incumbent yang tidak dipersepsikan oleh publik sebagai kandidat terkuat.

Terkait survei tersebut, Ketua Bapilu PDIP Sumut Mangapul Purba mengatakan bahwa hasil survei tersebut harus dilihat sebagai pertimbangan dan evaluasi.

"Ya survei itu kan bagian dari persepsi masyarakat terhadap calon pemimpinnya. Ya tentu harus diliat sebagai pertimbangan dan evaluasi," kata Mangapul kepada tribun, Jumat (7/6/2024).

Mangapul menyampaikan, hasil survei dapat dijadikan pembelajaran bagi Edy agar memperbaiki hal hal yang tertinggal dari lawan politiknya yakni Bobby di Pilkada Sumut.

"Jika survei Bobby lebih tinggi dari Edy itu bisa jadi masukan kenapa hal itu bisa terjadi.

Apa sebabnya. Itu harus diliat oleh tim Edy sebagai evaluasi apa saja yang tertinggal dari Bobby," kata Mangapul.

4. Survei Vote Institute Hanim

Hasil survei dari Vote Institute Hanim yang melibatkan 1.800 responden pada 33 kabupaten/kota di Sumut, ada 21 tokoh menjadi objek wawancara siapa paling diinginkan menjadi gubernur pada Pilkada Sumut 2024.

"Maka nama populer adalah Muhammad Bobby Afif Nasution yang saat ini menjabat Wali Kota Medan," ucap pengamat Vote Institute Hanim dalam keterangan tertulis, di Medan, Selasa (28/5).

Saat ini, elektabilitas Bobby Nasution tertinggi dibandingkan nama-nama yang di gadang-gadang bakal maju Pilgub Sumut digelar pada 27 November 2024.

Setidaknya ada beberapa poin yang membuat Bobby Nasution dipercaya mampu memimpin Provinsi Sumatera Utara.

"Figur Bobby Nasution merupakan bakal calon gubernur yang memiliki popularitas, dan elektabilitas paling tinggi di antara nama-nama yang sempat muncul ke publik," kata dia.

Angka popularitasnya mencapai 21,4 persen.

"Pertanyaan popularitas ini diajukan tanpa bantuan showcard, dalam arti berdasarkan top of mind dari responden," papar Hanim.

Elektabilitas Bobby Nasution bahkan berada pada angka yang lebih tinggi per Mei 2024 dengan nilainya mencapai 35,2 persen. (*)

Syarat pencalonan Pilgub Sumut adalah parpol atau koalisi parpol mempunyai minimal 20 kursi DPRD Sumut.

Sejauh ini hanya ada beberapa nama yang potensial diusung di Pilgub Sumut. Antara lain, Bobby Nasution, Edy Rahmayadi (mantan Gubernur Sumut), dan Nikson Nababan (mantan Bupati Taput 2 periode).

Baca juga: Bobby Nasution Kantongi Restu NasDem di Pilkada Sumut 2024, Surya Paloh Dukung Keputusan Cawagub

(*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved