Prabowo Bungkam Ditanya soal Apa yang Ingin Dibahas saat Bertemu Megawati

TRIBUNKALTIM.CO - Prabowo Subianto bungkam ditanya soal apa yang ingin dibahas saat bertemu Megawati Soekarnoputri.

Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri disebut akan bertemu.

Prabowo bahkan berharap dapat segera bertemu dengan Megawati.

Baca juga: Beberapa Kementerian Bakal Dipecah di Kabinet Prabowo-Gibran, Satu Bidang Jadi Satu Kementerian

Hal itu disampaikan Prabowo saat ditemui awak media di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (25/9/2024).

“Insya Allah, mudah-mudahan (segera bertemu),” ujarnya singkat.

Sementara itu, Prabowo memilih tak menjawab saat ditanya awak media soal apa saja yang ingin dibahas dalam pertemuan tersebut.

Adapun, sejumlah elite PDI-P sejak lama menyampaikan tak punya persoalan dengan Prabowo.

Akhir-akhir ini, sinyal untuk mempertemukan Megawati dengan Prabowo kembali menguat jelang pelantikan Prabowo sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2024.

Ketua DPP PDI-P Puan Maharani mengaku, partainya sangat mungkin bergabung dalam pemerintahan ke depan.

Tapi, keputusan itu bergantung pada hasil pertemuan antara Megawati dan Prabowo.

Baca juga: Kader Golkar dan Gerindra Mendominasi Prediksi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Siapa Saja?

“Jadi pasti dalam waktu yang secepat-cepatnya Insya Allah akan ada pertemuan dan dalam artian untuk bersilaturahmi dan bersinergi membangun bangsa dan negara," tutur Puan di Jakarta, Sabtu (21/9/2024).

Diketahui PDI-P merupakan partai politik (parpol) yang berseberangan dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mendukung Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Jika PDI-P bergabung dalam pemerintahan, maka besar kemungkinan tak ada lagi partai politik (parpol) di DPR RI yang menjadi oposisi pemerintah.

Pasalnya, tiga parpol yang mengisi parlemen 2024-2029, yang awalnya berada di luar KIM sudah memutuskan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.

Ketiganya adalah Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram