Berita Nasional Terkini
3 Alasan PDIP Diprediksi tak Gabung Kabinet Prabowo-Gibran, Pandangan Politik Megawati Disorot
PDIP partai besutan Megawati memberi sinyal akan bergabung dalam koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran.
TRIBUNKALTIM.CO - PDIP partai besutan Megawati memberi sinyal akan bergabung dalam koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran.
PDIP berpotensi mendapat kursi menteri dalam kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.
Hal ini merajuk pada pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra dan Megawati Soekarnoputri, diprediksi akan menghasilkan keputusan mengenai masuk atau tidaknya PDIP di kabinet Prabowo-Gibran.
Dalam pertemuan nanti kemungkinan besar PDIP akan digoda untuk masuk ke kabinet Prabowo-Gibran, dengan tawaran beberapa pos menteri.
Baca juga: 3 Alasan Megawati Diprediksi Tolak PDIP Gabung Kabinet Prabowo-Gibran
Disisi lain, pengamat malah sebut PDIP akan rugi jika gabung ke kabinet Prabowo.
Sinyal koalisi itu muncul setelah elite Gerindra dan PDIP mengakui ada komunikasi antara dua partai yang berlawanan di Pilpres 2024 itu.
"Ya komunikasi kami dengan PDIP kan bagus, baik lancar. Ada pendekatan dan cara yang mungkin berbeda tetapi seringkali tujuan kita sama," kata Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/9/2024).
Ketua DPP PDIP yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani memastikan akan ada pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Gerindra yang juga presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Ya, akan (ada pertemuan). Insya Allah," kata Puan di kompleks Gedung DPR, Selasa (10/9/2024).
Seperti diketahui Prabowo Subianto akan dilantik sebagai presiden RI pada 20 Oktober 2024.
Gibran Rakabuming Raka mendampinginya sebagai wakil presiden RI.
Prabowo-Gibran kabarnya kini mulai menseleksi calon menteri yang membantunya di pemerintahan lima tahun ke depan.
3 Alasan PDIP Tak Mungkin Koalisi ke Kabinet

Pengamat Politik Ray Rangkuti tidak yakin Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan membawa partainya bergabung ke koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran.
Dia menyebut tiga alasan utama.
Pertama, kata dia, secara politik dan elektoral akan merugikan PDIP jika gabung koalisi Prabowo-Gibran.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.