Berita Kukar Terkini
Kondisi Memprihatinkan di Jembayan Kukar, Jalan Terancam Putus dan Krisis Air Bersih
Di Dusun Margasari RT 4, Desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, debu kendaraan beterbangan seakan menambah beban hidup warga
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Di Dusun Margasari RT 4, Desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, debu kendaraan beterbangan seakan menambah beban hidup warga.
Jalan poros Tenggarong-Loa Janan, yang seharusnya menjadi penghubung penting, kini terancam putus akibat amblesnya badan jalan lebih dari 1 meter.
Sampai saat ini belum ada tanda-tanda perbaikan atau pun penanganan dari instansi berkewenangan berkaitan dengan masalah ini.
Kepala Dusun Margasari, Haerudi, berdiri di tepi jalan yang retak, melihat warga yang berjuang melewati kondisi sulit. "Kami tidak bisa hanya diam. Ini sudah terlalu parah," katanya dengan nada prihatin, Kamis (26/9/2024).
Keterpurukan Air Bersih
Sejak Jumat (19/9/2024), aliran air bersih terputus setelah longsoran tanah menghancurkan pipa PDAM. Warga kini harus menempuh jarak jauh untuk mencari sumber air. Ibu-ibu dengan ember di tangan tampak berjalan kaki, wajah lelah namun penuh harapan.
Baca juga: Masyarakat Muara Adang Ingin Pemkab Paser Selesaikan Masalah Infrastruktur hingga Air Bersih
Baca juga: Mengatasi Krisis Air Bersih di Balikpapan, PDAM Siap Kaji Mendalam Tawaran Desalinasi
"Kami harus berjuang setiap hari untuk mendapatkan air. Ini sangat melelahkan," ujar seorang warga, Siti, sambil mengusap peluh di dahinya.
Anak-anak di Dusun ini pun terpaksa menghabiskan waktu tanpa air bersih untuk mandi dan minum. "Kami tidak ingin anak-anak kami sakit karena air kotor," tambahnya dengan mata berkaca.
Masalah semakin rumit dengan tindakan oknum yang melanggar imbauan pemerintah. Kendaraan bermuatan berat masih melintas di malam hari, memperparah kerusakan jalan. Padahal Kepala Dusun Margasari, Haerudi telah menekankan. "Kami sudah mengeluarkan peringatan, tetapi mereka tetap nekat. Ini sangat membahayakan," tegasnya.
Dalam situasi genting ini, Haerudi terus berusaha mencari solusi. Ia berkoordinasi dengan kepolisian dan instansi terkait, termasuk Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN).
"Jika jalan ini ditutup, perekonomian kami akan mati. Kami tidak bisa membiarkan itu terjadi," tegasnya.
Warga Dusun Margasari sangat berharap ada tindakan cepat dari pemerintah. Mereka ingin melihat perubahan nyata, bukan hanya janji-janji.
Baca juga: Kapasitas 36 Liter per Detik, 700 Kepala Keluarga Gunung Sari Ulu Balikpapan akan Nikmati Air Bersih
"Kami hanya butuh jalan yang aman untuk lewat dan air bersih untuk hidup," imbuh Siti kembali.
Di tengah kesulitan ini, harapan akan perbaikan jalan dan akses air bersih terus membara. Bagi warga Dusun Margasari, setiap tetes air dan setiap langkah di jalan ini adalah perjuangan untuk kehidupan yang lebih baik. Dalam debu dan kerusakan, mereka tetap berdiri teguh, menantikan hari-hari yang lebih cerah. (*)
Kutai Kartanegara Tuan Rumah Agro Expo KTNA Nasional 2025, Fokus Teknologi Pertanian Modern |
![]() |
---|
Pengukuhan Pemangku Adat Istiadat Kutai di Kutai Timur, Momen Pelestarian Nilai Sejarah |
![]() |
---|
H. Kasmo Pital Resmi Dikukuhkan Sebagai Pemangku Adat Istiadat Kutai di Kutim |
![]() |
---|
Polres Kukar Bongkar 2 Kasus Kejahatan, Penipuan Bermodus Lowongan Kerja dan Pencurian 14 Ponsel |
![]() |
---|
Persiapan Festival Erau 2025 di Kukar Capai 90 Persen, Warga Diajak Meramaikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.