Pilkada Jakarta 2024

Hasil Survei Paslon Pilkada Jakarta 2024, Cagub Terkuat harus Antisipasi Migrasi Pemilih di Akhir

Berikut hasil survei paslon Pilkada Jakarta 2024, cagub terkuat harus antisipasi migrasi pemilih di akhir.

Editor: Amalia Husnul A
Instagram kpu_dki
PILKADA JAKARTA 2024 - Tiga paslon di Pilkada Jakarta 2024, Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Abyoto Wardana dan Pramono Anung-Rano Karno. Berikut hasil survei paslon Pilkada Jakarta 2024, cagub terkuat harus antisipasi migrasi pemilih di akhir. 

Karena pada saat ini debat antar paslon belum digelar sehingga suara pemilih masih dinamis.

"Katakan seminggu sebelum (pemilihan) mulai akan bisa dipastikan gitu ya siapa yang memang ternyata unggul dan diminati oleh masyarakat Jakarta untuk memimpin lima tahun ke depan," katanya.

Baca juga: Anies Belum Putuskan Dukung Paslon di Pilkada Jakarta, Nilai Apa yang akan Diperjuangkan

Survei Poltracking Indonesia

Pada simulasi tunggal Cagub Jakarta, Ridwan Kamil memperoleh angka elektabilitas 48.9 persen, diikuti Pramono Anung 22.1 persen, dan Dharma Pongrekun 4.1 persen.

Sedangkan yang tidak tahu dan tidak jawab sebesar 24,9 persen.

Sementara pada simulasi tunggal Cawagub Jakarta, yang unggul justru Rano Karno dengan elektabilitas 37,6 persen, diikuti Suswono 27,6 persen dan Kun Wardana 4,8 persen. Yang tidak tahu dan tidak jawab 30,0 persen.

"Berbalik beda dengan hampir semua Pilkada yang kami sudah survei, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Banten."

"Kami juga sudah survei sebagian di Sumatera, Sulawesi sebagian, dan juga Kalimantan, hampir tidak ditemukan, cawagubnya, elektabilitasnya lebih tinggi dari pada cagubnya."

"Kita menemukan di Jakarta, karena faktor popularitas.

Ternyata memang Rano Karno elektabilitasnya melampaui si cagubnya, Pramono Anung," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda, saat merilis survei ini melalui siaran Youtube Poltracking Indonesia, Jumat (27/9/2024).

Akhirnya, elektabilitas Rano Karno pun membantu cagubnya, Pramono Anung.

"Tentu faktor ini biasanya kontributif secara elektoral bagaimana kita melihat versi akumulasi ketika berpasangan," kata Hanta.

Kendati demikian, elektabilitas cagub lebih mempengaruhi daripada cawagubnya.

Survei ini menggunakan metode stratified multistage random sampling. 

Pengambilan data lapangan dilakukan pada tanggal 9-15 September 2024.

Sampel pada survei ini adalah 1200 responden dengan margin of error +/- 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved