Pilkada Balikpapan 2024
Kampanye di Muara Rapak, Calon Wali Kota Muhammad Sa'bani Tawarkan Solusi Krisis Air di Balikpapan
Kampanye di Muara Rapak, calon Wali Kota Muhammad Sa'bani tawarkan solusi krisis air di Balikpapan.
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Calon wali kota Balikpapan nomor urut 3, Muhammad Sa'bani, berkomitmen mengatasi masalah distribusi air di Kota Minyak.
Salah satu masalah utama dalam distribusi air adalah kurangnya optimalisasi bak penampungan atau reservoir yang dimiliki oleh PDAM.
Dari 19 reservoir yang ada di Balikpapan, hanya 4 yang dioperasikan.
"Jadi, PDAM itu punya 19 bak penampungan. Dari 19 itu, saya tanya ke direksi PDAM, ternyata hanya empat yang dioperasikan," ujar Sa'bani saat berkampanye di Jalan Borobudur, Kelurahan Muara Rapak, Balikpapan, Rabu (2/10/2024) malam.
Baca juga: Pasangan Sa'bani-Syukri Jalani Tes Kesehatan untuk Pilkada Balikpapan 2024 Secara Lancar
Sa'bani menambahkan bahwa berdasarkan informasi yang ia dapat, perubahan direksi yang berbuntut berubahnya kebijakan menjadi penyebab tidak beroperasinya sebagian besar reservoir tersebut.
Hal itu mengakibatkan banyak warga yang tidak terlayani dengan baik.
Ia juga menekankan pentingnya mengaktifkan kembali semua reservoir yang ada agar masyarakat bisa mendapatkan akses air tanpa harus menunggu hingga tengah malam.
"Itu harusnya difungsikan agar masyarakat terlayani, aliran airnya lancar," katanya.
Muhammada Sa'bani pun menawarkan solusi jangka pendek berupa penambahan reservoir jika kapasitas yang ada saat ini masih belum mencukupi.
Jika masalah tetap berlanjut, ia menyarankan adanya pembangunan pengolahan air yang dapat melayani 200 hingga 300 rumah melalui sumur bor.
"Kalau masih kurang, kita buatkan pengolahan air yang bisa melayani 200-300 rumah melalui sumur bor," jelasnya.
Baca juga: 3 Paslon Daftar Pilkada Balikpapan 2024, M Sa'bani dan Rendi Ismail Jadi Penantang Rahmad Masud
Lebih lanjut Sa'bani mengatakan, meskipun solusi ini tidak efisien secara usaha bagi PDAM, pemerintah tetap perlu melakukan upaya tersebut untuk memastikan masyarakat mendapatkan akses air yang memadai.
Menurutnya, pelayanan kepada masyarakat adalah prioritas utama meskipun dari segi bisnis tidak menguntungkan.
"Memang dari segi usaha itu tidak efisien bagi PDAM, tapi bagi pemerintah itu perlu untuk melayani masyarakat, supaya masyarakat tidak mengeluh," tambahnya.
Dalam rencana jangka panjangnya, Sa'bani menyebutkan, Waduk Sepaku Semoi akan menjadi bagian dari solusi distribusi air di Balikpapan.
Meskipun rencana awal menyebutkan Balikpapan akan mendapatkan pasokan air sebesar 1.000 liter per detik, Sa'bani menyatakan bahwa angka tersebut berkurang menjadi 500 liter per detik akibat adanya proyek Ibu Kota Negara (IKN).
Oleh sebab itu, Sa'bani juga berencana menjalin kerja sama dengan Wali Kota Samarinda untuk mendapatkan pasokan air curah dari Samarinda.
Baca juga: Tak Gentar Lawan Petahana, Sa'bani-Syukri Tawarkan Solusi Atasi Polemik Air Bersih di Balikpapan
Sa'bani pun optimis bahwa kerja sama ini akan membantu menambah pasokan air bagi warga Balikpapan.
"Air curah dari Samarinda, dari mana pipanya? Nanti pipanya lewat jalan tol yang nanti kita akan ajukan ke pemprov," ujarnya.
Tak hanya mengandalkan solusi konvensional, Sa'bani juga memandang teknologi desalinasi sebagai potensi solusi jangka panjang untuk krisis air di Balikpapan.
Dalam lima tahun ke depan, teknologi desalinasi diprediksi akan semakin efisien dan lebih terjangkau, sehingga memungkinkan air laut diubah menjadi air bersih.
Ia memperkirakan teknologi ini dapat memproduksi hingga 2.500 liter air per detik dan bahkan bisa ditingkatkan hingga 3.500 liter per detik.
Sa'bani meyakini dalam lima tahun ke depan, Balikpapan akan mampu menutup kekurangan pasokan air.
Dengan berbagai upaya yang direncanakan, Sa'bani berharap, distribusi air di Balikpapan akan lancar dan kebutuhan masyarakat akan terpenuhi selama masa jabatannya sebagai wali kota.
"Jadi, kita siapkan, pelayanannya sudah nyaman semua, barulah kita selesai jabatan kita," tutup Sa'bani. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.