Sabani-Syukri Bidik UMKM di Balikpapan, Beri Insentif Pajak 3 Bulan untuk Pelaku Usaha Baru

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Sektor UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian kota, khususnya dalam hal penyerapan tenaga kerja di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. 

Demikian dikemukakan oleh Calon Wakil Walikota Balikpapan nomor urut 3, Syukri Wahid. 

"Kita ketahui bahwa lapangan pekerjaan itu hampir 73 persen terserap di sektor UMKM," ujarnya, Kamis (3/10/2024) di Balikpapan. 

Untuk itu, pasangan calon Sabani-Syukri di Pilkada Balikpapan 2024 ini telah menyusun sembilan program prioritas guna memberikan solusi bagi kemajuan Balikpapan di masa depan.

Baca juga: Profil dan Harta Kekayaan Syukri Wahid, Bakal Calon Wakil Walikota di Pilkada Balikpapan 2024

Salah satu program unggulan Sabani-Syukri adalah mendorong pertumbuhan UMKM baru dengan kebijakan insentif pajak. 

Dikatakan Syukri, pelaku usaha baru UMKM akan diberikan keringanan berupa pembebasan pajak daerah selama tiga bulan pertama. 

"Mereka yang membuka peluang usaha tidak akan dipungut pajak terlebih dahulu, memberikan waktu bagi mereka untuk berkembang selama tiga bulan ke depan," tegasnya.

Selain itu, Sabani-Syukri juga berkomitmen untuk memperkuat daya saing produk lokal di pasar global.

Baca juga: Mantapkan Niat Maju Pilkada Balikpapan 2024, Syukri Wahid Ambil Formulir Pendaftaran di 5 Parpol

Mereka berencana meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta membantu pelaku usaha lokal mendapatkan legalitas seperti sertifikasi halal, higienis, dan PIRT.

"Kita juga menginginkan agar produk mereka dapat disuplai ke perusahaan-perusahaan besar, yang selama ini mereka kesulitan karena tidak memiliki legalitas," tambah Syukri.

Tidak hanya itu, Sabani-Syukri berfokus pada inovasi industri kreatif yang sedang berkembang pesat.

Pemerintah di bawah kepemimpinan mereka nantinya akan menjadi penopang dan pendorong agar UMKM dan industri kreatif terus maju dan mampu bersaing dengan produk luar negeri.

"Ini adalah wujud dari Sabani-Syukri dalam memberikan solusi kepada para pelaku usaha dan industri kreatif, khususnya UMKM," tutup Syukri Wahid. (*)