Terjawab Apa Kasus P Diddy, Justin Bieber Diduga Curhat Lewat Lirik Lagu Lost My Self at Diddy Party

TRIBUNKALTIM.CO -  Terjawab sudah apa kasus P Diddy dan daftar korban, Justin Bieber curhat lewat lirik lagu "Lost My Self at Diddy Party?". 

Justin Bieber disebut-sebut sudah lama tahu apa sebenarnya apa kasus P Diddy.

Terkuak daftar orang-orang yang diduga menjadi korban kejahatan seksual, rapper dan produser musik terkenal, Sean Combs atau P Diddy.

Diketahui beberapa saat belakangan dunia sedang dihebohkan oleh kasus kriminal yang melibatkan P Diddy.

Baca juga: Fakta Kasus Rapper P Diddy, Seret Nama Justin Bieber, hingga Terancam Penjara Seumur Hidup

Pada 16 September 2024, P Diddy ditangkap oleh kepolisian New York atas berbagai tuduhan berat, termasuk pelecehan seksual, perdagangan manusia, hingga prostitusi.

Sejumlah nama besar dari dunia hiburan juga ikut terseret dalam skandal ini.

Seiring berjalannya waktu, semakin banyak korban yang mulai berani mengajukan laporan dan berbicara tentang tindakan kejahatan yang dilakukan oleh P Diddy.

Berikut adalah beberapa korban yang telah bersaksi mengenai perlakuan kejam dan mengejutkan dari sang rapper seperti dilansir TribunJakarta.com di artikel berjudul Ini Daftar Korban Kejahatan Seksual P Diddy, Justin Bieber Termasuk?:

1. Cassandra “Cassie” Ventura

Penyanyi Cassandra Ventura, yang lebih dikenal dengan nama Cassie, melaporkan P Diddy, mantan kekasihnya, atas tuduhan kekerasan fisik dan seksual selama hubungan mereka pada November 2023. 

Menurut pengakuan Cassie, P Diddy kerap kali memukulnya, memaksanya melakukan hubungan seksual dengan pria lain, dan bahkan memperkosanya di rumah pada tahun 2018.

2. Derrick Lee Cardello-Smith

Derrick Lee Cardello-Smith, seorang pria yang kini berusia 51 tahun, juga menjadi salah satu korban yang melaporkan P Diddy.

Dalam gugatannya, Derrick menuduh P Diddy telah membius dan melakukan kekerasan seksual terhadapnya di sebuah pesta di Detroit 27 tahun lalu.

Pada 9 September 2024, pengadilan memutuskan bahwa P Diddy harus membayar ganti rugi sebesar 100 juta dolar karena tidak menghadiri persidangan virtual terkait kasus ini.