Ramaikan Nusantara TNI Fun Run, Komunitas Ontel Balikpapan Berpakaian Tradisional Keliling IKN

  TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Ada yang unik dalam kegiatan Nusantara TNI Fun Run 2024 yang digelar di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Minggu (6/10/2024) hari ini.

Di antara ribuan peserta yang mengenakan kaus olahraga bernuansa hijau, tampak hadir komunitas Ontel Balikpapan Mania (Obama).

Mereka mengenakan pakaian tradisional lurik, pakaian bermotif garis khas masyarakat Jawa, lengkap dengan blankon. 

Tak hanya itu, beberapa di antaranya juga ada yang mengenakan pakaian pahlawan seperti Bung Tomo.

Baca juga: Nusantara TNI Fun Run 2024 di IKN Jadi Momen Tak Terlupakan, Peserta Berharap Bisa Kembali Digelar

Dengan mengenakan pakaian tersebut, komunitas tersebut mengendarai sepeda onthel yang populer pada zaman Hindia Belanda mengelilingi area IKN.

"Kita berpakaian seperti ini menggambarkan masyarakat kecil dan bersepeda. Kami dapat undangan khusus dari TNI dalam rangkaian HUT TNI ke-79," ujar Pengurus Komunitas Obama, Estuadi saat diwawancarai TribunKaltim.co tepat didepan Istana Negara IKN, Minggu (6/10/2024).

Tercatat ada sekitar 27 anggota yang hadir untuk meramaikan Nusantara Fun Run sekaligus HUT ke-79 TNI.

Mereka ada bersepeda seorang diri, ada pula yang memilih membonceng temannya.

Bagi Estuadi, kesempatan ini tentu tak datang dua kali.

Melihat langsung pembangunan ibukota baru sembari menaiki sepeda ontel dan mengenakan pakaian tradisional merupakan momen tak terlupakan.

"Rasanya jika tidak ada undangan ini, kami tidak akan bisa kesini. Jadi sangat menguntungkan bagi kami dan kami sangat senang bisa melihat langsung IKN yang kita banggakan," jelas Ketua Obama, Adi.

Baca juga: Jokowi Dapat I love You, Sederet Komentar Warga Soal IKN Kaltim di Nusantara TNI Fun Run 2024

Hal ini, lanjutnya, juga menjadi bentuk sinergi antara pemerintah, TNI, dengan masyarakat untuk melestarikan budaya, seni, dan sejarah.

"TNI dan pemerintah support kami, untuk melestarikan budaya dan sejarah. Kami juga memakai kostum pejuang, kostum tradisional. Semoga pemerintah memperhatikan komunitas seperti kami untuk terus bisa melestarikan seni, budaya dan sejarah," pungkasnya. (*)