3 Aspek Pengembangan Lokasi Pulau Kumala di Kukar Kaltim, Membangkitkan Lagi jadi Wisata Favorit

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Berikut ini penjelasan 3 aspek pengembangan lokasi wisata Pulau Kumala di Kukar, Provinsi Kalimantan Timur.

Ketiga aspek ini dibutuhkan demi membangkitkan lagi, agar bisa melesat jadi tempat wisata favorit.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Kemenparekraf berkomitmen untuk menghidupkan kembali Pulau Kumala di Kukar, Kalimantan Timur. 

Sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, Kemenparefraf siap memberikan dukungan finansial melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). 

Baca juga: Menghidupkan Kembali Kejayaan Pulau Kumala, Legenda Wisata di Kutai Kartanegara Kaltim

Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Kemenparekraf, Bambang Cahyo Murdoko, menegaskan, pengembangan destinasi pariwisata memerlukan perencanaan yang terintegrasi dan pedoman yang jelas.

Untuk menciptakan destinasi pariwisata yang berkualitas, berdaya saing, dan berkelanjutan.

"Kami memberikan dukungan dalam penyusunan Masterplan atau rencana induk daya tarik wisata Pulau Kumala,” ungkap Bambang dalam sebuah diskusi di Hotel Grand Elty Singgasana Tenggarong, Kukar, Kalimantan Timur pada Sabtu (5/10/2024).

Masterplan ini diharapkan dapat menjadi panduan strategis untuk semua aspek pengembangan Pulau Kumala.

Ada 3 aspek yang dibutuhkan yakni sebagai berikut:

• Pembangunan fisik;
• Amenitas;
• hingga aksesibilitas.

Bambang menekankan pentingnya perencanaan yang terarah. 

“Kami berharap perencanaan itu mulai dari tahapan pembangunan, aktrasinya, amenitasnya, aksesibilitasnya itu terarah, sehingga tahapan-tahapan pembangunan itu disesuaikan dengan anggaran yang ada,” katanya. 

Menurutnya, hal tersebut akan menunjukkan komitmen Kemenparekraf untuk memastikan bahwa setiap langkah pengembangan Pulau Kumala dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Baca juga: Jadwal Pembangunan Waterboom di Pulau Kumala Tenggarong Kukar

Rencana ini tidak hanya akan berdampak pada pengembangan infrastruktur, tetapi juga pada penguatan daya tarik wisata yang ada. 

“Kami akan mendukung rencana tersebut melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) sektor pariwisata, baik pembangunan fisik maupun non-fisik,” tambah Bambang.

Positif Bagi Ekonomi Lokal

Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Kemenparekraf, Bambang Cahyo Murdoko, menegaskan, proses alokasi DAK ini akan dilaksanakan setelah penyelesaian Masterplan dan pengajuan dari pemerintah daerah.